Pulau Bunaken dan Potensi Sumberdaya Alamnya Karakteristik dan Peranan Perempuan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pulau Bunaken dan Potensi Sumberdaya Alamnya

Berdasarkan UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil definisi Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km 2 dua ribu kilometer persegi beserta kesatuan ekosistemnya. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berasaskan: keberlanjutan; konsistensi; keterpaduan; kepastian hukum; kemitraan; pemerataan; peran serta masyarakat; keterbukaan; desentralisasi; akuntabilitas; dan keadilan. DKP, 2008 Pulau Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² yang terletak di Teluk Manado , di utara pulau Sulawesi , Indonesia . Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado , ibu kota provinsi Sulawesi Utara , Indonesia . Pulau Bunaken termasuk dalam wilayah Kecamatan Bunaken, Kota Manado bersama 2 pulau lainnya yaitu, Pulau Manado Tua dan Pulau Siladen, serta sebagian wilayah pesisir Kota Manado. Sementara Pulau Bunaken sendiri terdiri dari 3 Desa yaitu Alungbanua, Bunaken, dan Tanjung Parigi Diskanlut Kota Manado, 2007. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kelautan Manado Tua . Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Kawasan Bunaken ditetapkan menjadi Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.:730Kpts-II1991 tanggal 15 Oktober 1991 tentang “Penetapan kawasan Pulau-pulau Bunaken, Siladen Manado Tua, Mantehage, dan Nain serta Arakan-Wowontulap” sebagai Taman Nasional Bunaken, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Desember 1992. Dephut, 2008

B. Karakteristik dan Peranan Perempuan

Karakteristik individu memiliki pengertian sebagai sifat-sifat yang ditampilkan oleh seseorang yang berhubungan dengan semua aspek kehidupannya di dunia atau didalam kehidupannya sendiri. Perempuan memiliki sifat-sifat khusus yang jarang dimiliki oleh kaum laki-laki sehingga sifat-sifat khusus tersebut merupakan aset perempuan. Perempuan memiliki kecenderungan lebih teliti, terampil dan sabar dibanding laki-laki. Perempuan akan mengalami hambatan untuk maju jika dianggap lebih rendah dari laki-laki. Pandangan yang menganggap kaum perempuan adalah sub-ordinat kaum laki-laki, jelas akan berdampak terhadap persepsi perempuan dalam beberapa hal. Hal ini juga dapat menimbulkan dampak negatif misalnya lemahnya partisipasi dalam pengambilan keputusan. Pemikiran yang harus dirubah, salahsatu caranya adalah dengan melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan, khususnya mengenai peningkatan ekonomi keluarga. Sajogyo 1985 berpendapat bahwa terdapat dua tipe peranan pada wanita yaitu: 1. Pola peranan, dimana peranan wanita seluruhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan pemeliharaan kebutuhan hidup semua anggota dari keluarganya 2. Pola peranan, dimana terdapat dua peranan wanita yaitu dalam rumah tangga dan juga mencarai nafkah. 3. Dari hal di atas, wanita atau perempuan terbukti memegang sejumlah fungsi sentral dalam keluarga dan sekaligus merupakan sumberdaya yang tidak kalah penting dibanding dengan pria. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia menjelaskan : Pasal 1 : Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyaki martabat dan hak- hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Pasal 2 : Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada pengecualian apapun, seperti kebebasan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama politik atau pandangan lain asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik kelahiran ataupun kedudukan lainnya.

C. Tujuan Pemberdayaan Perempuan