62, dan 63. Preliminary Concept Design dan Final Concept

Gambar 58. Kesan mengarahkan Typical Section D- D‟ pada Area Carnivalia Gambar 59. Semak tinggi sebagai dinding Typical Section E- E‟ pada Area Carnivalia Rockygate. Pada area rokygate, strong axis menjadi konsep dasar lanskap kawasan ini. Penerapan konsep strong axis dilakukan dengan pola penanaman mengikuti jalur sirkulasi yang linear. Rockygate dengan penggunaan tanamannya diantaranya Azadiracta indica mindi, Alstonia scholaris pulai, Heliconia rostrata, Cana indica, Osmoxylon liniera alaria, Bougainvillea sp Gambar 60,

61, 62, dan 63.

Pohon Mindi ditanam berkelompok untuk menghasilkan kesan natural dan pohon Alstonia ditanam berkelompok mendekati Batu Buatan Rockygate untuk menambah kesan elegan. Beberapa pohon Trembesi ditanam untuk memperoleh kesan teduh dan ditanam pada area yang strategis. Palem jenis Sadeng dan Bismarkia ditanam berkelompok di area Batu Buatan untuk memperkuat kesan dry garden di sekitar Rockygate dan batu-buatan. Di bagian bawahnya ditanam jenis-jenis bromelia untuk memperkuat kesan dry garden, area ini akan disempurnakan dengan penempatan natural boulders secara acak. KEY PLAN KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sepanjang pedestrian dan median jalan ditanam jenis semak dan groundcover yang berwarna, baik dari bunga dan juga dari warna daun. Mass planting diterapkan pada kawasan entry ini untuk mendapatkan kesan luas. Jenis semak dan penutup tanah dipilih dari jenis tanaman yang mudah dipelihara. Gambar 60. Tanaman mengkoordinasikan jalan View pada Area Rockygate Gambar 61. Kesan mengarahkan dari pohon Typical Section F- F‟ pada Area Rockygate KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 62. Semak sebagai pengisi ruang Typical Section G- G‟ pada Area Rockygate Gambar 63. Kesan atap dari kanopi pohon Typical Section H- H‟ pada Area Rockygate Rotunda. Daerah yang cukup luas dan terbuka di area sebelum memasuki kawasan utama Jungleland ini menerapkan konsep colorfull. Pohon dari jenis berdaun kecil dan ukuran yang kecil maksimal tinggi 3 meter seperti Eugenia unifoliasianto dipilih untuk area ini. Sepanjang pedestrian yang menghubungkan area parkir dan kawasan utama ditanam Trembesi dengan jarak setiap 15 meter untuk mendapatkan kesan teduh. Jenis-jenis semak dan groundcover berwarna, seperti Arachis, Hymenocallis, Pennisetum, dan Pandanus dipilih dengan desain berliku mengikuti kontur dan arah memanjang area ini. Natural boulders dapat diletakkan pada tepian eksisting sungai dan juga pada planting area akan menambah kesan natural. Pemilihan jenis pohon sangat penting mengingat fungsi dari area ini KEY PLAN KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 adalah kawasan promosi jika ada event atau festival. Rotunda dengan penggunaan tanamannya diantaranya Delonix regia flamboyan, Pandanus pygmaeus, Iris kuning, Penicetum rubrum alang-alang merah Gambar 64 dan 65. Gambar 64. Kesan semi terbuka dari tanaman View pada Area Rotunda Gambar 65. Kesan menjauh dari tanaman Typical section I- I‟ pada Area Rotunda Area Parkir. Teduh adalah kesan yang ingin dicapai di setiap kawasan parkir kendaraan bermotor. Jenis pohon bertajuk kolumnar juga dapat dikombinasikan pada area-area yang agak sempit. Pemilihan jenis tanaman diutamakan pada pohon-pohon yang tidak mudah berguguran daunnya. Pemilihan jenis semak juga tidak menggunakan warna-warna yang semarak, tetapi lebih memberikan kesan teduh yaitu hijau. Pemilihan jenis pohon-pohon yang mempunyai karakter tajuk memayung seperti, Trembesi, Ketapang, Albizia ditanam pada area yang luas sehingga bayangan daunnya akan menyaring terik matahari. KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Pada area entry dan exit ditanam jenis palem-paleman untuk mendapatkan ciri sehingga dengan mudah pengguna untuk melakukan orientasi. Jenis semak dan groundcover dipilih dari jenis yang mudah dipelihara dengan konsep mass planting. Dominasi rumput yang hampir 80 diterapkan pada area ini. Area parkir dengan penggunaan tanmannya diantaranya Samaneasaman sp trembesi, Terminalia mantally katapang kencana, dan Axonopus compressus Gambar 66. Gambar 66. Dedaunan gelap sebagai background Typical section J- J‟ pada Area Parkir Eksplora. Pada area eksplora sebagai kawasan dengan semangat explorasi dapat dibagi menjadi beberapa thematik garden antara lain Ferns Garden di area Dynoland, Silver Garden di area scientific Lab Biologi, Fisika dan Insectarium, dan Topiary Garden di area Candi. Penentuan tanaman dikategorikan menurut wahana masing-masing area. Jenis pohon Trembesi dan Maja tetap dipertahankan sebagai tanaman pengikat kawasan. Pohon dari jenis yang mempunyai karakter tua seperti Syzolobium, Pakis Haji, Pakis Pohon ditanam untuk wahana Dynoland. Bonsai Serut dan Beringin serta Bougainvillea dapat ditanam di area Candi. Tanaman berarakter warna silver mendominasi kawasan scientific seperti, Bismarkia, Salvia. Eksplora dengan penggunaan tanmannya diantaranya Cyathea sp, Asplenium nidus kadakapaku sarang burung, Alocasia sp, Millingtonia hortensis, Crescentia cujete maja, Nephrolepis sp, Arachis pintoi Gambar 67 dan 68. KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 67. Tanaman sebagai foreground dan background View pada Area Eksplora Gambar 68. Semak sebagai penghubung Typical section K- K‟ pada Area Eksplora Tropicalia. Pengunjung diharapkan mendapatkan memori tentang dunia tropis dengan dominasi tanaman buah dan sayuran dapat ditanam pada area yang strategis. Selain buah dan sayuran, pada taman ini dapat diusulkan menjadi Thematic Costus Garden. Jenis-jenis costus atau pacing dapat dikumpulkan secara lokal. Pemilihan jenis tanaman didominasi oleh colorfull trees seperti, Peltoporum, Bungur, Flamboyan, Tabebuia rosea. Jenis tanaman pisang juga dapat dikombinasikan dengan apik terhadap tanaman pacing. Tropicalia dengan penggunaan tanmannya diantaranya Raphis exelca Palm wregu, Costus oseae, Buni, Musa sp, Costus woodsonii, Costus spesious Gambar 69 dan 70. KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Gambar 69. Tanaman sebagai foreground View pada Area Tropicalia Gambar 70. Pohon sebagai titik fokus Typical section L- L‟ pada Area Tropicalia Mysteria. Pada area Mysteria menyuguhkan permainan yang memacu adrenalin pengunjung dapat dikombinasikan dengan pemilihan jenis tanaman yang mempunyai karakter misteri. Zinger Garden akan diterapkan di area ini. Wahana yang menyuguhkan permainan yang memacu adrenalin pengunjung dapat dikombinasikan dengan pemilihan jenis tanaman yang mempunyai karakter misteri, jenis pohon kamboja, beringin, dan kenitu dengan warna daunnya yang khas dapat ditanam pada area ini. Pohon Trembesi dan Maja tetap ditanam sebagai pohon pengikat kawasan. Zinger atau jahe-jahean adalah tanaman asli indonesia yang sangat beragam jenisnya. Dengan koleksi yang cukup banyak KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 jenis tanaman ini dapat diusulkan sebagai thematic garden pada kawasan ini. Zinger Garden akan menjadi Thematic Garden Zinger yang pertama di Indonesia. Mysteria dengan penggunaan tanmannya diantaranya Plumeria sp, Plumeria rubra, Adenium sp, Codieaum variegatum puring, dan Crescentia cujete maja Gambar 71 dan 72. Gambar 71. Kesan mendekat dari tanaman View pada Area Mysteria Gambar 72. Kesan terisolasi dari tanaman Typical section M- M‟ pada Area Mysteria KEY PLAN Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012 Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012

4.3.5 Pengembangan Desain