Latar Belakang Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian Pada Lanskap Pekarangan Untuk Mendukung Penganekaragaman Konsumsi Pangan Keluarg

3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kajian pekarangan sebagai salah satu upaya yang dapat mendukung ketercapaian Indonesia dalam aspek penganekaragaman pangan. Berdasarkan multi-potensi dari pekarangan, dapat diketahui bahwa peran pekarangan dalam mendukung penganekaragaman pangan sangatlah kuat. Oleh karena itu, pekarangan yang dijadikan fokus dalam kajian ini adalah pekarangan yang telah termasuk dalam program P2KP dengan mempertimbangkan aspek-aspek agrobiodiversity lanskap untuk memperkuat strategi yang dihasilkan. Penelitian ini dibatasi pada rekomendasi berupa strategi dalam pemanfaatan pekarangan yang dapat mendukung penganekaragaman pangan.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Pekarangan merupakan tipe taman Indonesia yang berlokasi di sekitar rumah, memiliki status pemilikan dan batas-batas tapak yang jelas, ditanami berbagai jenis tanaman, dipelihara berbagai hewan ternak, terdapat satwa liar, struktur bangunan termasuk kegiatan manusia dan elemen manusianya Arifin et al. 2009. Penelitian ini diawali dengan tahap survei penentuan sampel pekarangan di tiga kabupaten dengan ketinggian dataran yang berbeda. Selanjutnya dilakukan analisis keragaman tanaman, ternak, serta ikan yang ada di pekarangan yang dilanjutkan dengan analisis pada dua aspek besar, yaitu aspek ekologis dan juga aspek gizi untuk mengetahui kontribusi pekarangan dalam mendukung penganekaragaman pangan skala rumah tangga secara simultan dan berkelanjutan Gambar 1. Keterangan: Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP, Pola Pangan Harapan PPH, dan Angka Kecukupan Gizi AKG Gambar 1 Kerangka pikir penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Fungsi Pekarangan

Pekarangan merupakan tipe taman rumah tradisional Indonesia yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah dengan status dan batas yang jelas. Di areal pedesaan, pekarangan dicirikan dengan keragaman dan stabilitas yang tinggi, agroekosistem yang baik dengan struktur yang menyerupai hutan hujan tropis Arifin 2012. Pemanfaatan lahan pekarangan di areal rumah dapat memberikan banyak manfaat. Pekarangan dapat berfungsi sebagai sumber pangan, sandang, dan papan, sumber plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, serta sumber tambahan pendapatan keluarga Arifin et al. 2009. Selain itu, pekarangan dapat menjadi habitat berbagai jenis satwa, pengendali iklim mikro, penyejuk pemandangan, penyerap kebisingan, debu, atau gas beracun, dan juga sebagai daerah resapan air. Jika ditinjau dari sisi ekologis, pekarangan dapat mengkonservasi tanah dan air melalui keberadaan tanaman di dalamnya. Pekarangan juga mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga sehingga sering disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotek hidup Deptan 2002. Oleh karena manfaatnya yang bagitu banyak, pekarangan merupakan suatu penggunaan lahan yang optimal dengan menghasilkan produktivitas yang tinggi di daerah tropis secara berkelanjutan Arifin 2010.

2.1.1 Zonasi Pekarangan

Pekarangan sebagai tipe taman rumah Indonesia memiliki zonasi untuk penataan ruang tertentu sesuai dengan lokasi geografis dan kondisi sosial budaya yang berlaku di lingkungan pekarangan tersebut. Namun pada umumnya, pekarangan terdiri dari tiga zona berdasarkan fungsinya, yaitu pekarangan depan, pekarangan samping kiri dan kanan, serta pekarangan belakang Arifin 1998 Gambar 2. Dalam pemanfaatannya yang lebih spesifik, masyarakat Jawa Barat memanfaatkan pekarangan depan sebagai zona yang ditanami tanaman hias dan atau dibiarkan bersih tanpa tanaman. Hal ini dikarenakan zona pekarangan depan Gambar 2 Pembagian zonasi di pekarangan Arifin 1998