Hasil Granger Causality Test pada Data Panel

4.3. Hasil Estimasi Penelitian

Pembahasan hasil estimasi pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menganalisis Granger Causality Test pada variabel-variabel penelitian. Bagian kedua akan membahas konvergensi tingkat inflasi dan faktor yang mendukung serta memengaruhi pembentukan konvergensi inflasi di kawasan ASEAN+6. Bagian ketiga membahas faktor-faktor yang memengaruhi tingkat inflasi di negara-negara ASEAN+6.

4.3.1. Hasil Granger Causality Test pada Data Panel

Konsep dasar uji kausalitas Granger yaitu menguji hubungan diantara dua variabel tanpa melakukan pendugaan terhadap model. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara dua variabel yang diuji. Pengujian ini dilakukan terhadap beberapa variabel yang terkait dengan model umum pada penelitian ini. Selain itu, pengujian juga akan memberikan informasi bagaimana hubungan kausalitas diantara variabel penelitian, apakah variabel yang dianalisis memiliki hubungan kausalitas satu arah atau dua arah. Dengan panjang lag optimal, p, maka prinsip kerja dari Granger Causality Test pada data panel didasarkan atas regresi model pooled sebagaimana diuraikan pada persamaan 3.12 dan persamaan 3.13. Pengujian Granger Causality penelitian ini dibagi menjadi tiga kawasan, yang terdiri dari kawasan negara- negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, kawasan negara-negara ASEAN+3 Cina, Jepang, Korea, dan kawasan negara-negara ASEAN+6 Cina, Jepang, Korea, Australia, India, dan New Zealand. Pembagian kawasan tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan inflasi dengan variabel- variabel penelitian di masing-masing kawasan. Variabel-variabel yang diuji yaitu, output gap , nilai tukar efektif nominal, GGFCE pengeluaran pemerintah, dan suku bunga nominal. Hasil Granger Causality Test yang diterapkan terhadap data panel dapat dilihat ada pada Tabel 4.2. di bawah ini: Tabel 4.2. Hasil Granger Causality Test Hipotesis Nol ASEAN ASEAN+3 ASEAN+6 2 lag 4 lag 6 lag 2 lag 4 lag 6 lag 2 lag 4 lag 6 lag YGAP ↛ INF √ INF ↛ YGAP √ GGFCE ↛INF √ √ √ √ √ INF ↛GGFCE √ √ √ √ √ DNEER ↛ INF √ √ √ INF ↛ DNEER √ √ √ √ √ √ IR ↛ INF INF ↛ IR √ √ √ Tanda “ √” menandakan bahwa hipotesis nol ditolak, dengan menggunakan kriteria probabilitas tingkat kritis = 10 hasil Granger Causality Test untuk data seluruh kawasan dan tiap-tiap kawasan dapat dilihat pada Lampiran 1.. Hipotesis nol untuk baris pertama dan kedua adalah YGAP tidak memengaruhi INF dan INF tidak memengaruhi YGAP. Hasil estimasi di atas terlihat bahwa untuk kasus kawasan ASEAN dan ASEAN+3 tidak terdapat hubungan kausalitas didalam hubungan variabel YGAP dan INF, dimana YGAP tidak signifikan dalam Periode sample 2000-2009, INF = Tingkat Inflasi, YGAP = Output Gap yang di presentasekan terhadap GDP Constant 2000, GGFCE = General Government Final Consumption Expenditure of GDP , DNEER = Perubahan Nominal Effective Exchange Rate 2005=100, IR = Suku Bunga Nominal, dan ↛ = tidak memengaruhi. Keterangan: memengaruhi pergerakan INF dan sebaliknya, INF tidak siginifikan dalam memengaruhi pergerakan YGAP. Sedangkan untuk kawasan ASEAN+6, terdapat hubungan kausalitas satu arah di dalam hubungan variabel YGAP dan INF 2 lag , dimana YGAP secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan INF dan tidak sebaliknya, INF tidak signifikan dalam memengaruhi pergerakan YGAP. Namun, untuk kawasan tersebut pada 4 lag, terdapat hubungan kausalitas satu arah, dimana INF dapat memengaruhi pergerakan YGAP. Hipotesis nol untuk baris ketiga dan keempat adalah GGFCE tidak memengaruhi INF dan INF tidak memengaruhi GGFCE. Tabel 4.2. secara umum menunjukkan untuk kasus seluruh kawasan ASEAN, ASEAN+3, dan ASEAN+6, terdapat hubungan kausalitas dua arah di dalam hubungan variabel GGFCE dan INF, dimana GGFCE secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan INF dan sebaliknya, INF secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan GGFCE. Hal senada pun terjadi pada baris kelima dan keenam, dimana hipotesis nol untuk kedua baris tersebut adalah DNEER tidak memengaruhi INF dan INF tidak memengaruhi DNEER. Hasil uji kausalitas secara umum menampilkan untuk kasus seluruh kawasan, terdapat hubungan kausalitas dua arah dalam hubungan variabel DNEER dan INF, dimana DNEER secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan INF dan sebaliknya, INF secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan DNEER. Hipotesis nol untuk dua baris terakhir adalah IR tidak memengaruhi INF dan INF tidak memengaruhi IR. Secara umum untuk kasus seluruh kawasan ASEAN, ASEAN+3, dan ASEAN+6, hanya terdapat hubungan kausalitas satu arah di dalam hubungan variabel IR dan INF, dimana INF secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan IR dan tidak sebaliknya, IR tidak signifikan dalam memengaruhi pergerakan INF. Berdasarkan hasil pengujian dan penjelasan di atas didapatkan informasi bagaimana hubungan variabel-variabel penelitian dengan tingkat inflasi di kawasan ASEAN, ASEAN+3, dan ASEAN+6. Hasil Granger Causality Test yang dilakukan dapat diketahui bagaimana hubungan kausalitas diantara variabel- variabel yang akan diuji pada penelitian ini, baik satu arah maupun dua arah dari masing-masing variabel sebelum masuk ke dalam pembahasan hasil estimasi. Estimasi selanjutnya yang dilakukan pada penelitian ini akan didasarkan pada metodologi terdahulu yang penulis gunakan sebagai acuan penelitian.

4.3.2. Hasil Estimasi Konvergensi Inflasi