Perhitungan akurasi dengan menggunakan matrik kontingensi ini juga dapat menghitung besarnya akurasi pembuat
producer’s accuracy dan akurasi pengguna u
ser’s accuracy. Secara sistematis skema perhitungan akurasi pengguna, pembuat dan umum adalah sajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Matrik kesalahan matrik konfusierror matrix
Kelas referensi Dikelaskan ke kelas
Jumlah piksel Akurasi pembuat
A B
C Total piksel
A X
11
X
12
X
13
X
1+
X
11
X
1+
B X
21
X
22
X
23
X
2+
X
22
X
2+
C X
31
X
32
X
33
X
3+
X
33
X
3+
Total piksel X
+1
X
+2
X
+3
N Akurasi pengguna
X
11
X
+1
X
22
X
+2
X
33
X
+3
Sumber : Jaya 2010
Hasil klasifikasi secara on-screen diuji ketelitiannya menggunakan matrik konjugasi. Klasifikasi visual diuji dengan meng-overlay dan membandingkan titik
hasil groundcheck dan hasil klasifikasi digitasi tiap kelas tutupan lahan.
3.3.4. Penggabungan citra 1997, 2005 dan 2012.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan menu intersect. Tabel pada tiap citra digabungkan menjadi satu, dan dihitung ulang luas areal pada tabel yang
sudah disatukan. Proses ini hanya bisa dilakukan jika batas areal yang digunakan sama dan kelas tutupan lahan yang digunakan juga sama.
Proses selanjutnya adalah mereduksi kelas awan, agar tidak terjadi perhitungan yang over estimate karena perbedaan posisi awan pada tiap tahunnya.
Proses ini dilakukan di software Arcgis 9.1 dengan cara terlebih dahulu pilih data berupa
awan pada
tahun 1997,
2005 dan 2012
dengan formula
“tuplah1997”=”awan” or “tuplah2005”=”awan” or “tuplah 2012”=”awan”. Selanjutnya data ini tidak digunakan pada analisis berikutnya.
3.4. Analisis Perubahan Tutupan Lahan
Analisis perubahan penutupan lahan dapat dilakukan pada setidaknya dua peta klasifikasi yang diperoleh pada dua waktu berbeda. Agar dapat melakukan
analisis ini diperlukan data citra yang diproses dengan cara yang sama, agar tidak terjadi interpretasi yang salah Sunderlin 2012. Setidaknya terdapat dua cara yang
digunakan dalam melakukan analisis ini. Cara pertama adalah dengan cara meng- overlay citra. Cara kedua dilakukan dengan memisahkan klasifikasi tutupan lahan
pada tiap tahunnya. Dengan cara ini selain bisa mengetahui luas perubahan lahan yang terjadi, juga bisa menetahui arah perubahan yang terjadi Setiyono 2006.
Penelitian ini menggunakan metode overlay citra.
3.5. Analisis Laju Degradasi Hutan dan Reforestasi
Laju degradasi hutan dan reforestasi dihitung dengan menggunakan thematic change pada tabel penggabungan hasil klasifikasi citra tahun 1997, 2005
dan 2012 tanpa kelas awan di software ArcGis vers. 9.1. Sebelum proses dimulai terlebih dahulu tambahkan kolom baru pada tabel yang telah tersedia dan pilih
tutupan lahan berupa hutan pada tahun 1997. Thematic change disusun dengan menggunakan formula. Formula untuk degradasi hutan tahun 1997-2005 adalah
Tuplah1997++”-“++tuplah2005, sedangkan degradasi hutan tahun 1997-2012 adalah
Tuplah1997++”-“++tuplah2012. Reforestasi juga dihitung menggunakan thematic change dengan formula
yang berbeda pada tahun pengamatan. Formula untuk reforestasi tahun 1997-2005 adalah
Tuplah1997++”-“++tuplah2005, sedangkan formula untuk reforestasi tahun 1997-2012 adalah
Tuplah1997++”-“++tuplah2012. Sebelum proses pengolahan dimulai terlebih dahulu dipilih tutupan lahan berupa hutan pada tahun
2005 untuk reforestasi tahun 1997-2005, dan hutan pada tahun 2012 untuk menghitung reforestasi tahun 1997-2012. Setelah itu data diolah di pivot tabel
pada software Ms. Excel 2007.
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Sejarah Pemanfaatan Hutan