Total Assets Turn Over Tabel 13.

yang akan datang. Hal tersebut terlihat pada garis forecast berwarna hijau yang menurun ditahun 2012-2013. Kecenderungan penurunan nilai rata-rata Current Ratio pada analisa trend ini, kemungkinan disebabkan oleh nilai Current Ratio ditahun 2011 yang turun sangat signifikan. 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 170 160 150 140 130 120 110 Year C u rr e n t R a ti o MA PE 7.930 MA D 10.756 MSD 192.800 A ccuracy Measures A ctual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for Current Ratio Linear Trend Model Yt = 140.7 - 0.805000t Gambar 5. Output data analisis trend Current Ratio menggunakan Minitab 15

3. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over Tabel 13.

Total Assets Turn Over Wijaya Karya Sebelum Privatisasi dalam jutaan rupiah Indikator Tahun 2003 2004 2005 2006 Penjualan Bersih 1.857.753 2.476.226 2.601.509 3.049.427 Total Aset 1.344.738 1.956.828 2.097.931 2.655.142 TATO 138,25 126,54 124,00 114,84 Rata-rata 125,91 Sumber : Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya, Persero Tbk Dari Tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perputaran total asset sebelum privatiasi dari tahun 2003-2006 adalah sebesar 125,91, berarti bahwa setiap satu rupiah aset yang digunakan menghasilkan rata-rata pendapatan Rp. 1,25. Menurut keputusan Menteri BUMN No KEP- 100MBU2002, Total Assets Turn Over BUMN bidang non infrastruktur mendapat skor penilaian tertinggi apabila berada diatas 120. Jadi rata-rata Total Assets Turn Over Wijaya Karya sebelum privatisasi telah mendapat skor tertinggi yaitu sebesar 5 poin. Tabel 14. Total Assets Turn Over Wijaya Karya Sesudah Privatisasi dalam jutaan rupiah Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 Penjualan Bersih 6.559.077 6.590.857 6.022.921 7.741.827 Total Aset 5.771.424 5.700.614 6.286.305 8.322.980 TATO 113,65 115,62 95,81 93,02 Rata-rata 104,52 Sumber : Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya, Persero Tbk Sedangkan rata-rata Total Assets Turn Over setelah privatisasi yang dapat dilihat pada tabel diatas adalah sebesar 104,52, hasil tersebut menunjukkan penurunan sebesar 21,39 dibanding sebelum melakukan privatisasi. Hal itu menyebabkan setiap satu rupiah aset yang digunakan Wijaya Karya, terjadi penurunan dalam menghasilkan rata-rata pendapatan menjadi Rp. 1,04 setelah privatisasi. Rata-rata Total Assets Turn Over setelah diprivatisasi mendapat nilai skor turun menjadi 4 poin menurut keputusan Menteri BUMN No KEP-100MBU2002, karena Total Assets Turn Over Wijaya berada diantara 90 sampai 105. Hasil penelitian ini, konsisten dengan rata-rata sepuluh BUMN non bank yang diteliti oleh Setiyowati 2010. Penurunan tersebut dapat dijelasakan dengan teori property rights. Dimana revenue privatization yang menciptakan sebagian besar kontrol masih berada ditangan pemerintah, baik dalam penentuan alokasi sumber daya maupun reward. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen kekurangan insentif dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien. Berdasarkan Gambar 6 dari analisa trend menggunakan Minitab 15, maka terlihat kecenderungan menurun dari nilai Total Assets Turn Over Wijaya Karya dimasa depan. Kecenderungan tersebut meramalkan nilai Total Assets Turn Over pada tahun 2012-2013 akan menurun, hal tersebut dapat dilihat pada garis forecast berwarna hijau. Interpretasi dari garis forecast ini adalah bahwa setiap rupiah aset yang digunakan perseroan, ternyata akan mengalami penurunan dalam menghasilkan rata-rata pendapatan pada masa depan. 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 140 130 120 110 100 90 80 Year T A T O MA PE 4.2164 MA D 4.7196 MSD 34.9717 A ccuracy Measures A ctual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for TATO Linear Trend Model Yt = 138.19 - 4.85100t Gambar 6. Output data analisis trend TATO menggunakan Minitab 15

b. Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset Tabel 15.