Peralatan Arsip Dinamis TINJAUAN LITERATUR
mengontrol secara sistematis terhadap arsip dinamis sejak arsip tersebut diciptakan, disimpan, dipelihara, disusutkan dan
dimusnahkan.”
22
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan manajemen kearsipan meliputi suatu siklus kehidupan arsip sejak lahir sampai mati. Khusus untuk arsip yang
tidak pernah mati karena mempunyai nilai sangat penting akan disimpan selama-lamanya di lembaga yang bersangkutan sebagai arsip abadi.
Sedangkan arsip dinamis yang sudah tidak diperlukan di suatu lembaga tetapi mempunyai nilai nasional yang perlu dilestarikan selama-lamanya,
harus dikirim ke Arsip Nasional untuk disimpan sebagai arsip statis. Manajemen kearsipan meliputi suatu siklus arsip sejak lahir sampai
mati, hal tersebut juga diungkapkan oleh
Elizabeth Shepherd and Geoffery Yeo dalam bukunya Managing Records: A Handbook of Principles and Practice
“The records lifecycle is a concept in common use. It indicates that records are not static, but have a life similar to that of biological
organisms: they are born, live through youth and old age and then
die.”
23
Hal senada juga diungkapkan oleh Rhoads dalam Enemute Basil Iwhiwhu “The Life-cycle concept of records is based on the fact that records
have simiar to a biological organism – it is born creation, it lives
use and maintenance and it dies disposition.”
24
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siklus hidup arsip mirip dengan organisme biologis, mereka lahir, hidup digunakan dan
dipelihara, dan kemudian mati disusutkan dan dimusnahkan.
22
Irawan, Manajemen Arsip Dinamis, h. 12.
23
Elizabeth Shepherd and Geoffery Yeo, Managing Records: A Handbook of Principles and Practice, London: Facet Publishing, 2003, h.5.
24
Enemute Basil Iwhiwhu, “Management of Records in Nigerian Universities: Problems
and Prospects, ” The Electronic Library, vol.23, no.3, 2005, h. 347.
Menurut Sedarmayanti lingkaran hidup kearsipan life span of records atau biasa juga disebut dengan tahapan kehidupan arsip, dapat dibagi
menjadi tujuh yaitu:
25
1. Tahap penciptaan arsip, tahap awal dari proses kehidupan arsip. Arsip
dapat tercipta karena dibuat sendiri oleh organisasi yang bersangkutan misal; peraturan-peraturan, pemberian ijin, pemberian informasi ke
pihak lain dan sebagainya atau arsip tercipta karena organisasi menerima dari pihak lain misal; surat permohonan, saran-saran,
informasi, dan sebagainya. 2.
Tahap pengurusan dan pengendalian, yaitu tahap di mana surat masukkeluar dicatat sesuai dengan sistem yang telah ditentukan.
Setelah itu surat-surat tersebut diarahkan atau dikendalikan guna pemrosesan lebih lanjut.
3. Tahap referensi, yaitu surat-surat tersebut digunakan dalam proses
kegiatan administrasi sehari-hari. Setelah surat tersebut diklasifikasikan dan diindeks, maka kemudian surat disimpan berdasarkan sistem
tertentu. 4.
Tahap penyusutan, adalah kegiatan pengurangan arsip. 5.
Tahap pemusnahan, yakni pemusnahan terhadap arsip yang tidak mempunyai nilai guna lagi bagi organisasi.
6. Tahap penyimpanan di unit kearsipan, di mana arsip yang sudah
menurun nilai gunanya arsip inaktif didaftar, kemudian dipindah
25
Sedarmayati, Tata Kearsipan, h.20.