Porter 1990 mengklasifikasikan kondisi faktor produksi tersebut berdasarkan teori ekonomi klasik menjadi lima kelompok meliputi tenaga kerja,
tanah, sumberdaya alam, kapital, dan infrastruktur. Tingkat signifikansi faktor produksi terhadap keunggulan kompetitif didasarkan pada kemampuan faktor
produksi untuk menghasilkan manfaat yang spesifik dan berkesinambungan.
b. Kondisi Permintaan Demand Conditions
Kondisi permintaan domestik sangatlah mempengaruhi penentuan daya saing nasional. Suatu Negara dikatakan memperoleh benefit dari kondisi
permintaan ketika permintaan domestik mampu memberikan gambaran yang representative mengenai preferensi konsumen. Konsumen lokal dapat membantu
perusahaan nasional dengan cara memberikan sinyal “early warning system” sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan antisipatif untuk bersaing di pasar
domestik maupun global. Secara umum, konsumen dapat menekan perusahaan untuk melakukan inovasi dan membangun daya saing terhadap produk asing.
Besarnya permintaan domestik menurut Porter 1990 mempunyai pengaruh yang kurang siknifikan dibandingkan dengan karakter dari permintaan domestik itu
sendiri.
c. Industri Terkait dan Pendukung Related and Supporting Industries
Eksistensi industri terkait dan pendukung sebagai sebuah sistem akan mempengaruhi daya saing secara global. Struktur industri hulu dan hilir yang kuat
akan memberikan kemudahan bagi upaya pencapaian peningkatan daya saing. Diantaranya adalah: 1 aliran informasi dan perubahan teknologi akan
meningkatkan tingkat inovasi dan improvisasi. 2 keterkaitan industri akan menghasilkan banyak keahlian baru dan menyedikan potensi bagi perusahaan lain
untuk masuk kedalam industri untuk meningkatkan persaingan.
d. Strategi, struktur, dan Persaingan Firm Strategy, Structure and Rivalry
Tingkat persaingan domestik dapat menghasilkan tuntutan kepada perusahaan untuk mengadopsi inovasi dan perbaikan improvement dari segi
kualitas. Pesaing domestik memberikan tekanan satu sama lainnya untuk meminimumkan biaya, meningkatkan kualitas dan pelayanan, dan menstimulasi
penemuan-penemuan baru. Karakteristik persaingan domestik juga dicirikan
dengan diversifikasi motif yang mendasari persaingan itu sendiri. Persaingan dalam memperebutkan market share dan teknologi.
e. Pemerintah government
Pemerintah berperan sebagai katalisator untuk mendorong perusahaan untuk mengarahkan kinerjanya pada taraf yang lebih baik. Pemerintah tidak dapat secara
langsung meningkatkan daya saing perusahaan, melalui instrument kebijakan yang kondusif perusahaan dapat menerima efek positif dari tindakan fasilitas
pemerintah tersebut. Permasalahan yang terjadi dalam penetapan kebijakan pemerintah adalah
seringkali kebijakan-kebijakan tersebut secara orientatif ditujukan untuk jangka pendek. Deregulasi terhadap kebijakan yang menghambat inovasi dan faktor
dinamis lainnya, seperti halnya proteksi diperlukan untuk menciptakan manfaat yang berkesinambungan.
Prinsip dasar yang perlu dikembangkan oleh pemerintah dalam membuat kebijakan suportif diantaranya dengan sikap pro perubahan, mendukung
persaingan domestik, dan menstimulasi inovasi. Pendekatan kebijakan pemerintah dengan prinsip tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing nasional
secara keseluruhan Porter, 1990.
f. Kesempatan Chance Events
Kesempatan, seperti halnya pemerintah berada diluar perusahaan dalam menentukan daya saing. Beberapa hal yang dianggap sebagai suatu keberuntungan
merupakan suatu bentuk dari kesempatan. Sebagai ilustrasi, pergerakan nilai tukar exchange rate merupakan determinan penting dalam kegiatan ekspor-impor di
pasar internasional. Depresiasi nilai tukar mata uang domestik dapat dianggap sebagai suatu indikator yang membuka kesempatan lebih luas kepada para negara
importir untuk mengurangi kegiatan impor dan menyerap produk domestik. Faktor non ekonomi seperti stabilitas politik disinyalir mempunyai
pengaruh yang besar terhadap perekonomian suatu negara. Lingkungan yang kondusif memberikan kenyamanan bagi pelaku usaha untuk membangun daya
saing.