yang dimiliki industri minuman ringan di Indonesia adalah struktur pasar oligopoli sedang. Penetapan harga suatu perusahaan dalam industri minuman
ringan dipengaruhi oleh penetapan harga pesaingnya. Variabel yang mempunyai pengaruh terbesar pada peningkatan kinerja adalah efisiensi-x. Sedangkan
variabel konsentrasi empat perusahaan terbesar dan growth tidak signifikan terhadap peningkatan keuntungan.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan data time series tahunan dari tahun 1995 sampai 2009. Dalam mengukur kinerja digunakan PCM,
X-Eff, dan growth. Selain itu, variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja PCM industri minuman ringan di
Indonesia selain rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar CR
4
, pertumbuhan produk Growth, dan efisiensi internal X-Eff. Ditambahkan pula variabel lain
yaitu variabel produktivitas tenaga kerja. Menurut Putra 2009 yang meneliti mengenai struktur, perilaku dan kinerja
industri pulp dan kertas di Indonesia dengan menggunakan model regresi yang diduga dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square OLS
menyatakan bahwa struktur pasar yang dimiliki industri pulp dan kertas di Indonesia adalah struktur pasar oligopoli ketat. Kinerja industri pulp dan kertas
dapat dilihat dari tingkat keuntungan PCM dan nilai efisiensi-X X-Eff. Perilaku pasar dalam industri pulp dan kertas dapat dilihat dari strategi harga,
strategi produk dan strategi distribusi. Berdasarkan hasil analisis OLS yang digunakan untuk mengestimasi Price Cost Margin PCM atau tingkat
keuntungan, diperoleh bahwa variabel tingkat pertumbuhan produksi, efisiensi internal, hambatan masuk pasar, dan ekspor berpengaruh terhadap tingkat
keuntungan. Sedangkan variabel rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar dan krisis ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat keuntungan.
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Industri minuman ringan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor pola konsumsi minuman ringan dimana masyarakat modern mulai mementingkan
kepraktisan dalam mengkonsumsi minuman sehingga permintaan akan minuman ringan yang merupakan produk siap saji semakin bertambah. Kedua, faktor
globalisasi dan juga kemajuan teknologi. Adanya pengembangan teknologi maka dapat mempermudah proses produksi. Hal tersebut tentunya akan mendorong
tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru dalam industri minuman. Perkembangan industri minuman ringan tersebut selanjutnya akan dianalisis
menggunakan teori struktur, perilaku dan kinerja. Tingkat konsentrasi merupakan indikator dari struktur pasar. Kinerja perusahaan dapat diukur dari efisiensi
internal dan PCM. Struktur akan berdampak pada perilaku dan perilaku akan turut memengaruhi kinerja. Oleh karena itu kinerja akan dianalisis secara lebih
mendalam dengan melihat hubungan dari struktur serta faktor-faktor lainnya yang dapat memengaruhi kinerja. PCM yang mencerminkan keuntungan dari suatu
industri dipilih sebagai variabel yang mewakili kinerja. Variabel konsentrasi empat perusahaan terbesar CR4 dipilih untuk mewakili struktur, sementara
faktor-faktor lainnya yang diduga dapat memengaruhi adalah efisiensi internal X- Eff, pertumbuhan output Growth, dan produktivitas tenaga kerja.
Gambar 2.3. Kerangka Pikir Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Minuman Ringan di Indonesi
Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pola konsumsi masyarakat
Industri minuman ringan
Struktur: Pangsa Pasar
Konsentrasi Hambatan Masuk
Pasar Perilaku:
Harga Produk
Promosi Kinerja:
PCM Efisiensi
Growth
PCM = f CR4, X-eff, Growth, Produktivitas tenaga kerja
Analisis Regresi
dengan OLS
2.4. Hipotesis Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh struktur terhadap kinerja industri telah banyak dilakukan oleh para peneliti ekonomi, terutama oleh pengamat industri.
Hubungan variabel-variabel struktur dan kinerja dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya penggunaan proksi yang berbeda oleh
para peneliti. Berdasarkan pengamatan teori dan penelitian terdahulu yang mendasari
penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Struktur pasar pada industri minuman ringan Indonesia diduga berbentuk oligopoli.
2. Pangsa pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh terhadap
profitabilitas sebagai proksi kinerja. Semakin tinggi konsentrasi suatu perusahaan maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh
perusahaan. 3.
Efisiensi internal X-Eff memiliki pengaruh positif terhadap PCM. Semakin efisien suatu perusahaan maka tingkat produksi suatu perusahaan
lebih sedikit untuk memproduksi komoditi karena efisiensi merupakan pengurangan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
jangka panjang lebih murah. Adanya efisien maka tingkat keuntungan perusahaan akan meningkat.
4. Pertumbuhan output Growth mempunyai pengaruh yang positif terhadap
PCM. Pertumbuhan output merupakan perbandingan antara pengurangan nilai output tahun sekarang dan tahun sebelumnya dengan setengah antara
nilai output tahun sebelumnya ditambah nilai output tahun sekarang. Jika pertumbuhan meningkat maka tingkat keuntungan yang diperoleh
perusahaan meningkat. 5.
Produktivitas tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap PCM. Produktivitas meningkat menunjukan kinerja yang meningkat pula maka
menambah penghasilan dan keuntungan bagi perusahaan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik BPS, Perpustakaan IPB, serta
berbagai media masa dan media elektronik yang berkaitan atau instansi-instansi terkait. Data yang digunakan merupakan data time series.
3.2. Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-
variabel yang saling berhubungan. Selain itu metode deskriptif digunakan untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja dari industri minuman ringan di
Indonesia dengan pendekatan structure-conduct-performance, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja industri minuman ringan
Indonesia dengan menggunakan analisis regresi dengan metode Ordinary Least Square
OLS dengan bantuan software komputer.
3.2.1. Analisis Struktur Pasar a.
Pangsa Pasar
Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, dan besarnya berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Peranan pangsa
pasar adalah sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan Jaya, 2001.
Msi = x 100
dimana: Msi
: pangsa pasar perusahaan i persen Si :
penjualan perusahaan i juta rupiah
Stot : penjualan total seluruh perusahaan juta rupiah