Analisis Potensi Penganekaragaman Konsumsi Pangan dari Pekarangan

47

4.7 Rekomendasi Pengelolaan Pekarangan untuk Mendukung Penganekaragaman Pangan

Pemanfaatan lahan pekarangan yang dijumpai saat melakukan survei dan wawancara adalah kondisi dimana program P2KP sudah selesai dilaksanakan. Sehingga, masyarakat masih banyak yang Adapun jika pekarangan akan difokuskan sebagai pendukung penganekaragaman konsumsi pangan keluarga, maka pekarangan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendukung keberlanjutan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah: 1 optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai konservasi keanekaragaman hayati pertanian di pekarangan, 2 edukasi kepada ibu rumah tangga untuk mendukung keberlanjutan manfaat pekarangan sebagai pendukung ketersediaan pangan bagi keluarga, dan 3 pendampingan dari pemerintah yang intensif. 4.7.1 Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Ruang untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian Penganekaragaman pangan di pekarangan dapat optimal apabila diterapkan dengan cara yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim, tanah, suhu, serta sesuai dengan pola pemanfaatan pekarangan yang sudah diterapkan masyarakat. Tabel 34 menginformasikan karakteristik pekarangan secara fisik yang merupakan kompilasi data hasil survei, wawancara, dan studi pustaka di ketiga kabupaten yang mewakili ketinggian berbeda.

4.7.1.1 Ukuran Pekarangan

Pekarangan sampel didominasi oleh pekarangan berukuran sedang dan sempit, serta tidak ada pekarangan yang berukuran sangat besar. Keterbatasan lahan pekarangan menyebabkan masyarakat cenderung pesimis dengan pemanfaatan pekarangan yang dapat mendukung peningkatan kualitas gizi keluarga. Namun fakta menunjukkan bahwa pekarangan di Kabupaten Bogor yang memiliki luas lahan rata-rata paling sempit daripada dua kabupaten lainnya, ternyata memiliki nilai keanekaragaman pangan dan juga nilai perolehan gizi tertinggi. Sampel di Kabupaten Bogor telah menunjukkan bahwa pengaruh urbanisasi terhadap luas lahan pekarangan dapat diantisipasi dengan cara pengelolaan pekarangan yang baik, hal ini salah satunya melalui penganekaragaman sumber pangan di pekarangan. Namun masyarakat harus tetap tahu bahwa ukuran pekarangan yang semakin besar dapat lebih optimal fungsinya dibandingkan lahan pekarangan yang terbatas. Penganekaragaman pangan di pekarangan dapat lebih mudah terwujud dengan adanya lahan yang disediakan khusus untuk budidaya tanaman, ternak maupun ikan di pekarangan. Ukuran pekarangan yang ada saat ini luasannya perlu dipertahankan dan lebih dioptimalkan lagi sebagai area budidaya beraneka ragam tanaman serta ternak yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Pekarangan dengan lahan luas dapat mengoptimalkan penanaman langsung di tanah, karena pertumbuhan tanaman yang langsung di tanah dapat tumbuh lebih optimal dengan penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Sedangkan pada pekarangan sempit dapat disiasati dengan penanaman vertikal vertikultur. Sedangkan untuk Kabupaten Cirebon yang memiliki kondisi iklim yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman bisa menggunakan polybag ataupun pot-pot untuk wadah penanaman 48 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan Gambar 32. Penanaman teknik vertikal yang dijumpai di beberapa pekarangan saat survei pada umumnya menggunakan bambu, kayu, atau rak-rak besi. Tabel 34 Karakteristik pekarangan per lokasi Kategori Sub Kategori Kab. Bandung Dataran Tinggi Kab. Bogor Dataran Tengah Kab. Cirebon Dataran Rendah Kondisi Umum Ketinggian mdpl 750 - 835 165 - 460 5 - 13 Suhu udara rata-rata 12.0-24.0 21.8-30.0 22.3-33.0 Curah hujan rata-rata 1 500-4 000 3 500-4 000 1 500-4 000 Jenis Tanah Andosol, Latosol Latosol, lembab Regosol, berpasir Luas Rata-rata luas pekarangan m 2 322.24 142.93 144.57 Klasifikasi Pekarangan Sempit, Sedang, dan Besar Sempit, Sedang, dan Besar Sempit, Sedang, dan Besar Zonasi Zonasi dominan untuk pangan Pekarangan Depan Pekarangan Belakang Pekarangan Depan Keberadaan Kandang Besar Diurutkan berdasarkan yang paling sering muncul Pekarangan Belakang, Samping, dan Depan Pekarangan Belakang, Samping, dan Depan Pekarangan Belakang Keberadaan Kandang Kecil Diurutkan berdasarkan yang paling sering muncul Pekarangan Belakang, Samping, dan Depan Pekarangan Belakang, Samping, dan Depan Pekarangan Depan, Belakang, dan Samping Keberadaan Kolam Ikan Diurutkan berdasarkan yang paling sering muncul Pekarangan Belakang, Samping, dan Depan Pekarangan Depan, Samping, dan Belakang Pekarangan Depan, Belakang, dan Samping Keberadaan Faslitas lain Zona pekarangan yang luas Zona pekarangan yang luas Zona pekarangan yang luas Area Budidaya Pangan Penanaman di atas lahan horizontal Tanaman Obat, Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Bumbu, dan Tanaman Penghasil Pati Tanaman Obat, Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Bumbu, dan Tanaman Penghasil Pati Tanaman Obat, Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Bumbu, dan Tanaman Penghasil Pati Penanaman vertikal Tanaman Obat, Sayur, Buah dan Bumbu Tanaman Obat, Sayur, Buah dan Bumbu Tanaman Obat, Sayur, Buah dan Bumbu