Modal Usaha Ketersediaan bahan baku Sarana dan prasarana

1.5 LSMNGO

Peran LSMNGO pada pengembangan usaha mikro dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken adalah untuk pengembangan pengetahuan sumberdaya manusia di Pulau Bunaken. Peran ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi usaha mikro dan tingkat pengetahuan sumberdaya manusia di Pulau Bunaken. Harapan aktor LSMNGO dalam pengembangan usaha di Pulau Bunaken adalah adanya pembinaan kepada pelaku usaha dan pemberian modal usaha. Urutan prioritas alternatif faktor dari aktor DKP adalah modal usaha 0,353, ketersediaan bahan baku 0,248, peluang pasar 0,185, sarana dan prasarana 0,101, teknologi usaha 0,067, dan kelembagaan 0,045

b. Tingkat Faktor

Penilaian kriteria pada tingkat faktor adalah berdasarkan pada faktor yang paling berpengaruh dalam mendukung pengembangan usaha mikro dalam pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Expert Choice 9.5 urutan prioritas faktor adalah modal usaha 0,361, ketersediaan bahan baku 0,249, sarana dan prasarana 0,141, peluang pasar 0,107, teknologi usaha 0,094 dan kelembagaan 0,048.

1.1 Modal Usaha

Modal usaha menjadi faktor utama dalam menyelesaikan pengembangan usaha mikro bagi wanita pedagangpengusaha karena usaha mikro yang dikelola tidak akan berjalan tanpa adanya modal usaha. Berdasarkan hasil pengamatan, modal usaha mikro yang dijalankan oleh masyarakat Bunaken lebih dari 60 berasal dari pinjamankredit dan bantuan baik hibah ataupun dari keluarga, sehingga faktor modal menjadi priorotas pertama dari aktor wanita pengusahapedagang dalam faktor pengembangan usaha mikro di Pulau Bunaken. Beberapa responden mendapatkan sumber modal dengan mayoritas berasal dari pinjamankredit. Kredit yang diperoleh para pengusaha mikro di Pulau Bunaken berasal dari perorangan atau penyedia dana yang memberikan pinjaman modal dengan jumlah tertentu dan pengembaliannya melalui cara cicilan beserta bunga, waktu pinjaman dan besar bunga tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. 60 10 20 30 40 50 Persen tas e Pribadisendiri Pinjaman Sendiri+bantuan Bantuan hibah Bantuan Bantuan keluarga Jenis Modal Gambar 9. Sumber Modal Usaha di Pulau Bunaken

1.2 Ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku menjadi salahsatu faktor yang mendukung pengembangan usaha mikro di Pulau Bunaken. Asal bahan baku berasal dari sumber lokal atau Pulau Bunaken sendiri maupun dari luar Pulau Bunaken. Usaha mikro yang selama ini berjalan hampir sebanyak 60 menggunakan bahan baku lokal. Kesadaran masyarakat di Pulau Bunaken sudah cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dari hasil pengisian kuisioner yang memeperlihatkan bahwa semua responden menyatakan kelestarian lingkungan di Pulau Bunaken harus dijaga. Mereka telah menyadari bahwa kelestarian lingkungan juga dapat mendukung usaha yang mereka jalankan. 10 20 30 40 50 60 70 b aku Pers en tas e su mb er b a h a n Lokal Luar daerah Asal sumber bahan baku Gambar 10. Persentase sumber bahan baku usaha mikro di Pulau Bunaken, 2008.

1.3 Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang ada belum mendukung usaha mikro di Pulau Bunaken antara lain seperti transportasi, air bersih, penerangan, komunikasi, sanitasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan sarana dan prasarana untuk penggunaan usaha mikro. Presentase 80 lebih dari hasil kuisioner menyebutkan bahwa sarana dan prasarana di Pulau Bunaken belum mendukung kegiatan usaha mikro yang mereka jalankan. Beberapa sarana yang cukup terpenuhi oleh semua usaha adalah transportasi, sedangkan sarana air bersih, penerangan, komunikasi, sanitasi dan kebijakan pemerintah belum dirasakan merata oleh semua pengusaha mikro. 100 80 Persentase 60 40 20 Sudah mendukung Belum mendukung Kondisi Sarana dan Prasarana Gambar 11. Sarana dan prasarana di Pulau Bunaken untuk mendukung usaha mikro, 2008.

1.4 Teknologi usaha