Proses Desain Menurut Hakim 2000

6. Evaluasi Setelah Konstruksi Post-Construction Evaluation Maintenance Proses desain tidak akan pernah selesai begitu saja dalam suatu proyek. Perancang harus mengobservasi dan menganalisis proyek tersebut dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana kerjanya dan perkembangan seiring dengan perubahan waktu. 7. Pengelolaan Maintenance Sebuah rancangan agar berhasil seharusnya tidak hanya berupa hasil kerja yang bagus dalam kertas tetapi juga dapat dilakukan pembangunan dengan pemeliharaan sepenuhnya dan juga berkualitas. Suatu hasil atau produk desain harus dipelihara sebagaimana mestinya dengan sepenuhnya agar kondisinya tetap terjaga dengan baik, mencakup seluruh elemen soft material dan hard material.

2.5.2 Proses Desain Menurut Hakim 2000

1. Tahap Pendataan Hal terpenting dalam hal pemilihan lokasi rencana usulan proyek atau sinopsis adalah penalaran terhadap masalah yang diajukan. Dasar atau titik awal desain lanskap bertolak rencana induk yang diajukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlu dipikirkan kelengkapan data dari rencana induk tersebut misalnya denah, tampak, potongan dari bangunan, peta topografi, informasi visual, informasi teknis lainnya. Data lainnya yang perlu diketahui adalah luas tapak, lokasi, pemiliki proyek, sifat, aktivitas, tanah, hidrologi, geologi, klimatologi, topografi, vegetasi, lingkungan, sensori, aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi dan lain-lain. 2. Tahap Analisis Proses analisis tapak adalah menganalisa potensi dan kendala yang mungkin timbul dari desain desainer. Seorang desainer tidak dapat melakukan tahapan analisis sebelum tujuan dan sasaran yang diinginkan telah terumuskan dengan matang. Analisis tapak memerlukan pertimbangan yang sistematis terhadap tiga konteks utama yaitu: a. Konteks analisis terhadap aktivitas dan fungsi pengguna. b. Konteks analisis terhadap lingkungan dengan dengan potensi tapak yang memiliki nilai-nilai tertentu seperti nilai sejarah, religi, ekologi dan ekonomi. c. Konteks analisis terhadap behavioral pola aktivitas sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan tapak sekitarnya termasuk kebijaksanaan umum yang mempengaruhi pengembangan tapak. 3. Tahap Sintesis Tahapan sintesis merupakan pemikiran terhadap konsep pemecahan masalah yang ingin diaplikasikan dalam tapak. Dalam hal ini konsep yang dimaksud adalah konsep secara programatik atau konsep yang mengacu pada gagasan-gagasan yang dituju terutama sebagai pemecahan fungsional dan operasional. Produk yang dapat dihasilkan pada tahapan ini berupa rencana skematik berupa sketsa dua dimensi dan desain skematik berupa sketsa tiga dimensi. 4. Tahap Pra Desain Tahap ini merupakan tahapan pengaplikasian konsep program kedalam tapak melalui pertimbangan arsitektural yakni tema, komponen pembentuk ruang, bentuk, fungsi ruang, kesan ruang, nilai ruang, komposisi, skala, warna, bahan material alami atau buatan, sistem konstruksi, estetika, tekstur dan lain sebagainya. Pada tahapan ini faktor kreativitas, pengalaman, kemampuan mengembangkan ide dan penguasaan kriteria memegang peran penting. Penerapan design by logic dan kaidah-kaidah desain harus dijaga. 5. Tahapan Pengembangan Desain Tahap ini merupakan tahap keputusan atau tahap final dari pemecahan masalah desain yang nantinya akan menjadi dasar bagi desain detail selanjutnya. Hal yang terpenting pada tahap ini adalah memberikan visualisasi desain secara jelas, teratur, sistematis dan profesional dalam menggunakan teknik-teknik visualisasi gambar. Tahapan tersebut meliputi Planning in Design, Detail landscape design, Maket presentasi sesuai skala rencana lanskap yang dibuat, dan Laporan desain. Gambar Planning in Design yang terdiri dari: a. Layout plan berskala 1:1000 Rencana dasar b. Landscape plan berskala 1:500 Rencana lanskap c. Planting plan berskala 1:500 Rencana pola tata hijau d. Elevation plan berskala 1:500 Tampak rencana e. Section plan berskala 1:500 Potongan rencana f. Lighting plan berskala 1:500 Rencana penerangan g. Landscape topography plan berskala 1:500 Rencana muka tanah h. Drainage plan berskala 1:500 Rencana pembuangan i. Maintenance plan berskala 1: 500 Rencana pemeliharaan j. Perspective bird eye view Gambar perspektif tampak mata burung Detail landscape design yang terdiri dari: a. Landscape design development berskala 1:200 Rancangan rinci lanskap b. Planting design berskala 1:200 atau 1:100 Rancangan tata hijau c. Section and elevation berskala 1:200 atau 1:100 Potongan dan tampak d. Landscape furniture detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan elemen lanskap e. Hard materials detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan perkerasan f. Soft materials detail berskala 1:100 atau 1:50 Rancangan elemen alami g. Plant construction detail berskala 1:50 atau 1:20 Rancangan penanaman h. Hard construction detail berskala 1:50 atau 1:20 Rancangan konstruksi i. Perspektif bagian rancangan

2.5.3 Proses Desain Menurut Reid 1996