Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Prosedur Dalam Analisis Laporan Keuangan Analisis Rasio

laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, maka setelah dilakukan analisis laporan keuangan akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Kasmir, 2010 Menurut Halim dan Hanafi 2007 analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Pekerjaan yang paling mudah dalam analisis keuangan tentu saja menghitung rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Bahkan dengan tersedianya program-program komputer, seperti spreadsheet atau program- program akuntansi dan program yang khusus ditulis untuk tujuan laporan keuangan, perhitungan raasio-rasio keuangan menjadi hal yang mudah dilakukan dan bisa dilakukan secara rutin. Tantangan analis bukan melakukan peritungan semacam itu melainkan melakukan anlisis dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan yang muncul. Analisis semacam itu mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal, yaitu : 1. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis. 2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan- laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut. 3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan. Sebelum melakukan analisis, seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas terlebih dahulu. Setelah itu baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio- rasio lainnya.

2.6.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat anlisis laporan euangan Kasmir, 2010, yaitu: 1. Untuk mengetahu posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, model, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5. Untuk mengetahui penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. 6. Dapat juga sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

2.6.2 Prosedur Dalam Analisis Laporan Keuangan

Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan langkah atau prosedur tertentu. Langkah atau prosedur ini diperlukanagar urutan proses analisis mudah untuk dilakukan. Adapun prosedur yang dilakukan dalm analisis laporan keuangan Kasmir, 2010, yaitu: 1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode. 2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan dengan rumus- rumus tetentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperolh benar-benar tepat. 3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat. 4. Memberikan intrepretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat. 5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan. 6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut.

2.6.3 Analisis Rasio

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam sutu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan tersebut dituangkan kedalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat satu sisi saja. Angka- angka ini akan menjadi lebih berguna apabila dapat kita bandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tertentu. Perbandingan ini kita kenal dengan analisis rasio keuangan Kasmir, 2010. Menurut Jumingan 2008, rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kursng berarti, kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan sebagai dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalisis tidak dapat menyimpulkan apakah rasiio-rasio itu menunjukan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Rasio standar itu dapat ditentukan berdasarkan alternatif dibawah ini : 1. Didasarkan pada catatan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tahun-tahun yang telah lampau. 2. Didasarkan pada rasio dari perusahaan lain yang menjadi pesaingnya, dipilih satu perusahaan yang tergolong maju dan berhasil 3. Didasarkan pada data laporan keuangan yang dibudgetkan disebutkan goal ratio. 4. Didasarkan pada rasio industri, di mana perusahaan yang bersangkutan masuk sebagai anggotanya. Dengan perbandingan rasio standar ini akan diketahui apakah rasio perusahaan yang bersangkutan terletak di atas average, average, atau di bawah average. Rasio standar yang baik adalah yang memberikan gambaran rata-rata. Gambaran rata-rata yang paling tepat adalah rasio industri gabungan perusahaan sejenis. Rasio ini dipertimbangkan sebagai satisfactory condition atau representative condition. Analisa rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain menurut Munawir 1995 adalah future oriented, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode saat ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi psisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat angka rasio sepenuhnya tergantung pada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam mengintrepretasikan data yang bersangkutan. Untuk melakukan anlisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan rugi laba, atau hanya kombnasi keduanya. Setiap analis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu. Karena itu pertanyaan pertama yang perlu diajawab adalah aspek-aspek apa yang akan dinilai. Pemilihan aspek-aspek yang akan dinilai perlu diakitkan dngan tujuan analisis. Apabila analisis dilakukan oleh pihak kreditor, aspek yang dinilai akan berbeda dengan penilaian yang dilakukan oleh calon pemodal. Kreditor akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya, sedangkan pemodal akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Secara keseluruhan, aspek-aspek yang dinilai biasanya diklasifikasikan menjadi aspek-aspek leverage, aspek likuiditas, aspek profitabilitas atau efisiensi, dan rasio-rasio nilai pasar Husnan dan Pudjiastuti, 1994

2.6.4 Penggolongan Angka Rasio