BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Proses desain penanaman yang dilakukan dalam penyelesaian proyek desain Theme Park Sentul Nirwana yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis
tapak, konsep, preliminary concept design, final concept design, pembuatan rencana induk, dan pengembangan desain. Proses tersebut secara umum
mendekati teori proses desain menurut Booth 1983 dengan beberapa perbedaan dalam penggunaan istilah pada setiap tahapanya. Beberapa tahapan tersebut
mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Seperti pada tahapan analisis yaitu penggunaan metode quick analisis yang menyesuaikan
keinginan klien atas suatu produk dalam waktu yang cepat. Kekurangan dari metode ini adalah tidak dapat melakukan eksplorasi yang lebih mendalam
sehingga analisis visual kurang optimal. Desain penanaman Theme Park Sentul Nirwana dengan konsep dasar
integrated landscape dan konsep desain strata organic telah sesuai dengan kesan yang diinginkan oleh klien yaitu Jungleland. Pada area rokygate strong axis
menjadi konsep dasar lanskap kawasan ini. Area rotunda sebagai daerah sebelum memasuki kawasan utama menerapkan konsep colorfull. Pada area parkir, teduh
adalah kesan yang ingin dicapai di setiap kawasan parkir kendaraan bermotor. Area downtown sebagai kawasan utama penerima pengunjung menerapkan
konsep general garden. Area carnivalia mempunyai ciri yang sangat tropis dengan menerapkan konsep helicona garden. Area eksplora sebagai kawasan
dengan semangat explorasi dibagi menjadi beberapa thematik garden yaitu ferns garden di area Dynoland, silver garden di area Scientific Laboratorium Biologi,
Fisika dan Insectarium, dan topiary garden di area Candi. Pada area troplicalia pengunjung diharapkan mendapatkan memori tentang dunia tropis dengan
dominasi tanaman buah dan sayuran. Area ini juga menerapkan konsep costus garden. Area Mysteria menyuguhkan permainan yang memacu adrenalin
pengunjung menerapkan konsep zinger garden.
5.2 Saran