Tonggak sejarah ketiga terjadi pada periode tahun 2005- 2007, saat itu WIKA melakukan restrukturisasi usaha dengan menawarkan 35 persen saham
kepada publik melalui Initial Public Offering IPO. Seiring dengan kegiatannya sebagai perusahaan terbuka, WIKA terus melangkah menembus
pasar konstruksi internasional dengan mengerjakan berbagai proyek di luar negeri, di Uni Emirat Arab Dubai dan Aljazair. Kekuatan kompetensi
sumber daya manusia WIKA dipadu dengan perbaikan kinerja keuangan Perseroan membuat WIKA semakin mantap melangkah ke depan. Setelah
berhasi IPO langkah strategis selanjutnya adalah memasuki bisnis investasi untuk memperkuat sisi pendapatan dan laba.
Pada tonggak sejarah keempat di periode 2008-2010 yang merupakan tahapan terakhir dari Road Map WIKA 2010, hampir seluruh bidang usaha
konstruksi WIKA telah mengarah kepada kegiatan perusahaan EPC, baik di bidang konstruksi sipil umum, bangunan gedung, maupun di bidang
mekanikal. Prospek usaha di bidang konstruksi dengan pola Public Private Partnership sebagai kontraktor EPC, Design and Build dan Turnkey Project
menjadi peluang bagi WIKA untuk mempertajam dan memantapkan transformasi bisnisnya sebagai kontraktor EPC yang berbasis investasi. Pada
tahap ini WIKA telah masuk pada bisnis investasi di jalan tol dan pembangkit listrik IPP. Hal ini memberikan keyakinan kepada WIKA untuk
mempersiapkan visi lanjutan Perseroan yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terbaik di Asia Tenggara.
4.1.3 Unit Bisnis Wijaya Karya
WIKA saat ini memiliki 4 Strategic Business Unit SBU dalam bidang infrastruktur yang meliputi konstruksi sipil, konstruksi bangunan
gedung, utilitas dan energi, yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction EPC dan
Investasi.
1. Konstruksi Sipil
SBU Konstruksi Sipil terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini,
kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung
oleh tim enjinering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun design and build dari mulai proses perencanaan sampai
proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan diantaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta
Removeable Trashrack Banjir Kanal Manggarai. Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil menyelesaikan berbagai
proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, diantaranya: a. Jembatan Layang Sudirman pada tahun 1993 dan KS Tubun pada tahun
1996 dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method ILM.
b. Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia pada tahun 2005 dengan teknologi Cable Stayed.
c. Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia pada tahun 2006.
d. Jembatan Surabaya Madura Suramadu pada tahun 2009. Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana
dasar bidang engairan antara lain bendung, bendungandam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan
banjir. Di bidang ini, WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain:
a. Bendung Gerak Klambu Barrage pada tahun 1991 dan Bendung Gerak Serayu pada tahun 1995 di propinsi Jawa Tengah.
b. Di tahun 2009 WIKA antara lain mengerjakan proyek: Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di
Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat. Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi
prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Beberapa
proyek yang telah diselesaikan antara lain: a. Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
b. Depo Kereta Api Depok dan Double Track Yogyakarta-Kroya.
2. Konstruksi Bangunan Gedung