72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarlan hasil penelitian, mengenai pengelolaan arsip yang telah dijalankan dalam pengelolaan arsip dinamis inaktif perkara pidana Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan arsip adalah penyimpanan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam penyimpanan arsip dinamis inaktif
perkara pidana menggunakan sistem penyimpanan ganda yaitu menurut subjek dan kronologi, selain itu azas penyimpanan yang digunakan adalah
azas sentralisasi. Dengan begitu, aspek penyimpanan pada arsip pidana PN Jaksel sudah bisa dikatakan sistematis. Namun, akan lebih sempurna lagi
apabila jadwal retensi arsip JRA tersedia, karena dengan adanya JRA akan lebih mudah untuk mengontrol arsip mana yang tetap disimpan atau akan
dimusnahkan. 2.
Peralatan yang digunakan dalam pengelolaan arsip dinamis inaktif perkara pidana pada Arsip Pindana PN Jaksel masih tergolong sederhana, antara
lain: lemari baja, rak besi, filing cabinet, alat administrasiperalatan atk, kipas angin, map, dan plastik pembungkus map. Namun demikian, peralatan
tersebut terbilang masih layak untuk digunakan. 3.
Dalam pengelolaan arsip pidana PN Jaksel ada beberapa hambatan atau kendala yang dihadapi, yaitu: beberapa aspek dalam pengelolaan arsip
dinamis yang belum dilakukan secara sistematis khususnya dalam aspek penyusutan dan pemusnahan, tidak tersedianya pedoman pengelolaan arsip
dan jadwal retensi arsip JRA, ruangan yang tidak terlalu luas, terbatasnya
fasilitas penunjang seperti komputer, AC dan sistem pengamanan. B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, penulis ingin memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan guna memaksimalkan
pengelolaan arsip dinamis inaktif perkara pidana pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatann. Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1. Dengan penyimpanan arsip yang sudah terbilang sistematis, ada baiknya
untuk melengkapi dengan salah satu aspek dalam memudahkan saat mengontrol arsip mana yang tetap disimpan atau akan dimusnahkan yaitu
dengan dibuatkan jadwal retensi arsip JRA. Sehingga, sangat disarankan PN Jakarta Selatan untuk merencanakan jadwal retensi arsip JRA sesuai
dengan Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 002 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di Bawahnya.
2. Peralatan yang terbilang sederhana namun masih layak untuk digunakan,
sebaiknya menambah beberapa peralatan lain seperti; box arsip untuk tempat arsip yang belum disusun sehingga tidak berserakan, menambah
pendingin ruangan ACKipas Angin agar suhu ruangan tidak teralu panas. 3.
Sebaiknya dalam waktu dekat dilakukan penyusutan dan pemusnahan arsip supaya kedepannya tidak terjadi penumpukan arsip, dan dibuatkan JRA
seperti tercantum pada saran sebelumnya. Dalam hal fasilitas, sebaiknya Arsip Pidana PN Jaksel merencanakan untuk menata ulang ruangan arsip