Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data
Hipotesis : H
= data berdistribusi normal H
1
= data berdistribusi tidak normal Jika hasil dari JB hitung Chi Square tabel, maka H
ditolak Jika hasil dari JB hitung Chi Square tabel, maka H
diterima b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antara beberapa atau semua variabel independen dalam model
regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan di mana satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linear dengan variabel lainnya.
Artinya di antara perubah ubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas. Jika tidak ada korelasi antara kedua variabel tersebut maka koefisien
pada regresi majemuk akan sama dengan koefisien pada regresi sederhana. Hubungan linier antar variabel bebas ini yang disebut multikolinearitas.
21
Pada penelitian ini pendeteksian adanya multikolinearitas dengan menggunakan uji efisiensi korelasi r. Jika koefisien korelasi cukup tinggi
misalnya di atas 0.8 maka diduga terjadi multikolinearitas dalam model.
21
Nachrowi Djalal, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006, h. 95.
Sebaliknya jika koefisien relatif rendah maka diduga model tidak terjadi multikolinearitas. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
Hipotesis : H
= tidak ada multikolinearitas H
1
= ada multikolinearitas Bila r 0.8 tidak ada multikolinearitas
Bila r 0.8 ada multikolinearitas Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah adanya multikolinearitas
antara lain dengan melihat informasi sejenis yang ada, mengeluarkan variabel bebas yang kolinier dari model, mentransformasikan variabel, mencari data
tambahan.
22
c. Uji Heteroksedasitas Uji Heteroksedasitas adalah alat untuk mendeteksi apakah variabel
gangguan tidak konstan atau berubah-ubah. Uji Heteroksedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoksedasitas dan jika
variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroksedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoksedasitas atau tidak terjadi
22
Ibid., h. 104-107.
heteroksedasitas.
23
Pendeteksian heteroksedasitas yang penulis gunakan dilakukan melalui Uji White. Dengan langkah-langkah pengujian sebagai
berikut : Hipotesis :
H = tidak ada heteroksedasitas
H
1
= ada heteroksedasitas Bila probabilitas ObsR
2
0.0 → signifikan, H diterima
Bila probabilitas ObsR
2
0.0 → tidak signifikan, H ditolak
Apabila probabilitas ObsR
2
lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat heteroksedasitas. Apabila probabilitas ObsR
2
lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut dipastikan terdapat heteroksedasitas jadi
model tersebut harus ditangani melalui transformasi logaritma natural dengan cara membagi persamaan regresi dengan variabel independen yang
mengandung heteroksedasitas. d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu model, dapat dilihat dari Uji Breusch-Godfrey.
23
Ibid., h. 109.
Dalam berbagai studi ekonometrika, data time series sangat banyak digunakan. Namun ternyata data time series menyimpan banyak
permasalahan, salah satunya yaitu autokorelasi.
24
Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu karena berdasarkan sifatnya, data
masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat
antarobjek cross section.
25
Autokorelasi ini merupakan penyebab yang mengakibatkan data menjadi tidak stasioner, sehingga bila data dapat
distasionerkan maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya karena metode transformasi data untuk membuat data yang tidak stasioner sama
dengan transformasi data untuk menghilangkan autokorelasi. Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat juga menggunakan Uji
Langrange Multiplier LM Test atau yang disebut Uji Breusch-Godfrey dengan membandingkan nilai probabilitas R-
Squared dengan α = 0.05. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :
Hipotesis : H
= tidak ada autokorelasi H
1
= ada autokorelasi Bila probabilitas ObsR
2
0.0 → signifikan, H diterima
Bila probabilitas ObsR
2
0.0 → tidak signifikan, H ditolak
24
Ibid., h. 196-197.
25
Wing Wahyu Winarno, op. cit., h.5.29.