0,250, peluang pasar 0,174, sarana dan prasarana 0,104 teknologi usaha 0,069 dan kelembagaan 0,050.
1.3 Dinas Kelautan dan Perikanan
Pelaksanaan program dari DKP pada tingkat daerah membutuhkan peran Dinas Kelautan dan Perikanan. Peran tersebut
dapat sebagai pendampingan ataupun supervisi terhadap program- program dari DKP antara lain pemberdayaan perempuan di pulau
kecil. Hal tersebut menjadi sangat penting karena tanpa adanya pengawasan, program-program yang telah dijalankan akan terabaikan
sehingga menjadi sia-sia. Harapan Dinas Kelautan dan Perikanan di Pulau Bunaken terhadap pengembangan usaha yang dilakukan
adalah peningkatan ketrampilan SDM dan pemberian modal usaha. Urutan prioritas alternatif faktor dari aktor Dinas Kelautan dan
Perikanan adalah modal usaha 0,368, ketersediaan bahan baku 0,254, sarana dan prasarana 0,162, teknologi usaha 0,102,
peluang pasar 0,068, dan kelembagaan 0,045.
1.4 Departemen Kelautan dan Perikanan
Salah satu program dari DKP untuk pemberdayaan masyarakat di Pulau Bunaken adalah dengan melakukan pemberdayaan
perempuan berbasis sumberdaya lokal. Dampak yang diberikan dari program ini sangat besar. Kelompok usaha mikro yang semula tidak
terorganisir dengan adanya keterlibatan langsung dari DKP maka kelompok-kelompok usaha tersebut menjadi solid dan memiliki
struktur organisasi yang juga solid. Harapan DKP terhadap pengembangan usaha di Pulau Bunaken adalah meningkatnya
perekonomian masyarakat lokal, meningkatnya kualitas perempuan, optimaslisasi pemanfaatan sumberdaya lokal, meningkatnya taraf
hidup masyarakat dan meningkatnya pendapatan daerah. Urutan prioritas alternatif faktor dari aktor DKP adalah modal usaha 0,355,
ketersediaan bahan baku 0,258, sarana dan prasarana 0,165, teknologi usaha 0,108, peluang pasar 0,068, dan kelembagaan
0,045.
1.5 LSMNGO
Peran LSMNGO pada pengembangan usaha mikro dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken adalah
untuk pengembangan pengetahuan sumberdaya manusia di Pulau Bunaken. Peran ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi usaha
mikro dan tingkat pengetahuan sumberdaya manusia di Pulau Bunaken. Harapan aktor LSMNGO dalam pengembangan usaha di
Pulau Bunaken adalah adanya pembinaan kepada pelaku usaha dan pemberian modal usaha. Urutan prioritas alternatif faktor dari aktor
DKP adalah modal usaha 0,353, ketersediaan bahan baku 0,248, peluang pasar 0,185, sarana dan prasarana 0,101, teknologi usaha
0,067, dan kelembagaan 0,045
b. Tingkat Faktor
Penilaian kriteria pada tingkat faktor adalah berdasarkan pada faktor yang paling berpengaruh dalam mendukung pengembangan usaha mikro
dalam pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Expert Choice 9.5 urutan prioritas
faktor adalah modal usaha 0,361, ketersediaan bahan baku 0,249, sarana dan prasarana 0,141, peluang pasar 0,107, teknologi usaha
0,094 dan kelembagaan 0,048.
1.1 Modal Usaha