e. Potensi Perkebunan
Tanaman perkebunan yang paling dominan adalah kelapa, mangga, coklat, sukun, dan cengkeh. Disamping itu masyarakat juga banyak
menanam pisang, ubikayu, pepaya, talas, jagung, terong dan cabe. Tumbuhan pesisir yang umumnya dijumpai di Pulau Bunaken adalah
mangrove yang didominasi oleh jenis lolara Rhizopora sp. dan api-api Avicennia sp. walaupun tidak terlalu banyak jumlahnya. Umumnya
masyarakat desa menggunakan mangrove dan tumbuhan pantai untuk keperluan sehari-hari seperti bahan bangunan, bahan pembuatan perahu,
bahan pertanian rumput laut, kayu bakar serta untuk obat-obatan tradisional.
Masyarakat di Pulau Bunaken sangat besar kesadarannya terhadap pelestarian lingkungan hal disebabkan semakin berkurangnya pohon
besar diwilayah Pulau Bunaken, untuk bahan bangunan dan pembuatan perahu sudah banyak masyarakat yang membeli kayu dari luar kawasan
pulau. Besarnya kesadaran masyarakat ini dikarenakan mereka memahami alam yang mereka miliki keanekaragaman hayati di wilayah
Bunaken merupakan aset terbesar bagi mereka baik secara langsung maupun tidak langsung.
f. Potensi Peternakan
Peternakan di wilayah Pulau Bunaken umumnya hanya dimiliki oleh masyarakat lokal. Jenis hewan ternak yang ada jumlahnya juga tidak
banyak, misalnya ayam, itik, kambing, dan sapi. Umumnya binatang ternak ini dipelihara hanya untuk kebutuhan sehari-hari, ataupun
membantu pekerjaan mereka dan jika ada yang diperjual belikan juga bukan merupakan mata pencaharian utama.
2. Kondisi Masyarakat Lokal Pulau Bunaken
Penduduk Pulau Bunaken umumnya merupakan keturunan dari Sangihe dan Talaud dan sehari-harinya menggunakan Bahasa Sangir. Sebagian
besar penduduk beragama nasraniKristen dan sebagian kecil adalah beragama Islam yang biasanya adalah penduduk yang berasal dari Bajo atau
Gorontalo. Pulau Bunaken sudah memiliki sarana pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama. Masyarakat di Pulau Bunaken memiliki motivasi
belajar yang baik. Ini terlihat dari banyaknya remaja dari pulau ini yang melanjutkan pendidikan ke SMA, namun seringkali mereka tidak kembali lagi
ke desanya karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik di kota Manado. Sebagian besar masyarakat di Pulau Bunaken merupakan petani
perkebunan, nelayan atau keduanya. Petani dikawasan ini menanam kelapa, ubi kayu, ubi jalar dan pisang. Juga terdapat pertanian budidaya
rumput laut. Sebagian kecil penduduk lainnya bekerja sebagai pemandu wisata, awak perahu dan pekerja di pondok-pondok wisata. sumber
SBKSDA,1996.
3. Aksesibilitas serta Sarana dan Prasarana
Pulau Bunaken terletak sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal
motor. Umumnya para wisatawan berkunjung ke Pulau Bunaken untuk melakukan kegiatan wisata seperti menikmati taman laut dengan cara
sigtseeing berkeliling naik perahu berkaca katamaran, snorkeling berenang memakai alat pernapasan, diving menyelam, dan photografi
underwater foto bawah laut, dan sebagian lainnya bertujuan untuk berjemur badan dan tamasya pantai Dispar Kota Manado, 2007.
Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut di wilayah Pulau Bunaken disediakan beberapa sarana dan prasarana pendukung seperti; perahu
berkaca katamaran, diving center, cottage penginapan, rumah makan, pendopo, dan kios-kios cenderamata. Fasilitas yang ada masih perlu
ditingkatkan dan yang sudah ada harus lebih diperhatikan dan dipelihara kondisinya. Peningkatan dan pemeliharaan yang diberikan haruslah
mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah setempat melalui dinas- dinas terkait, dengan dikelolanya Pulau Bunaken dengan baik dapat
dipastikan bahwa akan meningkat pula kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut. Makin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bunaken
dapat memperbesar peluang pasar pengusaha setempat khususnya kaum wanita pengusahanyanya, sehingga meningkatkan omset penjualan mereka.
Hal ini secara tidak langsung juga akan meningkatkan pendapatan daerah tersebut.
Sarana dan prasaran pendukung yang ada di Pulau Bunaken lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Sarana Pendukung di TN Bunaken
JENIS JUMLAH
Kantor Pengelola 1 Kantor BTN Bunaken dan 3 kantor
seksi wilayah Pondok kerja jaga penelitian
6 Buah Wisma Cinta Alam
1 satu buah di pantai Liang Bunaken Menara Pengawas Kebakaran
Satwa 3 tiga buah: Buhias P. Mantehage,
Tawara P. Bunaken Wowontulap Pengintai satwa
Peralatan Komunikasi radio Komunikasi di setiap desa
Sarana transportasi Darat dan Laut Perahu patroli,
Nautius, Triton, Kima, Lola, mesin tempel
Peralatan selam 16 enam belas set
Sumber : BPKH IV, Dephut. 2008 Tabel 3. Sarana dan Prasarana Pondok Wisata di TN Bunaken
PRASARANA JENIS
Akomondasi Cottage, homestay milik masyarakat
dan pengusaha Transportasi
Jasa transportasi laut milik masyarakat dan pengusaha
Pertunjukan kebudayaan
Kesenian tradisional meliputi musik bambu dan tari-tarian
Fasilitas Rekreasi Gapura dan loket karcis, dermaga dan
pendopo di Bunaken; Jalur lintas Alam gunung Manado Tua dan perahu
katamaran milik masyarakat
Sumber : BPKH IV, Dephut. 2008 Fasilitas yang diberikan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan
terhadap para pengunjung, walaupun kondisinya masih terbatas dan sederhana. Fasilitas ini akan terus dikembangkan oleh pemerintah daerah
dalam meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan dan mempersiapkan Kota Manado sebagai “Kota Wisata Dunia” pada tahun 2010.
B. Hasil Penelitian