c. Planting plan berskala 1:500 Rencana pola tata hijau d. Elevation plan berskala 1:500 Tampak rencana
e. Section plan berskala 1:500 Potongan rencana f. Lighting plan berskala 1:500 Rencana penerangan
g. Landscape topography plan berskala 1:500 Rencana muka tanah h. Drainage plan berskala 1:500 Rencana pembuangan
i. Maintenance plan berskala 1: 500 Rencana pemeliharaan j. Perspective bird eye view Gambar perspektif tampak mata burung
Detail landscape design yang terdiri dari: a. Landscape design development berskala 1:200 Rancangan rinci lanskap
b. Planting design berskala 1:200 atau 1:100 Rancangan tata hijau c. Section and elevation berskala 1:200 atau 1:100 Potongan dan tampak
d. Landscape furniture detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan elemen lanskap
e. Hard materials detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan perkerasan f. Soft materials detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan elemen alami
g. Plant construction detail berskala 1:50 atau 1:20 Rancangan penanaman h. Hard construction detail berskala 1:50 atau 1:20 Rancangan konstruksi
i. Perspektif bagian rancangan
2.5.3 Proses Desain Menurut Reid 1996
Ada lima tingkatan atau tahapan yang umum dekenal dalam proses desain. Di setiap tingkatan, grafik yang dihasilkan umumnya berfungsi untuk mencatat,
mengeluarkan, dan menyampaikan ide-ide atau informasi. Hasil grafik tersebut berkisar dari sketsa yang paling sederhana sampai ke gambar yang paling teliti
untuk gambar-gambar detail konstruksi. Walaupun demikian semuanya mempunyai kualitas yang sama. Semua itu adalah hasil pemikiran dalam bentuk
grafis berupa visualisasi dari sesuatu yang belum ada. Hubungan antara kelima tahapan desain dan hasil grafik yang benar dapat diungkapkan sebagai berikut:
a. Pengembangan Program
Pengembangan program adalah sebuah tahap riset dan pengumpulan informasi
di mana
data dikumpulkan
dari pemilik
lahan,
administratorPemerintah Daerah setempat, dan para pengguna nantinya. Karakteristik proyek yang menyangkut masalah sosial, politik, finansial, dan
personal ditetapkan dalam tahap ini. Fokusnya pada fakta-fakta, sikap, kebutuhan,kendala dan potensi-potensi yang ada.
Pada tahap ini karakter gambar grafik dan medianya terdiri dari catatan- catatan,kuesioner yang sudah diisi, dan material tertulis lain yang disusun
secara masuk akal. Gambar-gambar jarang diperlukan pada tahap ini sehingga produk pada tahapan ini sebatas program tertulis.
b. Inventarisasi dan analisis Pada tahap inventarisasi dan analisis, para professional desainer lanskap
mengumpulkan dan mencatat informasi tentang karakteristik fisik dari sebuah tapak, seperti ukuran-ukuran tapak dan bangunan, vegetasi, tanah, iklim,
drainase, arah-arah pandangan dan faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh pada tapak. Tujuan mencatat data lapangan adalah sebagai
inventarisasi. Manipulasi interpretasi data-data ini dan komentar-komentar subyektifnya menghasilkan analisis tapak. Informasi pada tahap ini bersama
dengan program tertulis akan menjadi pedoman dasar untuk mendesain lanskap.
Produk akhir inventarisasi dan analisis terkadang dibedakan dan ada pula yang dikombinasikan tergantung kesepakatan tim desainer. Dalam semua hal,
keduanya merupakan gambar-gambar denah yang akurat, jelas dan lengkap yang menjelaskan kondisi tapak yang spesifik dengan segala kendala dan
potensinya. Produk akhir pada tahap ini merupakan peta analisis tapak. c. Konsep Desain
Tahapan konsep desain merupakan tahapan ketika para desainer menuangkan ide-ide awal suatu desain dan mengaitkan hubungannya dengan
fungsional tapak. Produk grafik pada tahapan ini biasanya dinamakan diagram fungsi Gambar 8, rencana konsep atau rencana skematik dan denah konsep
Gambar 9. Biasanya pada tahapan ini para desainer menuangkan gagasan ide
awal desain dengan sketsa konsep. Ketika proyek skala kecil yang akan didesain tahapan ini biasa dilakukan oleh seorang desainer untuk
berkomunikasi dengan diri sendiri atau untuk catatan kecil ide desainnya.
Namun untuk proyek dengan skala yang lebih besar, tahapan ini dapat berguna untuk komunikasi dengan pihak klien untuk didiskusikan dengan maksud
mencapai suatu kesepakatan desain dan akan membuat gambar-gambar yang lebih banyak lagi.
Gambar 8. Diagram Fungsi Reid 1996
Gambar 9. Denah Konsep Reid 1996
d. Pengembangan Desain Design Development Pada tahapan pengembangan desain, ide-ide desain secara spesifik mulai
diformulasikan. Dimulai dari gambar sketsa tangan yang dibuat dengan cepat sehingga memungkinkan desainernya melakukan evaluasi berbagai solusi yang
mungkin berkembang. Dalam tahap ini dapat terjadi banyak perbaikan atau revisi yang nantinya akan diberi tambahan untuk diubah dan diperbaiki untuk
menciptakan satu kesepakatan dalam desainnya. Ide-ide desain akan semakin diperhalus untuk mengintegrasikan kriteria-
kriteria fungsi dan estetika. Gambar-gambar yang sudah lebih berkembang berisi informasi yang spesifik dalam hal organisasi ruang, bentuk, warna,
material yang akan digunakan, dan potensi penggunanya. Gambar yang disajikan pada tahapan ini berupa gambar pengembangan perancangan berupa
sketsa dan gambar penyajian akhir Gambar 10 dan 11 berupa gambar yang sudah diperhalus segala informasi yang akan disampaikan. Grafik komputer
sangat bermanfaat khususnya untuk menghasilkan gambar dengan beberapa arah pandangan perspektif dalam waktu singkat. Grafik komputer dapat
digunakan seperti apa adanya ataupun ditambah dengan gambar sketsa tangan agar tampak lebih menarik.
Gambar 10. Sketsa Pengembangan Desain Reid 1996
Gambar 11. Gambar Penyajian Akhir Reid 1996
e. Desain Akhir Setelah mendapat persetujuan dari klien, ide-ide yang telah matang
dituangkan dalam suatu produk akan dipublikasikan bahwa proyek tersebut akan dilaksanakan. Seluruh gambar yang telah dibuat akan dijadikan satu buah
set dokumen pelaksanaan berupa gambar kerja yang akan digunakan oleh berbagai kontraktor pelaksana. Bersamaan dengan instruksi-instruksi tertulis
yang mendetail, yang disebut sebagai spesifikasi teknis konstruksi, dibuatlah gambar-gambar yang menunjukkan ukuran-ukuran yang tepat, bentuk
potongan, kuantitas, tipe-tipe, dan lokasi masing-masing elemen. Para kontraktor menggunakan dokumen ini untuk menyiapkan harga-harga dan
penawarannya. Satu set gambar kerja lanskap pada umumnya terdiri dari gambar-gambar sebagai berikut :
1. Denah tapak, merupakan gambar yang menginformasikan konsep desain
namun ide desain telah diperhalus dan dispesifikasikan sehingga klien mengerti keterkaitan konsep dengan fungsional dan estetika di tapak.
2. Rencana bentuk permukaan tanah, digunakan untuk menunjukkan pekerjaan
tanah, drainase dan titik ketinggian permukaan tanah untuk bangunan. 3.
Rencana tata letak, digunakan untuk menunjukkan lokasi, ukuran, bentuk, dimensi dan material elemen-elemen struktur.
4. Rencana saluran irigasi, merupakan gambar yang menunjukkan jenis,
ukuran, dan lokasi dari pipa conduit, beda ketinggian air, katup, pelindung pipa dan unsur-unsur lain dari sistem irigasi Gambar 12.
5. Rencana penanaman tanaman, digunakan untuk penanaman tumbuhan.
Menunjukkan lokasi yang tepat dan jenis tanaman dengan lengkap. Biasanya menggunakan simbol-simbol huruf yang mempunyai arti sebagai
nama tanamannya Gambar 13. 6.
Lembar gambar-gambar detail, merupakan pembesaran dari gambar denah dan tampak, gambar kerja semacan ini menunjukkan komponen-komponen
struktur secara mendetail, termasuk elemen-elemen internal dan bagaimana hal tersebut bekerja bersama-sama.
7. Potongan tampak, gambar yang menunjukkan elemen rinci secara vertikal
dan bagaimana elemen tersebut berkaitan dengan bentuk horizontalnya. Selain itu gambar ini juga dapat menunjukkan permukaan atau garis profil.
Rangkaian elemen pada garis profil ini yang disebut potongan, sedangkan elemen di belakangnya disebut tampak Gambar 14.
8. Perspektif gambar yang menunjukan suatu gambaran umum dari ide desain
yang mengilustrasikan suatu konsep, sehingga kesatuan ruang dan keterhubungan secara tiga dimensi antar elemen pembentuk ruang lebih
terasa nyata Gambar 15.
Gambar 12. Rencana Irigasi Reid 1996
Gambar 13. Rencana Penanaman Reid 1996
Gambar 14. Potongan tampak Reid 1996
Gambar 15. Perspektif Reid 1996
Dalam pelaksanaannya, proses desain seringkali sedikit tidak teratur. Tergantung pada proyeknya, satu tahapan mungkin diulang atau bahkan dilewati.
Hal yang sangat penting dalam proses desain adalah sinkron antara tahapan desain dengan produk gambar grafisnya dan bagaimana bahasa grafik mengungkapkan
dengan benar informasi yang harus dikomunikasikan pada setiap tahapan. Tahapan-tahapan tersebut menjelaskan pada aspek yang lebih detil.
2.6 Tanaman 2.6.1 Material Tanaman dalam Penggunaan Arsitektural