Variabel Penelitian Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pendapatan Islam, Investasi Islam, dan Rasio Zakat Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah

lebih. Rasio investasi Islam digunakan untuk mengukur besarnya dana bank syariah yang ditempatkan dalam surat berharga syariah atau non- syariah dari keseluruhan surat berharga yang dimiliki oleh bank syariah. IS dihitung dengan rumus sebagai berikut : d Rasio Zakat Rasio zakat adalah zakat yang dibayarkan oleh bank untuk menggantikan indikator konvensional yaitu laba per saham. Rasio zakat bertujuan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi zakat perusahaan bank syariah. RZ dihitung dengan rumus sebagai berikut : 2. Variabel Dependen y Variabel dependen terikat adalah variabel yang memberikan reaksirespons jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. 9 a Capital Adaquacy Ratio CAR Capital Adaquacy Ratio merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat 9 Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2009, h.11. dari kerugian –kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko.. CAR dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank dan total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Pengertian modal disini meliputi modal inti dan modal pelengkap. Komponen modal inti bank terdiri atas modal disetor, cadangan umum, laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. 10 Perhitungan CAR dapat dirumuskan sebagai berikut : CAR = Tabel 3.4 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Rasio CAR 11 Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 CAR ≥ 11 9,5≤CAR11 8≤CAR9,5 6,5≤CAR8 CAR6,5 b Non Performing Financing NPF Non Performing Financing merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Jika Non Performing Financing NPF tinggi, maka profitabilitas menurun dan tingkat bagi hasil menurun dan jika Non Performing 10 Moh. Ramli dan M. Rustan D.M., Akuntansi Perbankan : Petunjuk Praktis Operasional Bank Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005, h. 37. 11 Bank Indonesia, “Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia No.9DPbs Tahun 2007 h.1”, diakses pada 14 Mei 2016 dari www.bi.go.id. Financing NPF turun, maka profitabilitas naik dan tingkat bagi hasil naik. 12 Perhitungan NPF dapat dirumuskan sebagai berikut : NPF = Tabel 3.5 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Rasio NPF 13 Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 NPF≤7 7 NPF≤ 10 10NPF≤13 13NPF≤16 NPF16 c Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO BOPO digunakan untuk mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka rasionya, maka semakin baik kondisi bank tersebut. 14 Perhitungan BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut : BOPO = 12 Nana Nofianti, dkk, “Analisis Pengaruh ROA, BOPO, Suku Bunga, FDR, dan NPF Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ”, ESENSI Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.5, No.1, April 2015, h.71. 13 Bank Indonesia, “Lampiran 1b Surat Edaran Bank Indonesia No.9DPbs Tahun 2007 h.3”, diakses pada 14 Mei 2016 dari www.bi.go.id. 14 Ibid., h. 70. Tabel 3.6 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Rasio BOPO 15 Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 BOPO≤83 83 BOPO≤ 85 85 BOPO≤ 87 87 BOPO≤ 89 BOPO89 d Short Term Mismatch STM Short Term Mismatch merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. Perhitungan STM dapat dirumuskan sebagai berikut : STM = Tabel 3.7 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Rasio STM 16 Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 STM25 20 STM≤ 25 15 STM≤20 10 STM≤15 STM≤10

E. Metode Analisis Data

1. Uji Stasioner Data

Sebelum melakukan analisis, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah data runtut waktu yang kita gunakan sudah stasioner. Pengolahan data panel berdasarkan uji akar unit memiliki kekuatan yang besar bila dibandingkan 15 Bank Indonesia, “Lampiran 1c Surat Edaran Bank Indonesia No.9DPbs Tahun 2007 h.1”, diakses pada 14 Mei 2016 dari www.bi.go.id. 16 Bank Indonesia, “Lampiran 1d Surat Edaran Bank Indonesia No.9DPbs Tahun 2007 h.36 ”, diakses pada 14 Mei 2016 dari www.bi.go.id. dengan uji akar unit berdasarkan time series individu 17 . Terdapat beberapa metode pengujian stationeritas data runtun waktu antara lain adalah: Augmented Dickey- Fuller ADF, Phillips Perron PP dan Levin, Lin, dan Chu LLC. 18 Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: H : data tidak stasioner H 1 : data stasioner Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria : Bila probabilitas 0,05 maka H diterima Bila probabilitas 0,05 maka H ditolak Artinya, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data tidak stasioner. Jika data tidak stasioner dilevel normal, data dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1. 19

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data diolah dan mengeluarkan hasilnya, data harus diuji terlebih dahulu. Uji data tersebut yaitu, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas 17 Yerimias Manuhutu, “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional di Provinsi Maluku Tahun 2005-2010 ”, Eko-Regional, Vol.6, No.1, Maret 2011, h.39. 18 Deswita Herlina, “Identifikasi Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Tahun 2000-2011 ”, KINERJA, Vol.17, No.2, Th. 2013, h.164. 19 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015, h.11.5. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Normal dalam arti mempunyai distribusi data normal. Untuk menguji dengan lebih akurat diperlukan alat analisis dan software Eviews menggunakan dua cara yaitu uji histogram dan uji Jarque- Bera. Uji Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal. 20 Rumus yang digunakan adalah : S 2 + Dimana : N = ukuran sampel S = skewnesskemenangan K = kurtosisperuncingan k = banyaknya koefisien yang digunakan dalam persamaan Cara lain untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan Uji Jarque-Bera dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 20 Ibid. , h.5.41.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Aset Bank Syariah dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan oleh Bank – Bank Umum Syariah di Sumatera Utara

0 25 88

PENGARUH PENILAIAN KESEHATAN BANK TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM DENGAN UNIT SYARIAH DI INDONESIA.

0 4 10

PENGARUH DEPOSITO MUDHARABAH, SPREAD BAGI HASIL, DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indones

10 23 17

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

1 13 28

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indon

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indone

1 5 14

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH.

4 5 43

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH.

0 1 24

PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

0 0 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 16