Model Faktor-Faktor yang Memengaruhi Inflasi

dimana: d , = π , − π dan ∆ d , = d , − d , Untuk melihat terjadinya konvergensi inflasi di negara-negara ASEAN+6, maka model yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: ∗ = ϕ ∗ + ∆ + + ……………………………. 3.5 ∗ = Inflasi suatu negara dikurangi inflasi kawasan pada tahun t ∗ = Lag Inflasi suatu negara dikurangi inflasi kawasan pada tahun t ∆ = Lag Perubahan Nominal Effective Exchange Rate NEER Peningkatan Mengindikasikan Apresiasi. = Suku Bunga Nominal = Error term ϕ = Koefisien konvergensi konvergensi inflasi dapat terjadi apabila nilai koefisien dari tetha kurang dari satu. Model penelitian 3.5 juga akan memberikan informasi apakah variabel suku bunga nominal dan nilai tukar efektif nominal dapat membantu dan berpengaruh nyata dalam pembentukan konvergensi inflasi di negara-negara ASEAN+6.

3.2.2. Model Faktor-Faktor yang Memengaruhi Inflasi

Salah satu langkah dalam penelitian ini adalah menentukan model atau persamaan untuk mengestimasi faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tingkat inflasi di negara-negara ASEAN+6. Andersson, Masuch, dan Schiffbauer 2009 telah membuat model persamaan untuk mengetahui perbedaan inflasi dan tingkat harga di Uni Eropa, model yang digunakan sebagai berikut: = + − + d ∆ + + ………. 3.6 = λ + − + − ̅ + ………… 3.7 dimana, = Output Riil = Output Potensial ∆ = Lag Perubahan Nominal Effective Exchange Rate NEER = Respon Faktor Permintaan = Tingkat Inflasi λ = Derajat Persistensi Inflasi = Tingkat Harga Komparatif ̅ = Tingkat Harga Komparatif Jangka Panjang = Shock Permintaan = Shock Penawaran Andersson et al. 2009 mendapat suatu persamaan bentuk penurunan inflasi dengan mengkombinasikan 3.6 dan 3.7 = + − + + ∆ + − ̅ + ………………………………………………………… 3.8 ∝ adalah fungsi dari parameter vektor d dan b, dimana λ , − adalah fungsi dari d dan b. adalah kombinasi dari  guncangan penawaran dan permintaan. Dengan asumsi lebih lanjut bahwa tingkat harga jangka panjang adalah sama di negara- negara dalam suatu kawasan ̅ it = ̅. Maka diperoleh persamaan bentuk pengurangan sebagai berikut: = + + + − + + ∆ + + ………………………………………………………. 3.9 Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat inflasi di negara-negara ASEAN+6, maka model penelitian ini akan mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai acuan. Model penelitian secara umum mengacu pada model penelitian Andersson et al. 2009 dan Honohan et al. 2003. Dalam penelitian ini, penulis akan menambahkan variabel suku bunga sebagai salah satu faktor yang memengaruhi inflasi di kawasan ASEAN+6. Gul dan Ekinci 2006 terdapat hubungan positif antara suku bunga nominal dan tingkat inflasi dan peningkatan suku bunga nominal dapat memengaruhi biaya pinjaman yang pada akhirnya akan meningkatkan inflasi. Selain itu, penelitian yang dilakukan Sasana 2004 dengan menggunakan kasus negara Filipina, didapatkan bahwa dalam jangka panjang tingkat suku bunga berkorelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi. Berikut ini adalah model penelitian dengan memasukkan variabel suku bunga nominal, yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian ini: = + − + + ∆ + + …… 3.10 dimana, = Tingkat Inflasi − = Output gap = General Government Final Consumption Expenditure ∆ = Lag perubahan Nominal Effective Exchange Rate NEER, Peningkatan Mengindikasikan Apresiasi. = Suku Bunga Nominal = Error term Adanya keterbatasan data menyebabkan persamaan atau model penelitian 3.10 tidak memasukkan variabel tingkat harga komparatif. Selanjutnya dari hasil estimasi akan dianalisis variabel-variabel mana saja yang memengaruhi inflasi di negara-negara ASEAN+6 pada periode 2000-2009. Metode analisis data yang digunakan untuk mengestimasi model penelitian ini secara umum akan menggunakan metode data panel dinamis dynamic panel data melalui pendekatan Generalized Method of Moment GMM yang mengacu pada metodologi Verbeek 2004 dan Baltagi 2005.

3.3. Metode Analisis Data