4
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Fungsi Pekarangan
Pekarangan merupakan tipe taman rumah tradisional Indonesia yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah dengan status dan batas yang jelas. Di areal
pedesaan, pekarangan dicirikan dengan keragaman dan stabilitas yang tinggi, agroekosistem yang baik dengan struktur yang menyerupai hutan hujan tropis
Arifin 2012. Pemanfaatan lahan pekarangan di areal rumah dapat memberikan banyak manfaat. Pekarangan dapat berfungsi sebagai sumber pangan, sandang, dan
papan, sumber plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, serta sumber tambahan pendapatan keluarga Arifin et al. 2009. Selain itu, pekarangan dapat menjadi
habitat berbagai jenis satwa, pengendali iklim mikro, penyejuk pemandangan, penyerap kebisingan, debu, atau gas beracun, dan juga sebagai daerah resapan air.
Jika ditinjau dari sisi ekologis, pekarangan dapat mengkonservasi tanah dan air melalui keberadaan tanaman di dalamnya. Pekarangan juga mudah diusahakan
dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga sehingga sering disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotek
hidup Deptan 2002. Oleh karena manfaatnya yang bagitu banyak, pekarangan merupakan suatu penggunaan lahan yang optimal dengan menghasilkan
produktivitas yang tinggi di daerah tropis secara berkelanjutan Arifin 2010.
2.1.1 Zonasi Pekarangan
Pekarangan sebagai tipe taman rumah Indonesia memiliki zonasi untuk penataan ruang tertentu sesuai dengan lokasi geografis dan kondisi sosial budaya
yang berlaku di lingkungan pekarangan tersebut. Namun pada umumnya, pekarangan terdiri dari tiga zona berdasarkan fungsinya, yaitu pekarangan depan,
pekarangan samping kiri dan kanan, serta pekarangan belakang Arifin 1998 Gambar 2.
Dalam pemanfaatannya yang lebih spesifik, masyarakat Jawa Barat memanfaatkan pekarangan depan sebagai zona yang ditanami tanaman hias dan
atau dibiarkan bersih tanpa tanaman. Hal ini dikarenakan zona pekarangan depan Gambar 2 Pembagian zonasi di pekarangan Arifin 1998