Perkembangan Konsumsi Susu Indonesia
2. Full Cream Milk Powder FCMP Full Cream Milk Powder
FCMP merupakan bahan baku susu yang diproduksi melalui proses pasteurisasi. FCMP mempunyai kandungan
solid susu sekaligus lemak yang tinggi, yakni sebesar 20 persen dan baik digunakan dalam pembuatan susu bayi formula.
3. Butter Milk Powder BMP Butter Milk Powder
BMP adalah bahan baku susu yang merupakan produk sampingan dari pengolahan cream menjadi mentega butter yang
dikenal dengan proses churning. 4. Anhydrous Milk Fat AMF
Anhydrous Milk Fat AMF adalah kandungan lemak yang terdapat dalam
susu maupun krim yang dihasilkan dalam proses churning. 5.
Lactose lactose
adalah komposit dari dua kandungan gula yang ada di dalam setiap jenis susu yaitu glukosa dan galaktosa. Laktosa memberikan rasa manis
dan merupakan komponen yang menyumbangkan kalori sebesar 40 persen pada susu segar.
Impor susu di indonesia secara langsung mulai dilakukan pada saat Industri Pengolahan Susu IPS mulai dirintis di dekade 70-an. Gambar 10
menunjukkan impor susu Indonesia memiliki trend yang cenderung terus meningkat. Meningkatnya trend impor susu memberikan kekhawatiran pada
pelaku internal industri persusuan prihal penyerapan produksi susu domestik. Untuk mengatasi kekhawatiran ini pemerintah mengeluarkan SKB tiga menteri
pada tahun 1982. Kebijakan ini secara garis besar meregulasi penyerapan IPS dengan instrumen rasio impor. IPS diharuskan untuk menyerap sejumlah susu
domestik sebelum melakukan impor sesuai dengan rasio yang ditetapkan oleh tim koordinasi pengembangan persusuan nasional.
Krisis di tahun 1997 memberikan andil dalam perkembangan volume impor susu Indonesia. Harga impor yang melonjak membuat IPS menurunkan
volume impor susu, berkaitan dengan hal tersebut pada tahun 1998 kebujakan rasio impor di cabut. Langkah ini dilakukan dalam rangka memenuhi serangkain
persyaratan Letter of Intent LoI IMF dalam program recovery perekonomian
Indonesia. Pencabutan tersebut memberikan peluang bagi IPS untuk meningkatkan volume impor susu.
Sumber: COMTRADE 2010 Keterangan: Hanya jenis milk powder, fat 1,5 persen
Gambar 10. Perkembangan Impor Susu Indonesia Tahun 1989-2010
Sebagai negara yang bukan merupakan negara asal sapi perah, ekspor susu Indonesia relatif kecil. Sebaliknya Indonesia menjadi net importir susu dan
produk turunannya, dengan trade balance yang negatif Gambar 11. Defisit trade balance tertinggi US -741.578.000 terjadi pada tahun 2007, dimana harga susu
dunia meningkat. Tahun 2009, nilai defisit trade balance turun ke level US - 376,8, namun pada kwartal I tahun 2010 meningkat 114,4 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.
Sumber : Pusat Data Perdagangan, Kementerian Perdagangan dalam Mulatsih dan Boediyana 2010
Gambar 11. Trade Balance Komoditas Susu
20000000 40000000
60000000 80000000
10000000 12000000
14000000
1989 1990
1991 1992
1993 1994
1995 1996
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
impor susu kg
2005 2006
2007 2008
2009 trade balance
-387,801 -438,862
-741,578 -569,159
-393,127 export
133,444 127,363
136,800 305,298
217,383 import
-521,245 -566,225
-878,387 -974,457
-610,510
-1,200,000 -1,000,000
-800,000 -600,000
-400,000 -200,000
200,000 400,000
US