Uji Hipotesis Kinerja Aktivitas

0,435. Selain itu d iperoleh t tabel pada signifikansi α = 0,05 sebesar 3,182. Jadi t hitung t tabel -0,899 3,182. Sedangkan signifikansi 0,435 0,05 sehingga Ho2 diterima. Artinya kenaikan rata-rata Current Ratio Wijaya Karya setelah diprivatisasi tidak signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Setiyowati 2010 yang meneliti sepuluh BUMN non bank, dimana t hitung pada penelitian tersebut sebesar -2,75063 t tabel 9; 0,05 yaitu 2,365 dan Sig.2tailed atau probabilitas sebesar 0,02245 lebih kecil dari α= 0,05, sehingga Ha4 diterima. Akan tetapi hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Kurniawati dan Lestari 2007 yang meneliti seluruh BUMN yang diprivatisasi hingga tahun 2006. Paired Samples Test Pair 1 CR_Sebelum_Privatisasi - CR_Sesudah_Privatisasi Paired Differences Mean -3.26250 Std. Deviation 7.25473 Std. Error Mean 3.62737 95 Confidence Interval of the Difference Lower -14.80640 Upper 8.28140 t -.899 df 3 Sig. 2-tailed .435 Gambar 13. Output uji Paired-Samples t Test data Current Ratio menggunakan SPSS 15

4.3.3 Uji Hipotesis Kinerja Aktivitas

Hipotesis kinerja likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan dua pengukuran yaitu Cash Ratio dan Current Ratio Wijaya Karya. Kedua rasio dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang berbeda antara sebelum dengan sesudah privatisasi melalui IPO untuk periode 2003-2011. Hasil uji beda Paired-Samples t Test dengan menggunakan SPSS 12 for Windows, menunjukkan adanya perbedaan kinerja aktivitas yang diproksikan dengan Total Assets Turn Over Wijaya Karya. Gambar 14 Memperlihatkan t hitung sebesar 5,743 dan signifikansi 0,010. Diperoleh t tabel pada signifikansi α = 0,05 sebesar 3,182. Jadi t hitung t tabel, 5,743 3,182. Sedangkan signifikansi 0,010 0,05 sehingga Ha5 diterima. Berarti penurunan nilai Total Assets Turn Over Wijaya Karya setelah diprivatisasi signifikan. Hasil ini berbeda dengan penelitian Munggaran 2007 dan Setiyowati 2010 yang meneliti pengaruh privatisasi pada kinerja keuangan sepuluh BUMN non bank. Paired Samples Test Pair 1 TATO_sebelum_Privatisasi - TATO_Sesudah_Privatisasi Paired Differences Mean 21.38250 Std. Deviation 7.44647 Std. Error Mean 3.72323 95 Confidence Interval of the Difference Lower 9.53351 Upper 33.23149 t 5.743 df 3 Sig. 2-tailed .010 Gambar 14. Output uji Paired-Samples t Test data TATO menggunakan SPSS 15 Sedangkan pada hasil uji beda Paired-Samples t Test pada Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset, menunjukkan terdapat perbedaan signifikansi antara sebelum dengan sesudah privatisasi. Terlihat pada Gambar 15, t hitung sebesar -6,780 nilai mutlak +- dan signifikansi 0,007. Diperoleh t tabel pada signifikansi α = 0,05 dalam penelitian ini sebesar 3,182. Jadi t hitung t tabel 6,780 3,182. Sedangkan signifikansi 0,007 0,05 sehingga Ha6 diterima. Berarti kenaikan rata-rata Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset Wijaya Karya setelah diprivatisasi sangat signifikan. Paired Samples Test Pair 1 TMSTTA_Ratio_Sebelum - TMSTTA_Sesudah Paired Differences Mean -10.21500 Std. Deviation 3.01340 Std. Error Mean 1.50670 95 Confidence Interval of the Difference Lower -15.00999 Upper -5.42001 t -6.780 df 3 Sig. 2-tailed .007 Gambar 15. Output uji Paired-Samples t Test data TMSTTA menggunakan SPSS 15

4.3.4 Uji Hipotesis Kinerja Solvabilitas