Indonesia. Pencabutan tersebut memberikan peluang bagi IPS untuk meningkatkan volume impor susu.
Sumber: COMTRADE 2010 Keterangan: Hanya jenis milk powder, fat 1,5 persen
Gambar 10. Perkembangan Impor Susu Indonesia Tahun 1989-2010
Sebagai negara yang bukan merupakan negara asal sapi perah, ekspor susu Indonesia relatif kecil. Sebaliknya Indonesia menjadi net importir susu dan
produk turunannya, dengan trade balance yang negatif Gambar 11. Defisit trade balance tertinggi US -741.578.000 terjadi pada tahun 2007, dimana harga susu
dunia meningkat. Tahun 2009, nilai defisit trade balance turun ke level US - 376,8, namun pada kwartal I tahun 2010 meningkat 114,4 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.
Sumber : Pusat Data Perdagangan, Kementerian Perdagangan dalam Mulatsih dan Boediyana 2010
Gambar 11. Trade Balance Komoditas Susu
20000000 40000000
60000000 80000000
10000000 12000000
14000000
1989 1990
1991 1992
1993 1994
1995 1996
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
impor susu kg
2005 2006
2007 2008
2009 trade balance
-387,801 -438,862
-741,578 -569,159
-393,127 export
133,444 127,363
136,800 305,298
217,383 import
-521,245 -566,225
-878,387 -974,457
-610,510
-1,200,000 -1,000,000
-800,000 -600,000
-400,000 -200,000
200,000 400,000
US
4.6. Harga Susu
Selama kurun waktu 1996-2009, harga susu dunia skim milk powder berfluktuasi, terutama pada tiga tahun terakhir periode 2007-2009 Gambar 12.
Harga susu dunia naik 94 dari tahun 2006 ke tahun 2007, kemudian turun 24 pada tahun 2008 dan turun kembali 31 pada tahun 2009.
Sumber: Understanding Dairy Market dalam Mulatsih dan Boediyana 2010 Gambar 12. Harga Susu Internasional Oceania Area
Di dalam negeri harga susu dibedakan antara susu olahan siap minum yang merupakan output dari IPS industri pengolahan susu dengan susu segar yang
merupakan output dari peternak. Berbeda dengan harga susu dunia, harga susu bubuk olahan dan susu kental manis dalam negeri selama kurun waktu 2007-2010
selalu meningkat Gambar 13. Selama kurun waktu 2007-2009, peningkatan harga susu bubuk dan kental manis masing-masing 38,9 dan 14.
Sumber: Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag dalam Mulatsih dan Boediyana 2010
Gambar 13. Harga Susu Olahan Dalam Negeri
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 world price 1,92
1,73 1,44
1,31 1,87
2,04 1,38
1,76 2,01
2,22 2,21
4,29 3,27
2,25
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000
US t
o n
18,000 25,000
27,000 26,800
6,800 7,250
7,390 7,750
2007 2008
2009 2010
Milk Powder 400 gr Sweetened Condensed Milk 395 gr
Harga susu segar di tingkat peternak farm gate price cenderung stabil Gambar 14. Selama periode 2007-2010 meskipun terjadi kenaikan harga
8,2, namun kenaikkannya jauh lebih rendah dari kenaikan harga susu bubuk yang mencapai 38,9 pada periode yang sama, sehingga disparitas harga jual
susu segar oleh peternak dengan harga jual susu bubuk olahan oleh IPS semakin besar asumsi 1 kg susu bubuk setara dengan 8 liter susu cair.
Sumber: Fresh milk: Direktorat Pemasaran Domestik, Ditjen PPHP, 2009 Milk powder: Kemendag, 2010 dalam Mulatsih dan Boediyana 2010
Gambar 14. Harga Susu Peternak, IPS dan Disparitas Harga
Sekitar 80 produksi susu peternak rakyat dijual ke IPS sebagai single market
melalui koperasi Gambar 15. Harga beli koperasi dari peternak mengikuti harga beli IPS dari koperasi. Harga beli IPS relatif stabil, meskipun
harga susu dunia serta harga susu bubuk dan susu kental manis dalam negeri juga naik.
2007 2008
2009 2010
Milk powder 5,625
7,813 8,438
8,375 Fresh milk
2370 2876
2895 2973
Disparity 3,255
4,937 5,543
5,402 -
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
9,000 10,000
R p
l tr
e
Sumber: Mulatsih dan Boediyana 2010 Gambar 15. Saluran Pemasaran Susu
Struktur industri pengolahan susu terkonsentrasi pada lima IPS besar Nestle, Ultra Jaya, Frisian Flag, Indomilk, dan Sari Husada. Konsentrasi
industri tersebut, menguatkan posisi IPS dalam menetapkan harga beli susu peternak dan harga jual susu olahan melalui kartel terselubung. Harga beli susu
yang ditetapkan IPS merupakan kesepakatan dengan koperasi untuk jangka waktu beberapa bulan. Harga yang ditetapkan mendekati harga minimum pasar dunia.
Bila harga dunia sedang tinggi, IPS tidak akan menaikkan harga, namun memberikan insentif dalam bentuk bonus. Ketika harga susu dunia turun, IPS
juga tidak menurunkan harga beli, namun dengan mencabut bonus. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap IPS , menyebabkan peternak berada
pada posisi tawar yang lemah. Koperasi yang menjual ke IPS skala kecil, memperoleh perlakuan yang
berbeda. IPS skala kecil seperti Diamond, harga beli susu segar cenderung mengikuti harga dunia. Bila harga dunia naik, harga beli lebih tinggi
10
Importir produk susu olahan
Susu segar Peternak
Koperasi Primer KUD unit susu
IPS
Bahan baku susu
Pedagang perantara retailer
Konsumen akhir
Pedagang perantara retailer
Produk berbahan baku
susu domestik Produk
berbahan baku susu impor
Rp3300lt 80
Rp3800lt 26 WMP
US4000ton setara Rp 4500lt
Rp11000lt 20
80
Pedet
10
Rp8375lt