Waktu dan Tempat Alat dan Data Pengolahan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap lapangan dan pengolahan data. Tahap lapangan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2012 di areal kerja IUPHHK-HA PT. Austral Byna PT. AB, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Gambar 7. Pengolahan data dan penyusunan laporan akhir dilakukan pada Juli-Oktober 2012 di Laboratorium Fisik Remote Sensing dan GIS Departemen Manajemen Hutan IPB. Gambar 7 Peta lokasi penelitian.

3.2. Alat dan Data

Alat yang digunakan yaitu seperangkat Personal Computer PC, alat tulis, Global Positioning System GPS Garmin 76CSX, kamera digital, tally sheet, dan perekam suara. Data yang digunakan adalah:  Peta digital: Peta Rupa Bumi Indonesia RBI skala 1:250.000 dari Bakosurtanal, batas areal IUPHHK-HA PT. AB, Jaringan jalan IUPHHK-HA PT. AB, Jaringan sungai, desa di dalam dan di sekitar IUPHHK-HA PT. AB, serta titik hasil observasi.  Citra Landsat multiwaktu path-row 117-61, 118-60, 118-61 liputan tahun 1997, 2005 dan 2012.  Software: Erdas Imagine version 9.1, ArcView version 3.2, ArcGis version 9.1, Ms. Excel 2007, Ms. Word 2007 dan frame and fill win 32.

3.3. Pengolahan Data

Pada penelitian ini pelaksanaan penelitian dilakukan pada empat tahapan. Tahap pertama adalah tahap pra processing, tahap kedua pengambilan data lapangan ground check, tahap ketiga pra pengolahan citra dan pengolahan citra digital image processing dan terakhir analisis perubahan penutupan lahan.

3.3.1. Pendahuluan Pra Processin

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum kondisi dan jumlah tutupan lahan di dalam areal kerja PT. AB. Data yang digunakan adalah citra Landsat tahun 2009 yang dimiliki perusahaan dengan menampilkan warna komposit RGB Red Green Blue dengan komposisi band 5- 4-3. Data ini yang digunakan dalam penentuan titik obsevasi dan peta lapangan.

3.3.2. Pengambilan data lapangan ground check

Setelah memperoleh gambaran tutupan lahan, tahap berikutnya adalah penentuan titik pengamatan untuk kelas tutupan lahan yang teridentifikasi di lapangan dengan melihat perbedaan warna. Titik pengamatan ditentukan dengan metode purposive sampling. Masing-masing kelas tutupan lahan diwakili dengan minimal empat titik observasi. Setiap titik didatangi kemudian dilakukan pendataan, pengamatan serta pencatatan informasi penting. Data yang diambil adalah data rekam koordinat titik pengamatan lapangan dari GPS, kondisi tutupan lahan sekitar titik lapangan yang dilengkapi gambar dan hasil wawancara dengan masyarakat. Data dari GPS tersebut kemudian dipetakan dalam format shp.

3.3.3. Pra pengolahan citra pre-image processing

a. Perbaikan citra