Karakteristik Visual Tanaman Tanaman .1 Material Tanaman dalam Penggunaan Arsitektural

2.6.2 Karakteristik Visual Tanaman

Booth 1983 juga menyatakan karakteristik visual tanaman dipengaruhi oleh ukuran tanaman, bentuk tanaman, warna tanaman, tipe dedaunan tipe foliase, dan tekstur tanaman. Ukuran menjadi suatu karakteristik visual yang paling signifikan. Ukuran tanaman secara langsung berpengaruh pada skala ruang, komposisional, dan bingkai keseluruhan. Pohon besar dan sedang merupakan unsur tanaman dominan dalam hal visual karena ketinggian dan massa yang dimilikinya. Pohon besar yang ditanam di sekeliling tanaman yang lebih kecil menjadikan tanaman tersebut berada di titik fokus. Ornamen dan pohon kecil digunakan sebagai titik fokus dalam komposisi tanaman. Penggunaan pohon kecil 4,5m – 6m, memberikan kesan pandangan yang semi-transparan dan hal tersebut memberikan kesan lebih mendalam pada ruang yang sedang dilihat. Kesan ini akibat dari batang dan cabang dari pohon Gambar 24. Gambar 24. Batang dan cabang dari pohon kecil sebagai foreground Booth 1983 Semak tinggi dapat digunakan dalam lanskap sebagai dinding untuk pembuatan ruang tertutup di area yang vertical. Ruang yang didefiniskan oleh semak tinggi, terkesan penuh disekitarnya namun terbuka diatasnya. Kesan ruang seperti ini sesuai untuk cahaya dan kecerahan dengan orientasi kuat ke atas langit. Semak tinggi juga bisa berfungsi sebagai suatu pandangan yang menunjukan secara langsung pada objek yang diinginkan. Berdasarkan ketinggiannya, semak tinggi dapat berfungsi sebagai sebuah aksen. Semak tinggi berperan sebagai background dari sebuah aksen pada foreground Gambar 25. Gambar 25. Semak tinggi sebagai background Booth 1983 Penggunaan semak pendek dapat berfungsi sebagai penghubung antara kumpulan tanaman yang terpisah menjadi sebuah tanaman yang bergabung secara keseluruhan Gambar 26. Garis dan ground cover diantara area tanam mengunci pandangan mata dan memandunya pada pemandangan di sekeliling ruang. Ukuran dan tinggi tanaman memberikan kesan kesatuan berdasarkan siluet dari tanamannya. Jika jenis tanaman berbeda namun tingginya sama memberikan kesan visual yang rendah. Sedangkan tanaman yang beragam jenis dan tingginya memberikan kesan visual yang lebih menarik Gambar 27. Gambar 26. Semak pendek sebagai penghubung Booth 1983 Gambar 27. Penggunaan jenis dan ukuran tanaman Booth 1983 Setiap bentuk tanaman memiliki karakteristk tersendiri dalam penciptaan sebuah kesan. Tanaman berbentuk fastigate berfungsi sebagai pemberi aksen kesan yang berbeda seperti pemandangan sebuah gereja yang tiba-tiba muncul di pedesaan. Tanaman berbentuk spreading digunakan untuk membuat kesan menyebar dan luas. Tanaman berbentuk spreading membuat garis horizontal dari bangunan masuk ke dalam area pandangan. Bentuk tanaman rounded merupakan yang paling kuat dalam sebuah komposisi. Bentuk tanaman pyramidal digunakan sebagai aksen diantara bentuk tanaman rounded dan spreading. Bentuk tanaman weeping digunakan untuk „menurunkan‟ dinding atau mengarahkan mata untuk melihat ke tanah Gambar 28. Gambar 28. Bentuk tajuk dalam menciptakan kesan Booth 1983 Dedaunan yang gelap sebaiknya digunakan sebagai dasar untuk dedaunan terang dan cabang-cabang diatas kepala. Dedaunan gelap membuat dekat kepada yang melihat. Sedangkan dedaunan yang terang membuat tanaman tersebut terksesan menjauh dari yang melihat. Dedaunan gelap digunakan untuk background dari tanaman yang dedaunannya lebih terang. Warna hijau yang medium berperan sebagai transisi dari hijau tua dan muda. Penanaman dengan semua tanaman evergreen terlihat berisi. Tekstur tanaman memiliki wujud yang berbeda-beda yaitu kasar coarse, sedang medium, dan halus fine. Tanaman bertekstur kasar begerak mendekati orang yang melihatnya, sedangkan tanaman bertekstur halus bergerak menjauhi orang yang melihatnya Gambar 29. Gambar 29. Tekstur tajuk dalam menciptakan kesan Booth 1983

2.6.3 Material Tanaman dalam Penggunaan Estetika