Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

rumusan masalah mengenai pengelolaan arsip dan hambatan dalam pengelolaan arsip dinamis inaktif perkara pidana di PN Jaksel. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen antara lain dari laporan, karya tulis, koran dan majalah. 64 Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari dokumentasi dan kepustakaan, yang terdiri dari berbagai literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. a. Kajian Pustaka Kajian Pustaka merupakan suatu teknik mengumpulkan dan mempelajari dari perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam yaitu: 1. Otobiografi, 2. Surat- surat pribadi, buku-buku catatan harian, memorial, 3. Kliping, 4. Dokumen pemerintah maupun swasta, 5. Cerita roman dan cerita rakyat, 6. Data di server atau di flashdisk, 7. Data tersimpan di web site, 8. Foto-foto. 65 Data dokumenter yang penulis peroleh di kantor 64 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 87 65 Bungin. Penelitian Kualitatif, h.121. Arsip Pidana berupa foto-foto yang penulis ambil sendiri setelah meminta izin dari pihak PN Jaksel dengan tujuan sebagai bukti yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

D. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisa data kualitatif yaitu peneliti menguraikan dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh dari lapangan dan dari narasumber informan. Data-data yang diperoleh akan diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif untuk mengemukakan permasalahan dan menemukan solusi di sertai dengan teori-teori yang mendukung. Hasil analisis data berupa fakta-fakta yang terkait dengan objek penelitian. Data akan dianalisis melalui tiga tahapan yaitu : 1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapagan ditulisdiketik dalam bentuk uraian atau laporan terinci. Kemudian data tersebut dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, dan dijadikan susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah untuk dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk menemukan kembali data yang diperoleh bila diperlukan. 66 2. Penyajian Data Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat peneliti harus menguasai data dengan membuat 66 Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif , h.129. “display” data, 67 setelah data direduksi maka penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks yang bersifat naratif versi peneliti. 3. Penarikan Kesimpulan Data yang diperoleh dicoba untuk mengambil kesimpulan, mulanya kesimpulan masih kabur, diragukan, namun dengan bertambahnya data kesimpulan tersebut menjadi lebih jelas dan bulat. 68 Data-data telah dijabarkan dalam bentuk naratif tadi, kemudian penulis membuat kesimpulanya. Sedangkan kesimpulan tersebut untuk menjawab rumusan masalah pokok yang telah dijabarkan sebelumnya.

E. Teknik Penguji Keabsahan Data

Penelitian ilmiah tidak lepas dari kepercayaan terhadap proses penelitian dan hasilnya. Suatu penelitian dikatakan ilmiah apabila mengandung tingkat objektifitas yang tinggi. Data dapat dikatakan valid apabila antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian tidak ada perbedaan. 69 Mempertanggungjawabkan keabsahan suatu penelitian dapat ditelusuri dari cara-cara memperoleh kepercayaan, pertanggung jawaban penelitian kualitatif terletak pada cara memperoleh kepercayaan suatu peneitian dengan penerapan beberapa metode yang tepat dengan prosedur yang konsisten. 67 Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, h.129 68 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, h.130. 69 Djama’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2013, h.161-162 Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan terhadap data hasil penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan kredibilitas atau validitas internal, dengan beberapa cara sebagai berikut: 70 1. Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan memungkinkan terjadinya hubungan antara peneliti dengan informan semakin terbuka dan saling mempercayai. Dengan memperpanjang pengamatan memperoleh informasi yang sebenarnya. Lama dari perpanjangan pengamatan tergantung pada ke dalaman, keluasan dan kepastian data. 2. Trianggulasi Tidak mustahil akan terjadi perbedaan antara yang dibicarakan dengan kenyataan sesungguhnya, maka diperlukan trianggulasi yang berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.

F. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengelola beberapa jenis arsip, salah satunya adalah arsip perkara. Ada dua jenis arsip perkara yaitu arsip perkara pidana dan arsip perkara perdata. Alasan penelitian ini lebih difokuskan terhadap arsip perkara pidana adalah karena arsip perkara pidana dan arsip perkara perdata di PN Jakarta Selatan terletak pada ruangan yang berbeda arsip perdata terletak di lantai 1 dan arsip pidana terletak di lantai 2 hal ini dikarenakan keterbatasan ruangan di lantai bawah. Selain itu, juga terdapat beberapa perbedaan fasilitas antara arsip pidana 70 Satori dan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , h..168-170 dan arsip perdata, observasi awal menunjukkan bahwa arsip perkara perdata memiliki fasilitas dan tata ruang yang lebih baik, sedangkan arsip perkara pidana bisa dikatakan memiliki fasilitas yang sederhana namun masih layak untuk digunakan. Sehingga penelitian ini dilaksanakan pada Arsip Pidana Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terletak di Jalan Ampera Raya, Nomor 133, Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan Maret- Oktober 2016 dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No. Jenis Kegiatan Tahun 2016 Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov 1. Observasi awal 2. Penyerahan Proposal Skripsi dan Mendapatkan Dosen Pembimbing 3. Bimbingan Skripsi 4. Observasi dan wawancara kedua 5. Pergantian Judul 6. Observasi dan wawancara ketiga 7. Analisis data 8. Penyusunan Skripsi

Dokumen yang terkait

Implementasi Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan Perkara Pidana (SKPPP/SKP3) (Sudi Kasus Perkara soeharto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan)

0 56 175

Pengelolaan arsip dinamis studi kasus pada sekretariat Majelis Ulama Indonesia : MUI Kota Tangerang Selatan

0 20 169

Penyelesaian Sengketa Hak Asuh Anak (Hadhanah). (Studi Penetapan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor : 2558/Pdt.G/2013/Pa.Js dan Pengadilan Negeri Tangerang No. 282/Pdt.G/2014/Pn.Tng)

3 58 150

TINJAUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PERKARA PENADAHAN MOBIL (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

0 11 74

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

PRAPERADILAN SEBAGAI FUNGSI PENGAWASAN HORIZONTAL DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Praperadilan Sebagai Fungsi Pengawasan Horizontal Dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta Dan Pengadilan Negeri Sragen).

0 1 13

PENYELESAIAN MAL PRAKTIK MEDIK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN MELALUI PERADILAN PIDANA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan).

0 1 6

Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Register Perkara Nomor : 1765/Pid.B/2009/PN.JKT.SEL Tentang Penjatuhan Pidana Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Surat.

0 1 1

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA KELAS 1A KHUSUS

0 0 19

TINDAK PIDANA PENADAHAN MOTOR (STUDI KASUS PERKARA PIDANA No.I302PID.B2012PNPLG) DI PENGADILAN NEGERI PALEMBANG

1 1 67