kemudian mendasari adanya integrasi ekonomi yang dilakukan oleh banyak negara di belahan dunia dengan tingkatan yang berbeda-beda.
2.3. Pasar Tunggal ASEAN
Menurut Achsani 2008, Pasar Tunggal ASEAN dapat digambarkan sebagai satu kawasan ekonomi tanpa memperhatikan batas antar negara, dimana
setiap penduduk maupun sumber daya dari setiap negara anggota bisa bergerak bebas sebagaimana dalam negeri sendiri. Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai
dengan disahkannya deklarasi Bangkok tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
Dalam perkembangannya, kerjasama ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN ASEAN Economic Community yang
pelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama dibidang politik keamanan dan sosial budaya.
Pasar tunggal ASEAN didasari oleh empat pilar utama, yaitu: 1. Pergerakan bebas barang dan jasa, dalam hal ini tidak ada lagi hambatan
seperti pajak, bea masuk, tarif, quota, dan lain-lain. Sehingga konsumen masyarakat dapat memperoleh harga yang terbaik dan termurah.
2. Kebebasan dalam perpindahan tenaga kerja, konsep ini mendorong terjadinya mobilitas tenaga kerja yang memungkinkan para pekerja untuk memperoleh
pekerjaan yang terbaik sesuai dengan kualitas yang dimilikinya. Dalam hal ini setiap pekerja dari suatu negara bebas untuk mencari pekerjaan di negara-
negara lain dalam kawasan ASEAN.
3. Kebebasan mendirikan dan menetapkan layanan dan penyetaraan ijazah secara timbal balik. Konsep ini memberi jaminan kebebasan bagi para profesional
seperti dokter, akuntan, dan pengacara dari suatu negara untuk berusaha di negara-negara ASEAN lainnya tanpa ada diskriminasi kewarganegaraan.
4. Pergerakan bebas modal. Konsep ini memungkinkan untuk terjadinya perpindahan modal dengan bebas dari suatu negara anggota ASEAN ke negara
anggota lainnya demi mencapai efisiensi.
2.4. Inflasi
2.4.1. Konsep Inflasi
Mishkin 2004 mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan tingkat harga yang kontinu dan terus menerus memengaruhi individu-individu, bisnis, dan
pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan semakin lemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil intrinsik mata uang suatu negara. Inflasi
diakibatkan oleh dua faktor, yaitu sisi permintaan demand pull inflation dan sisi penawaran cost push inflation.
a. Demand-pull inflation
Jenis inflasi ini biasa dikenal sebagai Philips Curve inflation, yaitu merupakan inflasi yang dipicu oleh interaksi permintaan dan penawaran domestik
jangka panjang. Inflasi dari sisi permintaan ini terjadi apabila secara agregrat terjadi peningkatan terhadap barang-barang dan jasa dalam memenuhi permintaan
yang mendorong produsen untuk menambah dana produksi yang menyebabkan pergeseran kurva demand. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini
digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan
total aggregate demand lebih besar daripada kapasitas perekonomian sehingga mengakibatkan permintaan hanyalah akan meningkatkan harga saja.
b. Cost-push inflation