Area dalam tahap persiapan lahan

Gambar 42. Zona area parkir

4.3.2.3 Area dalam tahap persiapan lahan

Area yang dalam tahap persiapan lahan ini merupakan area yang dalam prosesnya sedang menyelesaikan pembersihan lahan dan menentukan titik-titik wahana-wahana yang akan di tempatkan. Kondisi eksisting di lapangan meruapakan hamparan tanah yang sedang diratakan dan sebagian area telah dibuat jalur sirkulasi untuk memudahkan kendaraan-kendaraan besar seperti Beko dan Truk masuk dan keluar area. Area Carnivalia. Area Carnivalia merupakan area yang berbatasan langsung dengan area downtown, area parkir, dan sungai. Akses yang dapat dilalui untuk masuk ke area ini dapat melawati area downtown terlebih dahulu. Kondisi eksisting area ini saat inventarisasi dilakukan masih merupakan hamparan tanah yang telah diratakan dengan sebagaian area telah dibuat jalur sirkulasi dengan material beton Gambar 44. Pada area ini akan dibangun fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Fasilitas tersebut diantaranya Lampion Garden, Dytona, Sky Cycle, Circus train, Air Race, Carousel, Disc-O, 3 Point Basket, Mini Tower, Adult Bumper Car, Rumah Kaca, Ferish Wheel, dan Resto. m Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 43. Zona area carnivalia Area Eksplora. Area eksplora merupakan salah satu dari tiga area yang letaknya terpisahkan oleh sungai dengan area downtown, carnivalia, rockygate, rotunda, dan tempat parkir. Akses menuju area ini dapat ditempuh menyeberangi sungai melalui jembatan yang terhubung antara area downton dan area tropicalia. Pada sebelah utara berbtasan dengan area yang direncanakan sebagai area untuk pengembangan theme park. Pada sebelah selatan berbatasan langsung dengan sungai. Pada sebelah timur berbatasan langsung dengan area tropicalia. Pada sebelah barat terdapat akses menuju ke area rotunda. Pada area ini akan dibangun fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa taman, bangunan-bangunan komersil, dan wahana-wahana permainan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya Dino Zoo, Thematic Garden, Lab Biologi, Galeri Kerang, Lab Fisika, Insectarium, Safari Candi, dan Resto. Masing-masing fasilitas tersebut akan disajikan dalam satu kesatuan tema yang dapat memberikan suatu kesan kepada pengunjung. Sama seperti area carnivalia kondisi eksisting area ini saat inventarisasi dilakukan masih merupakan hamparan tanah yang telah diratakan Gambar 45. m Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 44. Zona area eksplora Area Tropicalia. Area ini terletak diantara area eksplora dan area mysteria. Akses menuju area ini dapat ditempuh melalui jembatan yang terhubung langsung dengan area downtown. Kondisi eksisting area ini saat inventarisasi dilakukan masih merupakan hamparan tanah yang telah diratakan. Pada sebelah utara berbtasan dengan area yang direncanakan sebagai area untuk pengembangan theme park. Pada sebelah selatan berbatasan langsung dengan sungai. Pada sebelah timur berbatasan langsung dengan area mysteria. Pada sebelah barat terdapat akses menuju ke area rotunda. Pada area ini akan dibangun fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa taman, bangunan-bangunan komersil, dan wahana-wahana permainan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya Chidren Playground, Thematic Garden, Jungle Swing, Harvest Time, Mushola, North Pole, Ular Tangga Outdoor, dan Resto. Masing-masing fasilitas tersebut akan disajikan dalam satu kesatuan tema yang dapat memberikan suatu kesan kepada pengunjung. Zona tropicalia beserta foto-foto kondisi eksisting tapak dapat dilihat pada Gambar 46. m Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 45. Zona area tropicalia Area Mysteria. Area Mysteria merupakan area yang berbatasan langsung dengan area tropicalia. Akses yang dapat dilalui untuk masuk ke area ini dapat melawati area downtown dan area tropicalia terlebih dahulu. Kondisi eksisting area ini saat inventarisasi dilakukan masih merupakan hamparan tanah yang telah diratakan dengan sebagaian area telah dibuat jalur sirkulasi dengan material beton. Pada sebelah utara dan sebelah timur berbatasan dengan area yang direncanakan sebagai area untuk pengembangan theme park. Pada sebelah selatan berbatasan langsung dengan sungai. Pada area ini akan dibangun fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa taman, bangunan-bangunan komersil, dan wahana-wahana permainan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya Dark Rides, Hydrolift, Giant Egg, Elevated Coaster, Boat Blaster, Spinning Coaster, Magic Bike, dan Resto. Masing-masing fasilitas tersebut akan disajikan dalam satu kesatuan tema yang dapat memberikan suatu kesan kepada pengunjung. Zona area mysteria beserta foto-foto kondisi eksisting tapak dapat dilihat pada Gambar 47. m Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 46. Zona area mysteria Kegiatan pada tahap riset dan analisis adalah persiapan rencana dasar tapak dan mengadakan inventarisasi tapak atau tahap pengumpulan data kemudian melakukan analisis evaluasi data. Penelusuran dilakukan pada tapak secara keseluruhan dan pada area yang menjadi pekerjaan arsitek lanskap pada khususnya, melakukan identifikasi potensi dan kendala, dan mengevaluasi karakteristik tapak. Meskipun tahap analisis tapak dilakukan setelah tahap ini namun tetap melakukan beberapa analisis ringan dengan melihat dan merasakan langsung kondisi pada tapak yang akan didesain feel of the land. Lalu dilakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk menambah data-data yang relevan sebagai bahan untuk melakukan desain pada tahap-tahap berikutnya. Data yang dikumpulkan oleh perusahaan merupakan data primer yang diambil secara langsung dari tapak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya yang berhubungan dengan proyek. Data primer ini merupakan semua data eksisting yang ada pada tapak m Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 dengan melakukan pengambilan dokumentasi berupa foto, wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan proyek dan data sekunder berupa studi pustaka. Peta dasar base plan sudah tersedia dari klien baik berupa soft file maupun hard copy. Jika tidak ada base plan maka perusahaan berusaha mengambil data awal berupa peta dasar dari google map dari internet untuk mengetahui lokasi proyek yang dikerjakan. Data primer maupun data sekunder yang berhubungan dengan proyek sangat penting dan dibutuhkan untuk keperluan tahap desain selanjutnya yaitu tahap analisis tapak. Kelengkapan yang dimiliki oleh perusahaan sangat membantu dalam tahap inventarisasi. Pada tahap ini data inventarisasi yang dibutuhkan oleh perusahaan sudah cukup lengkap untuk dapat melanjutkan ke tahap desain berikutnya. Proyek ini dikerjakan secara tim sehingga data mengenai tapak akan selalu diberitahukan, dan bila ada data yang dibutuhkan dapat dilengkapi sesuai dengan profesi masing- masing dalam tim. Inventarisasi yang dilakukan perusahaan tidak disajikan secara spasial, tetapi hanya disajikan berupa data deskriptif dan data visual foto-foto eksisting pada tapak. Mahasiswa berinisiatif untuk menyajikannya peta situasi dalam bentuk spasial. Peta situasi tapak secara spasial disajikan pada Gambar 47.

4.3.3 Analisis dan Sintesis