Profil Arsip Pidana Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

12. Surat penyataan jika menolak di dampingi kuasa hukum 25. Daftar barang bukti 13. Berita acara penolakan kuasa hukum 26. Lampiran surat perintah penahanan dari kejaksaan negeri, berita acara pelaksanaan penahanan, surat pengiriman berkas

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara di lapangan terhadap pengelolaan arsip dinamis inaktif perkara pidana pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan serta hambatan yang dihadapi ketika melaksanakan pengelolaan arsip dinamis inaktif.. Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif Perkara Pidana di Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan a. Penciptaan dan Penerimaan Arsip 1 Terjadinya arsip Tahap pertama dalam pengelolaan arsip adalah penciptaan dan penerimaan arsip, pada arsip pidana PN Jaksel, penciptaan arsip terjadi karena adanya penerimaan berkas-berkas dari berbagai pihak. Seperti hasil wawancara sebagai berikut : “Ya jadi gini misalnya dari satu perkara dari polisi kirim ke kejaksaan, dari kejaksaan kirim ke pengadilan terus dicek kelengkapannya baru kirim ke wakil hakim terus ditunjuk hakim untuk tata cara pidana terus sampai sidang kan. Ya setelah sidang selesai di cek lagi kelengkapannya kalo sudah lengkap langsung dikirim ke arsip pidana.” 72 72 Wawancara Pribadi dengan Dadang, Jakarta Selatan, 15 September 2016. Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf arsip pidana, sebagaimana hasil wawancara berikut ini: “..... berkas dari panitera yang udah di putus kemudian diminit ke bagian hukum, lalu di cek ke absahannya, udah lengkap apa belum, kalo sudah lengkap langsung dikirim ke arsip pidana.” 73 Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan tersebut, penciptaan arsip pidana PN Jaksel terjadi saat adanya penerimaan berkas masuk dari terdakwa kasus pidana, yang telah selesai sidang perkara dan sudah di cek kelengkapannya. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Penn dalam Sri Kusniawati bahwa arsip diciptakanditerima dalam bentuk apapun, seperti surat, formulir, laporan, gambaran, microform, maupun inputouput computer. 74 2 Jumlah arsip masuk Selain itu, penulis mengajukan pertanyaan mengenai jumlah arsip pidana yang diterima dalam setahun, hasil wawancara yang diperoleh adalah sebagai berikut: “Banyak ya sekitar 800-1500 perkara, tapi itu belum semuanya benar-benar jadi arsip, jadi masih ada beberapa berkas yang mau banding atau kasasi.” Dari hasil wawancara dengan informan, di dapat bahwa arsip yang masuk berjumlah 800-1500 perkara namun dari jumlah tersebut tidak semua berkas tersebut langsung masuk ke arsip pidana, karena 73 Wawancara Pribadi dengan Jul Rizal, SH.MH., Jakarta Selatan, 15 September 2016. 74 Kustianawati, Peranan Manajmen Arsip Dinamis, h. 2. beberapa berkas perkara tersebut masih diperlukan untuk banding dan kasasi. Berdasarkan hasil di atas, arsip pidana tercipta karena adanya penerimaan berkas masuk dari terdakwa, berkas-berkas tersebut akan memasuki ruangan arsip apabila telah dicek kelengkapannya setelah sidang selesai. 3 Buku agenda masuk Dengan demikian, apabila ada berkas masuk maka akan ada penulisan untuk data berkas masuk Maka selanjutnya penulis mengajukan pertanyaan mengenai buku agenda arsip masuk, dan hasil wawancara yang diperoleh adalah sebagai berikut: “Ada, namanya buku register. Formatnya sesuai dengan klasifikasi. Buku register ini sebenernya ada 7 jenis, dipisahin sesuai subjek ada narkotika, penipuan dan penggelapan, pencurian, penadahan, pembunuhan, lingkungan hidup dan imigrasi tapi kan kalo ada 7 buku register kaya gitu nanti ribet, jadi dibikin lah ini buku pintar, buku register pertahun yang mencakup semua subjek, biar semua staff bisa gampang nemuin arsip yang dibutuhkan gitu, jadi ga harus nunggu ada saya. Formatnya itu ada, nomor urut,nomor perkara, nama terdakwa, pasal, keterangan box sesuai klasifikasinya, keterangan lain.” 75 Berdasarkan hasil wawancara tersebut Arsip Pidana PN Jaksel memiliki buku registrasi arsip masuk berjumlah tujuh jenis berdasarkan subjek, yaitu: Narkotika, Penipuan dan Penggelapan, Pencurian, Penadahan, Pembunuhan, Lingkungan Hidup dan Imigrasi. Namun, di permudah dengan satu buku registrasi yang 75 Wawancara Pribadi dengan Dadang. telah mencakup tujuh subjek tersebut yang disebut dengan buku pintar. Buku pintar dibuat dengan alasan untuk mempermudah pencatatan, buku pintar telah mencakup semua subjek dalam kurun satu tahun. b. Penggunaan Arsip 1 Penggunaan Dalam penggunaan arsip pidana di PN Jaksel, diperoleh hasil wawancara sebagai berikut: “Hakim atau staf di sini ya pasti, buat penelitian-penelitian juga bisa, buat keperluan kaya kamu gini lah keperluan akademis. Ketentuannya ya kalau dari luar disertai dengan surat pengantar.” 76 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tersebut, penggunaan arsip pidana tidak dibatasi, boleh digunakan oleh siapapun baik itu pegawai atau staf PN Jaksel maupun dari masyarakat umum untuk tujuan akademis dengan disertai surat pengantar atau surat izin akses. Hal tersebut sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh Sulistyo Basuki yaitu arsip dinamis memiliki berbagai kegunaan seperti untuk mengambil keputusan, keperluan dokumentasi, jawaban atas pertanyaan, dan sebagai rujukan ataupun membantu tuntutan hukum. 77 Arsip dinamis inaktif perkara pidana pada PN Jaksel digunakan oleh hakim, atau staf PN Jaksel untuk mengambil 76 Wawancara Pribadi dengan Jul Rizal, SH.MH. 77 Sulityo Basuki. Pengantar Kearsipan,h. 36.

Dokumen yang terkait

Implementasi Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan Perkara Pidana (SKPPP/SKP3) (Sudi Kasus Perkara soeharto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan)

0 56 175

Pengelolaan arsip dinamis studi kasus pada sekretariat Majelis Ulama Indonesia : MUI Kota Tangerang Selatan

0 20 169

Penyelesaian Sengketa Hak Asuh Anak (Hadhanah). (Studi Penetapan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor : 2558/Pdt.G/2013/Pa.Js dan Pengadilan Negeri Tangerang No. 282/Pdt.G/2014/Pn.Tng)

3 58 150

TINJAUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PERKARA PENADAHAN MOBIL (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

0 11 74

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

PRAPERADILAN SEBAGAI FUNGSI PENGAWASAN HORIZONTAL DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Praperadilan Sebagai Fungsi Pengawasan Horizontal Dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta Dan Pengadilan Negeri Sragen).

0 1 13

PENYELESAIAN MAL PRAKTIK MEDIK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN MELALUI PERADILAN PIDANA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan).

0 1 6

Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Register Perkara Nomor : 1765/Pid.B/2009/PN.JKT.SEL Tentang Penjatuhan Pidana Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Surat.

0 1 1

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA KELAS 1A KHUSUS

0 0 19

TINDAK PIDANA PENADAHAN MOTOR (STUDI KASUS PERKARA PIDANA No.I302PID.B2012PNPLG) DI PENGADILAN NEGERI PALEMBANG

1 1 67