master planning, urban design, environmental research dan project manajemen. Perusahaan ini telah banyak mengerjakan berbagai bidang proyek yang
berhubungan dengan bidang lanskap. Pekerjaan yang dikerjakan meliputi single- family residential garden, parks and outdoor recreation facilities, hotel and
resorts, civic and public building, commercial and industrial developments, community and multifamily housing developments, historic preservation and
restoration projects, planning and analysis projects, educational area, streetscape beautification, arboretum.
Beberapa contoh hasil pekerjaan proyek yang telah ditangani PT. Envirospace Consultants Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Escape Theme Park –Singapore merupakan salah satu contoh dari proyek parks
and outdoor recreation facilities yang ditangani oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia.
2. Kandang Kerbau Hospital –Singapore yang merupakan contoh proyek civic
and public buildings. 3.
UE-Square–Singapore dan Botani Square-Indonesia, Bogor merupakan salah satu contoh proyek commercial and industrial.
4. Duxton Plain Public Housing-Singapore merupakan salah satu contoh dari
proyek private residential and multifamily housing development. 5.
Proyek Tuy Hoa City-Vietnam merupakan proyek dengan metode pengajuan proposal untuk melakukan perancangan gerbang utama jalan. Proposal
rancangan yang diajukan berupa konsep dan beberapa gambar ilustrasi suasana dan potongannya.
6. Jalan Raya Cikini, Jakarta menjadi proyek perusahaan ECI di bidang
perancangan dan pengindahan lanskap jalur kota.
4.1.12 Proses Desain
Dalam pelaksanaan proyek, perusahaan ECI mengikuti mekanisme tahap perancangan pada umumnya yang sama dengan perusahaan lainnya. Pada
Gambar 38 disajikan dalam bentuk diagram proses pekerjaan proyek pada perusahaan ECI.
Gambar 38. Proses Desain pada PT. Envirospace Consultants Indonesia Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012
1. Tahap Persiapan Tahap pertama yang dilakukan oleh PT. Envirospace Consultants
Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan. Tahap ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan berbagai teknis dan urusan
administrasi proyek. Pada tahap persiapan terjadi pertemuan pertama atau awal dengan klien.
Pada pertemuan ini klien membicarakan mengenai keinginannya dan harapannya akan proyek yang akan ditangani, konsep yang ingin dicapai dan
Persiapan Inventarisasi Tapak
Analisis Tapak Konsep Desain
Pengembangan Desain Design Development
Pemeliharaan Maintenance
Revisi sesuai dengan keinginan
klien Konsep Awal Desain
Preliminary Concept Design Desain skematik
schematic design Rencana Induk
Master Plan
Pelaksanaan Implementation
Gambar Konstruksi Construction Design
kepentingan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan proyek. Kemudian selanjutnya pihak perusahaan mempersiapkan usulan kegiatan yang lebih detail
yang mencakup pelayanan, bentuk produk dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak kerja. Pada tahap ini dilakukan
penerimaan proyek project acceptance. Pada tahap ini merupakan awal dari kesepakatan dengan klien,
sehingga sangat penting sekali untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi
dan teknik presentasi sangat penting untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan.
Komunikasi yang baik dari pihak perusahaan dalam hal ini pimpinan perusahaan dan juga staf menjadi kunci keberhasilan pada tahap ini.
2. Inventarisasi Tapak Inventarisas tapak merupakan tahap utama dalam proses perancangan.
Tahap inventarisasi tapak bertujuan untuk melakukan pengumpulan berbagai data mengenai proyek. Tahap ini dilakukan secara langsung ke lokasi proyek
melihat kondisi awal tapak. Pada tahap ini staf perusahaan melakukan survey lapang, inventarisasi
dan melakukan pengumpulan dan perekaman data pada tapak. Data untuk keperluan proyek diperoleh melalui data primer dan sekunder. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya
yang berhubungan dengan proyek. Data proyek terkadang sudah tersedia pada awal penerimaan proyek karena telah dilakukan site inventory oleh pihak lain
sebelumnya, sehingga perusahaan ECI bekerja langsung dengan data yang tersedia pada tahap perancangan.
Data primer ini merupakan semua data eksisting yang ada pada tapak seperti letak dan luas, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan
hidrologi serta dokumentasi dalam bentuk foto atau rekaman video. Data berupa peta awal base plan terkadang sudah tersedia dari klien, baik berupa
softfile atau hardcopy print. Jika base plan tidak disediakan maka perusahaan berusaha mengambil data awal dengan cara mencari peta dasar dari google
map melalui internet untuk mengetahui lokasi serta bentuk tapak yang akan dikerjakan. Data iklim pada dasarnya merupakan data sekunder yang penting
karena berhubungan dengan kenyamanan manusia dan tapak tersebut. Data sekunder yang berhubungan dengan tapak dan lingkungannya harus
dikumpulkan juga sebagai bahan untuk proses analisis. 3. Analisis Tapak
Analisis tapak bertujuan untuk melakukan evaluasi tehadap data yang diperoleh pada tahap inventarisasi pada tapak proyek. Analisis tapak yang
dilakukan perusahaan sangat mementingkan fungsi dan estetik yang akan dicapai sehingga mempertimbangkan pula keinginan dari klien dan
keberlanjutan tapak agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan. Sehingga analisis yang baik untuk dasar melakukan perancangan dapat tercapai.
Pada tahap analisis dilakukan diskusi bersama di dalam perusahaan untuk menemukan solusi yang terbaik. Analisis ini juga dilakukan pada semua
aspek yang ada dalam tapak seperti letak dan luas, iklim, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Pada pelaksanaannya biasanya
pihak perusahaan melakukan analisis pada aspek yang sangat berpengaruh pada desain tapak saja.
Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting dalam proses desain. Tahapan ini sangat dipengaruhi oleh waktu dan dana yang tersedia,
sehingga untuk dapat mendapatkan suatu analisis yang baik maka waktu yang tersedia harus cukup banyak dan dana dari klien harus tersedia dalam jumlah
yang cukup banyak. Dengan waktu yang cukup maka hasil analisis yang dilakukan akan lebih spesifik.
Pada semua proyek yang dikerjakan, tahapan analisis yang dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena staf perusahaan khususnya
pimpinan perusahaan telah berpengalaman dalam banyak proyek lainnya yang sudah ditangani. Pada tahap ini juga dilakukan wawancara lebih lanjut kepada
klien. Setelah tahap ini selesai dilanjutkan pada tahap proses perancangan. 4. Konsep Desain Concept design
Tahap konsep desain bertujuan untuk membuat arahan mengenai rancangan yang akan dibuat selanjutnya pada proyek. Konsep perancangan
merupakan tahap awal untuk membuat perancangan lanskap secara konseptual dengan memasukkan semua ide untuk menciptakan sebuah tema dan karakter
yang sesuai dengan keinginan klien. Konsep perancangan merupakan tahap yang penting pada proses perancangan, karena merupakan dasar untuk
merancang. Pada perusahaan, untuk pembuatan konsep awal ini dilakukan diskusi dengan divisi perencanaan dan desain dengan mempertimbangkan
keinginan klien. 5.
Preliminary Concept Design dan Final Concept Design Bertujuan untuk menghasilkan gambar
–gambar ilustrasi yang menggambarkan konsep yang digunakan yang akan dipresentasikan dan
diajukan pada klien dan pihak lainnya untuk mendapatkan revisi. Konsep awal desain preliminary concept design yang dikerjakan perusahaan semuanya
didukung dan diperkuat oleh penambahan image yang didapat dari berbagai sumber. Image ini digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata
kepada pihak klien mengenai konsep yang diajukan. Bahan image yang digunakan berasal dari buku-buku yang dimiliki
perusahaan dan perbendaharaan library yang dimiliki perusahaan dari dokumentasi di berbagai lokasi yang pernah dikunjungi. Semua image yang
dibuat mencakup semua elemen lanskap hard material dan soft material juga image yang menggambarkan situasi suatu lokasi danatau situasi akhir yang
diinginkan. Tahapan ini biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan
proyek maka dihasilkan konsep desain akhir. 6.
Desain skematik Schematic Design Tahap perancangan skematik memiliki tujuan untuk menggambarkan
penggunaan ruang dan pola hubungannya secara skematik. Pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik
dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tata guna lahan yang banyak, perancangan skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan lebih detail.
7. Rencana induk Master Plan
Tahap pembuatan master plan bertujuan untuk membuat gambar yang memuat rencana garis besar suatu proyek. Master plan merupakan gambar
tangan yang memiliki ketepatan bagian-bagian tertentu seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras dinding, lantai, jalan,
dan lain-lain. Terdapat perbedaan dengan rancangan awal yaitu pada gaya grafisnya yang sudah mengalami perbaikan dan penghalusan.
8. Pengembangan desain Design Development Tahap design development merupakan pengembangan dari konsep
desain. Tahap ini bertujuan untuk membuat desain gambar-gambar detail penampilan yang menggambarkan kesatuan dari material. Sama halnya
dengan proses konsep desain, gambar atau produk yang dihasilkan pada tahap ini juga akan mengalami beberapa kali proses revisi dari klien dan pihak
lainnya yang berkaitan dengan proyek. Pada proyek desain penanaman Theme Park Sentul Nirwana telah ada
site plan atau master plan dari pihak klien. Pengembangan desain dilakukan pada elemen lunaksoftscape. Pada tahap ini perusahaan melakukan tahapan
pengembangan desain yaitu pengklasifikasian pohon berdasarkan ukurannya, gambaran umum pola penyebaran pohon, pembuatan trees planting, dan
pembuatan planting design shrub and ground caver. 9.
Gambar konstruksi Construction Drawings Bertujuan untuk mengasilkan gambar-gambar detail konstruksi yang
lengkap dengan spesifikasi material dan dimensi yang digunakan. Untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Pada tahap ini gambar-
gambar konstruksi dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek agar kontraktor lebih mudah dalam proses
pelaksanaan. Gambar konstruksi yang dimaksud terdiri dari rencana pelaksanaan layout plan, rencana bertahap grading plan, rencana
penanaman planting plan, rencana penataan pohon-pohon, perdu, semak, tanaman hias, dan tanaman rumput termasuk didalamnya komposisi dari
berbagai jenis tanaman sesuai dengan ketentuan standar perancangan dan gambar detail konstruksi.
10. Pelaksanaan Implementation Tahap pelaksanaan memiliki tujuan untuk mewujudkan atau
membangun desain pada proyek yang dilaksanakan. Pelaksanaan proyek yang
mencakup pembangunan hardscape dan softscape pada tapak sesuai dengan hasil perancangan yang ada di gambar hasil tahap gambar kerja working
drawing. Setelah kontrak ditandatangani, kemudian kontraktor melakukan proses pembangunan dan memasukan hasil desain yang telah dibuat
sebelumnya. Meskipun tahap ini biasanya ditangani oleh kontraktor, arsitek lanskap masih tetap boleh memantau tahap pembangunan untuk memberikan
saran apabila diperlukan. Bersamaan dengan tahap pelaksanaan dilakukan juga pengawasan terhadap jalannya pembangunan proyek.
11. Pemeliharaan Maintenance
Tahap maintenance bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap tapak yang telah dibangun baik hardscape maupun softscapenya. Biasanya
dilakukan dengan waktu yang sesuai dengan kontrak yang dibuat antara perusahaan dengan klien sebagai tanggung jawab dari perusahaan jika terjadi
masalah atau kerusakan setelah pembangunan. Waktu garansi yang diberikan oleh perusahaa untuk tahapan ini biasanya selama tiga bulan.
4.1.13 Posisi Mahasiswa Magang