pendapatan ekonomi keluarga, karena dengan diberdayakannya para perempuan di pulau kecil membuat pendapatan dan perekonomian
keluarga tidak hanya bergantung dari 1 sumber, yaitu suami, tapi juga berasal dari kaum istriperempuan.
Ditinjau dari aspek ekonomi pengembangan usaha mikro dalam mendukung pemberdayaan perempuan di pulau bunaken memiliki tujuan
utama sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kendala yang ada biasanya dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana di
pulau-pulau kecil dan kondisi masyarakat pulau yang memiliki ketergantungan tinggi kepada potensi sumberdaya disekitarnya. Disinilah
para perempuan diharapkan mampu secara jeli melihat segala potensi yang bisa mereka kembangkan. Jika mereka kurang kreatif dan peka
dengan potensi yang ada disekitarnya, maka mereka akan cenderung hanya memanfaatkan potensi yang ada, tanpa melakukan kegiatan
pengolahan bahan baku dasar terlebih dahulu. Padahal nilai jual suatu barang biasanya akan lebih dapat ditingkatkan lebih mahal melalui
proses produksi atau pengolahan pra-produk terlebih dahulu. Tapi jika mereka memliki pengetahuan yang cukup dan pembinaan yang baik
maka kendala-kendala tersebut tidak akan menjadi halangan bagi pengembangan usahanya. Intinya adalah semakin berdaya komunitas
perempuan di pulau kecil, maka perekonomian keluarganyapun akan semakin berdaya.
b. Aspek Sosial
Dalam pembangunan pemberdayaan perempuan, permasalahan mendasar yang terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi
perempuan dalam pembangunan, di samping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan. Permasalahan
mendasar lainnya adalah masih terdapatnya kesenjangan partisipasi kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-
kultural masyarakat. Dalam konteks, sosial, kesenjangan ini mencerminkan masih terbatasnya akses sebagian besar perempuan dan
keterlibatan dalam kegiatan publik yang lebih luas. Masalah lainnya adalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan; banyaknya
hukum dan peraturan perundang-undangan yang bias gender, diskriminatif terhadap perempuan, lemahnya kelembagaan dan jaringan
pengarusutamaan gender. Keterbatasan akses, kontrol dan partisipasi perempuan dalam
kegiatan pembangunan di pulau kecil yang antara lain disebabkan masih kuatnya pengaruh nilai-nilai sosial budaya yang patriarki, yang
menempatkan perempuan dan laki-laki pada kedudukan dan peran yang berbeda, tidak adil dan tidak setara. Masyarakat di pulau kecil juga
umumnya tertutup karena kondisi mereka yang terpisah dari pulau induknya mindland. Walaupun pulau Bunaken merupakan pulau tujuan
wisata dan sudah dikenal sampai mancanegara, ternyata kondisi sosial masyarakat disana tidak merata. Masyarakat yang tinggal berhadapan
dengan pulau induk memiliki keterbukaan terhadap masuknya orang asing, karenanya masyarakat di daerah ini lebih maju daripada
masyarakat yang tinggal dibelakang pulau. Dengan demikian, usaha mikro yang dilakukan dengan cara berkelompok dapat menjadi ajang bagi
mereka untuk saling bertukar informasi dan meningkatkan hubungan sosial antar masyarakat pulau. Pola usaha berkelompok yang sudah
diterapkan pada usaha mikro di pulau Bunaken untuk membantu anggotanya tetap mendapatkan pemerataan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ada baiknya juga jika pembinaan tidak dilakukan hanya pada satu wilayah saja, sehingga seluruh perempuan di pulau Bunaken dapat
memperoleh pengetahuan yang sama tanpa dibatasi oleh kendala tempat tinggal mereka.
c. Aspek Lingkungan