Lanskap Ruang Terbuka TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap

Simonds dan Starke 2006 menyatakan bahwa lanskap alami terdiri dari bukit pasir, padang rumput, gunung, danau, laut, bukit, jurang, hutan, sungai, kolam, rawa, lembah dan padang pasir. Lanskap buatan merupakan lanskap alami yang mengalami modifikasi yang dilakukan oleh manusia. Major feature fitur lanskap mayor merupakan bentukan-bentukan penampakan dan kekuatan lanskap alam yang dominan, sangat sedikit dapat diubah. Beberapa elemen lanskap alami yang tidak dapat diubah yaitu bentukan topografi seperti bentukan pegunungan, lembah, sungai dan pantai, penampakan presipitasi, embun, kabut dan sebagainya. Sedangkan minor feature fitur lanskap minor yaitu elemen lanskap yang dapat diubah yaitu bukit-bukit, semak belukar, dan parit dimana seorang perencana dapat memodifikasinya Simonds 2006.

2.2 Ruang Terbuka

Pada umumnya ruang terbuka merupakan tapak atau area yang tidak ditutupi oleh bangunan, jalan, lahan parkir, perkerasan dan lain sebagainya baik bentukan yang memiliki konstruksi maupun lanskap alami. Aplikasi dari suatu ruang terbuka dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti adanya taman, area rekreasi atau pun kawasan bernuansa alami Christensen 2005. Menurut Simonds dan Starke 2006 ruang merupakan suatu area yang didesain dengan perbatasan yang memiliki hubungan yang kuat antara ruang yang dibatasi dengan ruang diluarnya sehingga area yang dibatasi memiliki isi berupa suatu fungsi yang tepat dan jelas. Ruang dapat terdiri dari tiga landasan yaitu dasar pada tapak, area secara vertikal, dan area di atas tapak. Suatu isi dalam ruang merupakan volume yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu. Masing-masing ruang memiliki desain yang menyebabkan reaksi yang berbeda dari pengguna ruang. Keterangan mengenai karakteristik ruang sebagai penyebab berbagai macam reaksi pengguna menurut Simonds dan Starke 2006 adalah sebagai berikut: Kesan tekanan atau ketegangan tension merupakan ruang yang memiliki isi dengan berbagai bentukan yang tidak stabil, komposisi yang tidak tertata, kontras warna yang berlebihan, bentukan yang kompleks dan tidak masuk akal, ketidakseimbangan kualitas. Kesan relaksasi relaxation merupakan ruang yang memiliki rancangan dengan menghadirkan suasana yang sederhana, dan terdiri dari objek dan material yang mudah dikenal dan umum. Kesan takut fright yaitu ruang yang memberi kesan merasakan keterbatasan, tanpa arah, terselubung, horor serta dibawah tekanan. Kesan ceria gaeity merupakan ruang yang bebas, memberi kesan lembut, memiliki pola yang baik, berkesan memiliki pergerakan yang mengalir, hangat, riang dan bersemangat. Perenungan contemplation yang merupakan ruang yang memberikan kesan halus yang kuat, bersifat privasi private, damai dan aman pada suatu ruang. Kesan yang menggambarkan tindakan dinamis dynamic action yaitu ruang yang berisikan desain yang berkesan memiliki irama yang sangat struktural dan berat. Terdiri dari material perkerasan. Bertekstur namun alami. Kesan perasaan cinta yang mendalam sensuous love merupakan ruang yang sangat bersifat pribadi privacy dan memiliki kesan lembut yang tinggi serta sangat intim. Elemen yang ada pada ruang ini terkesan eksotik. Kesan perasaan kagum pada keagungan sublime spiritual awe yang merupakan ruang yang menggunakan warna yang memiliki kesan sejuk. Kontras dengan kegelapan. Memiliki kesan bentukan dengan skala yang luar biasa besar melampaui pengetahuan manusia pada umumnya. Kesan perasaan tersinggung displeasure merupakan ruang yang memiliki kesan pergerakan dan rangkaian bentukan yang kacau. Kesan penghambat ketidaknyamanan yang sangat tinggi. Terdiri dari warna yang tidak menenangkan. Sedangkan perasaan senang dan gembira pleasure merupakan ruang, bentuk, tekstur, warna, simbol, akustik, kualitas cahaya dan aroma merupakan keseluruhan dari rangkaian ruang sehingga menciptakan hubungan kesatuan unity dan keharmonisan harmony antar elemen. Menciptakan ruang dengan hasil yang indah bagi pengguna. Karakteristik ruang yang menyebabkan reaksi pada pengguna dapat memberikan kesan yang berbeda sesuai dengan desain ruang yang terbentuk. Pengaruh desain secara psikologis disajikan pada Gambar 1. Tension Relaxtion Fright Gaeity Contemplation Dynamic action Sensuous love Sublime spiritual awe Gambar 1. Pengaruh desain secara psikologis Simonds and Starke 2006

2.3 Taman