Kegiatan klasifikasi penutupan lahan dilakukan untuk menghasilkan kelas- kelas penutupan yang diinginkan. Kelas-kelas penutupan lahan yang diinginkan
itu disebut dengan skema klasifikasi atau sistem klasifikasi. Menurut Lo 1995 dalam Setiyono 2006, tiga kelas data yang tercakup dalam penutupan lahan
secara umum adalah: 1. Struktur fisik yang dibangun oleh manusia
2. Fenomena biotik, vegetasi alami, tanaman pertanian dan kehidupan bentang. 3. Tipe-tipe pembangunan
Kelebihan dari teknik interpretasi visual ini dibandingkan dengan interpretasi otomatis adalah dasar interpretasi tidak semata-mata kepada nilai
kecerahan, tetapi konteks keruangan pada daerah yang dikaji juga ikut dipertimbangkan. Interpretasi manual ini peranan interpreter dalam mengontrol
hasil klasifikasi menjadi sangat dominan, sehingga hasil klasifikasi yang diperoleh relatif lebih masuk akal.
2. 5. Perubahan Lahan
Perubahan lahan dapat bersifat permanen dan juga dapat bersifat sementara. Jika lahan sawah berubah menjadi kawasan pemukiman atau industri,
maka perubahan ini bersifat permanen. Akan tetapi, jika sawah tersebut berubah menjadi perkebunan tebu, maka perubahan lahan tersebut bersifat sementara,
karena pada tahun-tahun berikutnya dapat dijadikan sawah kembali. Perubahan lahan permanen lebih besar dampaknya daripada perubahan lahan sementara
Utomo 1992 dalam Setiyono 2006. Perbandingan hasil klasifikasi adalah metode deteksi perubahan lahan
dengan membandingkan citra-citra yang telah diklasifikasikan piksel demi piksel untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi. Teknik perbandingan klasifikasi
dilakukan dengan menggunakan dua citra yang telah diklasifikasikan secara terpisah. Perbandingan dilakukan piksel demi piksel untuk mendapatkan data
yang detail mengenai perubahan yang terjadi Sunar 1999 dalam Kosasih 2002.
2. 6. Sistem Informasi Geografis SIG
Menurut Jaya 2002, SIG adalah sistem berbasis komputer yang terdiri atas perangkat keras komputer hardware, perangkat lunak software, data
geografis dan sumberdaya manusia brainware yang mampu merekam, menyimpan, memperbaharui, menampilkan, dan menganalisis informasi yang
bereferensi geografis. Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan SIG.
SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintregrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu
jenis data ini adalah data penginderaan jauh. Penginderaan jauh adalah imu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan satu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji Jaya 2010.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat