a b
Gambar 15 Tanah terbuka pada citra a tanah terbuka di lapangan b.
Keterangan: = Deliniasi tanah terbuka
Skala = 1: 50.000
5.2. Klasifikasi Tutupan Lahan pada Citra Landsat Multiwaktu
Citra landsat TM tahun 1997 tidak mengalami kerusakan sehingga dapat diolah secara digital dengan menggunakan metode supervised. Dengan cara ini
penafsir dapat mengolah data dalam jumlah banyak dan dapat diolah dalam waktu yang relatif singkat. Sebelum data diolah secara digital pada software ERDAS
Imagine version 9.1 terlebih dahulu dibuat training area sesuai kelas yang dikenali di lapangan. Hasil klasifikasi citra landsat TM tahun 1997 disajikan pada
Gambar 16.
Gambar 16 Peta tutupan lahan tahun 1997 PT. Austral Byna.
Citra landsat ETM
+
tahun 2005 dan tahun 2012 hanya dapat diolah secara visual karena pada citra tersebut terdapat gangguan yaitu stripping. Citra didigitasi
pada software Arcgis version 9.0 dengan mengikuti kunci interpretasi dari Baplan dan informasi lapangan Tabel 8. Hasil klasifikasi Citra landsat ETM
+
tahun 2005 dan 2012 disajikan berturut-turut pada Gambar 17 dan 18.
Gambar 17 Peta tutupan lahan tahun 2005 PT. Austral Byna.
Gambar 18 Peta tutupan lahan tahun 2012 PT. Austral Byna.
Hasil klasifikasi baik secara digital maupun visual, pada tahun 1997, 2005 dan tahun 2012 hutan masih mendominasi sebanyak 78,93, 77,59, dan 75,03
dibandingkan tutupan lahan lainnya Gambar 19. Luas tutupan lahan pada tiap tahun pengamatan disajikan pada Tabel 13.
Gambar 19 Grafik tutupan lahan tahun 1997, 2005 dan 2012. Tabel 13 Luas tutupan lahan tahun 1997~2012
Tutupan Lahan Areal ha
Tahun 1997 Tahun 2005
Tahun 2012 Hutan
166.681,27 78,93
163.833,64 77,59
158.429,35 75,03
Ladang
18.549,29 8,78
6.890,38 3,26
5.889,36 2,79
Perkebunan
10.535,31 4,99
6.751,95 3,20
3.451,12 1,63
Semak belukar
12.083,37 5,72
28.404,97 13,45
41.198,96 19,51
Tanah terbuka
3.316,21 1,57
5.284,49 2,50
2.196,66 1,04
Total Areal
211.165,45 100,00
211.165,45 100,00
211.165,45 100,00
5.3. Uji Akurasi Klasifikasi
Citra yang diolah secara digital, sebelum proses klasifikasi, terlebih dahulu dilakukan evaluasi separabilitas untuk training area yang dibuat. Nilai minimum
separabilitas yang diperbolehkan adalah 1600. Ukuran kuantatif untuk pemisahan kategori dapat dihitung dalam bentuk matriks kelas atau biasa disebut matriks
devergensi. Matriks ini merupakan hasil pengukuran secara statistik bagi pemisahan antar pola tanggapan spektral setiap kategori tutupan lahan. Nilai
maksimum devergensi adalah 2000, sedangkan 1500 menunjukan kelas dengan spektral sama, dengan kemungkinan nilai spektral kurang dari 1500 akan
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Hutan Ladang
Perkebunan Semak
belukar Tanah terbuka
x 10000
ha
Tutupan Lahan
Grafik Tutupan Lahan Tahun 1997, 2005 dan 2012
Tahun 1997 Tahun 2005
Tahun 2012
bertampalan satu sama lain Purwadhi 2006. Hasil uji separabilitas pada citra landsat TM tahun 1997 disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14 Separabilitas citra landsat TM tahun 1997
Kelas 1
2 3
4 5
6 Ladang 1
2000 2000
2000 2000
1999.09
Semak belukar 2
2000 1989.42
1993.76 1999.78
Perkebunan 3
1988.21 2000
1991.94
Tanah terbuka 4
1939.17 1826.65
Awan 5
1931.33
Hutan 6
Uji akurasi klasifikasi dilakukan dengan membuat matriks konjugasi. Pada citra yang diklasifikasikan secara visual citra tahun 2012 uji akurasi berdasarkan
titik observasi yang dicocokan dengan hasil klasifikasi visual. Hasil uji akurasi disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil uji akurasi citra
Tahun Akurasi
Overall Kappa
2012 91.4
88.6
Nilai keakuratan dapat dilihat berdasarkan kappa akurasi. Secara teoritis nilai kappa akurasi yang mengindikasikan hasil digitasi yang baik adalah diatas
85 Jaya, 2010 .
Nilai kappa akurasi pada klasifikasi visual tahun 2012 yang diperoleh sebesar 88,6. Uji akurasi tidak dilakukan untuk hasil klasifikasi citra
tahun 1997 dan 2005, hal ini dikarenakan dalam mengklasifikasi kedua citra tersebut digunakan informasi berdasarkan kunci interpretasi yang sebelumnya
digunakan pada klasifikasi citra tahun 2012.
5.4. Analisis Perubahan Tutupan Lahan