rahasia yang dapat diketahui lawan, dan kini metode pembakaran dianggap tidak bersahabat dengan lingkungan.
c. Pemusnahan Kimiawi
Pemusnahan kimiawi adalah pemusnahan dokumen dengan menggunakan bahan kimiawi guna melunakkan kertas dan
melenyapkan tulisan, termasuk mikrofilm. Pemusnahan kimiawi lebih hemat daripada pencacahan.
d. Pembuburan
Pembuburan atau pulping adalah metode pemusnahan dokumen rahasia yang ekonomis, aman, bersih, nyaman dan takterulangkan.
Dokumen yang akan dimusnahkan dicampur air kemudian dicacah lalu dialirkan melalui saringan, hasil pembuburan berupa residu
kemudian dipompa ke hydraexcator yang memeras air sehingga hasilnya adalah lapisan bubur, lapisan ini kemudian disiram air lagi
lalu dibuang. Pembuburan banyak dilakukan oleh bank dan instansi lembaga yang menuntut pengamanan yang tinggi. Metodei ini
belum populer di Indonesia.
52
D. Hambatan dalam Pengelolaan Arsip Dinamis
Berikut hambatan-hambatan dalam pengelolaan arsip dinamis menurut Ig Wursanto :
53
1. Penemuan kembali secara cepat dan tepat terhadap arsip-arsip apabila
sewaktu-waktu diperlukan kembali.
52
Sulityo Basuki. Pengantar Kearsipan, h.106.
53
Ig.Wursanto. Kearsipan 2, h.29.
2. Hilangnya arsip-arsip sebagai akibat dari sistem penyimpanan yang
kurang sistematis, sistem pemeliharaan dan pengamanan yang kurang sempurna, serta peminjaman atau pemakaian arsip yang jangka
waktunya lama, sehingga arsip lupa dikembalikan kepada unit kearsipan.
3. Bertambahnya arsip dinamis inaktif tanpa diikuti dengan penyusutan
dan pemusnahan yang kemudian akan mengakibatkan tempat penyimpanan arsip tidak mencukupi.
4. Tatakerja kearsipan yang tidak mengikuti perkembangan ilmu kearsipan
modern karena pegawai kearsipan yang tidak cakap dan kurang adanya bimbingan yang teratur dari pihak pimpinan dan dari para ahli kearsipan.
5. Peralatan kearsipan yang tidak memadai.
6. Kurang adanya kesadaran para pegawai terhadap peranan dan
pentingnya arsip-arsip bagi organisasi, sehingga sistem penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan arsip kurang mendapat perhatian yang
semestinya
E. Arsip Perkara Pidana
Berkas kasus adalah file yang berisi dokumen-dokumen yang berhubungan dengan hal yang spesifik, dan peristiwa dengan waktu yang
terbatas. “A case file is a file that contains documents that relate to a
specific, time-limited entity or event, such as person, event, project, or organization. A case file series is a set of files that deal with
similar types of cases.”
54
54
PWS Corporate Information Management, “Record Management Tip: Record
management advice prepared for GNWT records professionals by the Records management Unit ,”
Northwest Territories. no.12, february 2004, h.1.
Berkas kasus dengan waktu yang terbatas time-limited berarti bahwa suatu
peristiwa atau tindakan harus berlangsung sebelum berkas kasus dibuka dibuat, sebagai contoh; sebuah file proyek tidak akan dibuat sampai
proyek tersebut direncanakan, file klien tidak akan dibuat sampai klien tersebut muncul. Serangkaian berkas kasus adalah satu set file yang
berhubungan dengan jenis kasus yang sama. Arsip berkas perkara adalah arsip yang memiliki nilai referensi dan
dibutuhkan oleh pengacara untuk mengingatkan kembali apa yang sudah terjadi, dan juga digunakan untuk bahan penelitian sebagai perbandingan
jika ada perkara yang mirip dengan perkara yang sudah ada sebelumnya. Salah satu jenis arsip berkas perkara adalah arsip perkara pidana. Arsip
perkara pidana tercipta dari setiap kasus hukum pidana yang terjadi, tindak pidana dapat dibagi menjadi 2, yaitu tindak pidana umum dan tindak pidana
khusus. Tindak pidana umum adalah tindak pidana yang termasuk dan diatur dalam KUHP kitab undang-undang hukum pidana dan belum diatur
secara tersendiri dalam Undang-undang khusus, yang termasuk dalam tindak pidana umum meliputi; kejahatan terhadap martabat presiden dan
wakil presiden, pemalsuan, penghinaan, kejahatan asusila, membuka rahasia, pembunuhan, penganiayaan, pencurian, penggelapan, pelanggaran
ketertiban umum dan lain sebagainya. Sedangkan tindak pidana khusus adalah tindak pidana yang pengaturannya berada diluar KUHP, dan telah
diatur secara khusus pada Undang-undang Khusus, yang termasuk dalam
tindak pidana khusus meliputi; narkotikapsikotropika, korupsi, pencucian uang, kejahatan HAM dan lain sebagainya.
55
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diambil dari dua
judul skripsi. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Widaryono
Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada tahun 2010
dengan judul “Pengelolaan Arsip Dinamis pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah KAPD Kota Yogy
akarta”. Skripsi ini diperoleh dari repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan dari penelitian yang
dilakukan tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dinamis pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah KAPD Kota
Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengelolaan arsip dinamis pada Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta sudah sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan pedoman tata kearsipan yang ada. Perbedaan dengan
penelitian yang penulis lakukan adalah pertama pada studi kasus, peneliti terdahulu bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah KAPD
55
Hukum Prodeo, “Jenis-jenis Perbuatan yang Termasuk Tindak Pidana.” Diakses 18 Agustus 2016 dari
www.hukumprodeo.com