Fakta-fakta yang telah dicatat recorded facts menunjuk pada data yang berasal dari catatan akuntansi. Sebagai contoh, data tentang jumlah kas
yang ada di tangan dan disimpan di bank, jumlah wesel tagih dan piutang dagang kepada langganan dan debitur lain, jumlah aktiva tetap, jumlah utang
kepada kreditur, jumlah penjualan barang dagangan, dan lain-lain. Pos-pos tersebut dicatat berdasarkan harga historisnya original cost, yakni jumlah
yang dibayarkan pada waktu transaksi itu terjadi, bukan dinilai berdasarkan jumlah yang harus dikorbankan jika aktiva tersebut akan diganti replacement
cost. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa neraca itu tidak mencerminkan keadaan keuangan perusahaan menurut kondisi perekonomian
yang paling akhir karena segala sesuatunya bersifat historis. Perlu diketahui juga bahwa terdapat faktor-faktor tertentu yang
mungkin mempengaruhi keadaaan keuangan perusahaan tetapi tidak dicatat dalam catatan-catatan seperti terlihat pada neracanya, karena faktor tersebut
tidak dapat dinyatakan dalam jumlah uang. Faktor-faktor tersebut misalnya order-order yang tidak dapat dipenuhi, kontrak-kontrak pembelian dan
penjualan yang telah disepakati, kemampuan dan kejujuran manajemen dan sebagainya.
2.5.1 Neraca
Menurut Manurung 2006 neraca adalah sebuah laporan keuangan yang berisikan kekayan yang dikenal dengan asset dan hutang serta modal
perusahaan. Bentuk neraca seperti huruf T dimana besaran aktiva terletak pada sisi kiri dan besaran pasiva disebelah kanan. Neraca memperlihatkan
kekayaan, hutang dan modal pada satu waktu tertentu. Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan
perusahaan pada tangal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva dan pasiva suatu perusahaan.
Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca harus didasarkan
likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicairkan. Misalnya kas disusun lebih dulu karena merupakan komponen yang paling likuid
dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Sementara itu berdasarkan jatuh
tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka waktu terutama untuk sisi pasiva. Contohnya untuk kewajiban utang disusun dari yang paling pendek
sampai yang paling panjang Kasmir, 2010.
2.5.2 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi income statement merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber- sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya
dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi.
Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya maka
perusahaan dikatakan rugi Kasmir, 2010. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim 2007, laporan laba rugi
adalah meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini seing dipandang sebagai apran akuntansi yang paling
enting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, di samping aktivitas-aktivitas yang
sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Di samping itu perusahaan mungkin memtuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu, melakukan perubahan
metode akuntansi, melaporkan item-item luar biasa. Aktivitas-aktivitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya agar pembaca laporan keuangan
memperoleh informasi yang relevan.
2.5.3 Laporan Perubahan Modal