Model Konvergensi Inflasi Model Penelitian

Tabel 3.1. Variabel-variabel Ekonomi dalam Penelitian No Variabel Keterangan Satuan 1. YGAP Output Gap dihitung berdasarkan selisih antara output aktual dan output Potensial. Output potensial diestimasi dengan menggunakan metode Hodrick-Prescott Filter . Persentase output gap terhadap GDP. Output aktual adalah GDP US Konstan 2000 2. D General Government Final Consumption Expenditure GGFCE Persentase. GGFCE of GDP 3. IR Suku Bunga Nominal, didapatkan dari perhitungan tingkat inflasi ditambah dengan suku bunga riil Persentase 4. Inflasi Persentase CPI 2005=100 5. NEER Nominal Effective Exchange Rate atau nilai tukar efektif nominal. Peningkatan Mengindikasikan Apresiasi Indeks 2005=100

3.2. Model Penelitian

3.2.1. Model Konvergensi Inflasi

Metode yang digunakan untuk melihat tingkat konvergensi antar negara di kawasan ASEAN+6 adalah dengan test unit root menggunakan Dickey Fuller atau Augmented Dickey Fuller ADF terhadap persamaan diferensial inflasi. Mengikuti metodologi yang digunakan oleh Kocenda dan Papell 1997, tahapan perumusan model dimulai dari model inflasi sederhana dan dari observasi sekelompok individu i pada periode waktu t sebagai berikut: , = + , + , ………………………………………………. 3.1 Bila diformulasikan dalam rata-rata inflasi: = + + …………………………………………………. 3.2 dimana: = , Selanjutnya, bila persamaan 3.1 dikurangi dengan persamaan 3.2 akan menghasilkan: , − = , − + , ………………………………… 3.3 Persamaan 3.3 menggambarkan diferensial inflasi yang didefinisikan sebagai perbedaan antara inflasi individual dengan rata-rata inflasi kelompok negara pada saat t. merupakan koefisien konvergensi. Konvergensi dikatakan dapat tercapai apabila diferensial inflasi semakin lama menjadi semakin kecil Ben-David, 1996. Dalam hal ini, nilai tetha harus lebih kecil dari pada satu. Sebaliknya nilai tetha yang lebih besar dari pada satu mengindikasikan divergensi diferensial inflasi. Untuk memperoleh koefisien konvergensi, dilakukan estimasi persamaan 3.3 atau dikenal dengan Dickey and Fuller Test. Diferensial inflasi diasumsikan menurun secara kontinyu sejalan dengan waktu sesuai dengan besaran: d , = d e r adalah tingkat konvergensi, dapat dihitung dengan menggunakan koefisien konvergensi tetha yang merupakan hasil estimasi dari persamaan 3.3. = ln ϕ Untuk mengatasi masalah serial korelasi data, Augmented Dickey Fuller test dapat dilakukan. ∆ , = − 1 , – ∆ , + , …………………………. . 3.4 dimana: d , = π , − π dan ∆ d , = d , − d , Untuk melihat terjadinya konvergensi inflasi di negara-negara ASEAN+6, maka model yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: ∗ = ϕ ∗ + ∆ + + ……………………………. 3.5 ∗ = Inflasi suatu negara dikurangi inflasi kawasan pada tahun t ∗ = Lag Inflasi suatu negara dikurangi inflasi kawasan pada tahun t ∆ = Lag Perubahan Nominal Effective Exchange Rate NEER Peningkatan Mengindikasikan Apresiasi. = Suku Bunga Nominal = Error term ϕ = Koefisien konvergensi konvergensi inflasi dapat terjadi apabila nilai koefisien dari tetha kurang dari satu. Model penelitian 3.5 juga akan memberikan informasi apakah variabel suku bunga nominal dan nilai tukar efektif nominal dapat membantu dan berpengaruh nyata dalam pembentukan konvergensi inflasi di negara-negara ASEAN+6.

3.2.2. Model Faktor-Faktor yang Memengaruhi Inflasi