717MBU2007  tanggal  8  Oktober  2007  tentang  persetujuan  program Employee  Stock  Allocation  ESA  dan  Employee  Stock  Option  Plan
Management Stock Option Plan ESOPMSOP. Melalui  IPO  tersebut,  WIKA  memperoleh  dana  segar  yang  siap
digunakan untuk terus berinovasi dan bertumbuh. Dana IPO diharapkan dapat membuat  posisi  WIKA  semakin  kuat,  terutama  ketika  krisis  ekonomi  dunia
mulai  memperlihatkan  dampaknya  di  dalam  negeri.  Dengan  dana  segar ditangan,  WIKA  dapat  memperkuat  struktur  modal,  siap  meluaskan  operasi
usahanya  ke  luar  negeri,  dan  terus  mengembangkan  Engineering Procurement
and Construction
EPC, serta
berinvestasi dan
mengembangkan  sejumlah  proyek  infrastruktur,  terutama  proyek-proyek yang menjadi  program pemerintah dalam  Anggaran Pendapatan dan  Belanja
Negara APBN maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Initial Public Offering IPO merupakan salah satu agenda yang telah
ditetapkan  dalan  arsitektur  strategi  perusahaan,  strategi  untuk  mencapai  visi tersebut oleh perusahaan disebut juga  Road Map to WIKA 2010. Road Map
to WIKA 2010 disusun pada tahun 2002,  yaitu  berupa pandangan ke depan dimana  setiap  periode  memiliki  tahap-tahap  pencapaian  tersendiri,  dan
merupakan tonggak sejarah milestone perusahaan.
4.1.2 Road Map to WIKA 2010
Pada  tahun  2002,  Perseoan  mengawali  Road  Map  to  WIKA  2010 sebagai perusahaan dengan bisnis inti konstruksi skala nasional dan memiliki
anak-anak  perusahaan  yaitu:  PT  Wijaya  Karya  Beton,  PT  Wijaya  Karya Realty,  dan  PT  Wijaya  Karya  Intrade  serta  perusahaan  afiliasi  PT  WIKA-
NGK  Insulator,  dan  mencanangkan  bisnis  EPC  untuk  jangka  pendeknya. Periode 2003-2004, merupakan tonggak sejarah  kedua  yang ditandai  dengan
perolehan  proyek  Petrochemical  TPPI  di  Tuban.  Pada  periode  ini  WIKA mulai  melakukan  transformasi  bisnis  dari  sebuah  perusahaan  kontraktor
nasional  menuju  perusahaan  EPC,  dengan  semakin  mengandalkan  sinergi antara perseroan dengan anak perusahaan. Pada tahap ini dicanangkan ruang
lingkup bisnis merambah ke luar negeri.
Tonggak sejarah ketiga terjadi pada periode tahun 2005- 2007, saat itu WIKA melakukan restrukturisasi usaha dengan menawarkan 35 persen saham
kepada  publik  melalui  Initial  Public  Offering  IPO.  Seiring  dengan kegiatannya sebagai perusahaan terbuka, WIKA terus melangkah menembus
pasar  konstruksi  internasional  dengan  mengerjakan  berbagai  proyek  di  luar negeri,  di  Uni  Emirat  Arab  Dubai  dan  Aljazair.  Kekuatan  kompetensi
sumber  daya  manusia  WIKA  dipadu  dengan  perbaikan  kinerja  keuangan Perseroan  membuat  WIKA  semakin  mantap  melangkah  ke  depan.  Setelah
berhasi  IPO  langkah  strategis  selanjutnya  adalah  memasuki  bisnis  investasi untuk memperkuat sisi pendapatan dan laba.
Pada tonggak sejarah keempat di periode 2008-2010 yang merupakan tahapan  terakhir  dari  Road  Map  WIKA  2010,  hampir  seluruh  bidang  usaha
konstruksi  WIKA  telah  mengarah  kepada  kegiatan  perusahaan  EPC,  baik  di bidang  konstruksi  sipil  umum,  bangunan  gedung,  maupun  di  bidang
mekanikal.  Prospek  usaha  di  bidang  konstruksi  dengan  pola  Public  Private Partnership  sebagai kontraktor EPC,  Design  and Build  dan  Turnkey Project
menjadi  peluang  bagi  WIKA  untuk  mempertajam  dan  memantapkan transformasi bisnisnya sebagai kontraktor EPC yang berbasis investasi. Pada
tahap ini WIKA telah masuk pada bisnis investasi di jalan tol dan pembangkit listrik  IPP.  Hal  ini  memberikan  keyakinan  kepada  WIKA  untuk
mempersiapkan visi lanjutan Perseroan yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terbaik di Asia Tenggara.
4.1.3  Unit Bisnis Wijaya Karya