Produk-Produk Bank Umum Syariah

1 Prinsip jual beli tijaroh : prinsip jual beli dikembangkan menjadi tiga bentuk prinsip pembiayaan, yaitu : pembiayaan murabahah, salam, dan istishna. 2 Prinsip sewa ijarah : dua kaidah penting dalam prinsip ini, yaitu al- Ijarah dan al-ijarah muntahiya bit-thamlik. 3 Prinsip bagi hasil syirkah : prinsip ini meliputi beberapa jenis prinsip, yaitu : musyarakah dan mudharabah. 4 Akad pelengkap : akad pelengkap dikembangkan sebagai akad pelayanan jasa. Akad ini dilakukan dengan beberapa prinsip transaksi, yaitu : wakalah, kafalah, hiwalah alih utang-piutang, rahn gadai, qardh pinjaman kebaikan

B. Syariah Compliance

Tuntutan pemenuhan prinsip syariah syariah compliance, bila dirujuk pada sejarah perkembangan bank syariah, alasan pokok dari keberadaan perbankan syariah adalah munculnya kesadaran masyarakat muslim yang ingin menjalankan seluruh aktivitas keuangannya berdasarkan Al- Quran dan Sunnah. Oleh karena itulah jaminan mengenai pemenuhan terhadap syariah syariah compliance dari seluruh aktivitas pengelolaan dana nasabah oleh bank syariah merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan usaha bank syariah. Pemenuhan terhadap nilai-nilai syariah menjadi aspek yang membedakan sistem konvensional dan syariah. Kepatuhan syariah syariah compliance merupakan manifestasi pemenuhan seluruh prinsip syariah dalam lembaga yang memiliki wujud karakteristik, integritas dan kredibilitas di bank syariah. Dimana budaya kepatuhan tersebut adalah nilai, perilaku dan tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan bank syariah terhadap seluruh ketentuan Bank Indonesia. 7 Secara umum kepatuhan syariah itu dituangkan dalam Fatwa DSN MUI yang implementasinya dituangkan dalam Peraturan Bank IndonesiaPBI.Adapun keberadaan perbankan syariah terikat dengan PBI tersebut. Secara garis besar hal itu tertuang dalam peraturan berikut: 1. PBI No. 919PBI2008 tanggal 17 Desember 2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah 2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1032PBI2008 tentang Komite Perbankan Syariah. 3. Surat Edaran No. 1014DPbS tanggal 17 Maret 2008 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah. 4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Pengelolaan bank syariah tidak bisa terlepas dari pemenuhan prinsip- prinsip syariah, terutama dalam pelaksanaan fungsi intermediasi, operasional pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat tidak boleh tanpa menerapkan 7 Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia Nomor 132PBI2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum ”, diakses pada 12 Mei 2016 dari www.bi.go.id. prinsip-prinsip syariah. Ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah dapat berdampak negatif pada kondisi bank syariah itu sendiri karena berpotensi untuk menciptakan kegagalan bank atau insolvency yang dapat berakibat pada terganggunya sistem keuangan negara. 8 Selain itu, kepatuhan syariah juga merupakan salah satu unsur dalam penilaian mengenai tingkat kesehatan bank syariah yang memberikan kewajiban pada bank syariah untuk menjaga sekaligus meningkatkannya UU No 212008. Pemeliharaan tingkat kesehatan bank syariah akan berbanding lurus dengan pemeliharaan kepercayaan masyarakat, sehingga bila bank syariah lalai dalam menjaga tingkat kesehatanannya, termasuk bila bank lalai menerapkan prinsip syariah, maka masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap bank tersebut. Dari sudut pandang masyarakat, khususnya pengguna jasa bank syariah, kepatuhan syariah merupakan inti dari integritas dan kredibilitas bank syariah. Eksistensi intitusi keuangan syariah khususnya bank syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Islam akan pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh kaffah termasuk dalam kegiatan penyaluran dana melalui bank syariah. Kepercayaan dan keyakinan masyarakat pada bank syariah didasarkan dan dipertahankan melalui pelaksanaan prinsip hukum Islam yang diadaptasi dalam aturan operasional institusi tersebut. Tanpa adanya kepatuhan terhadap prinsip syariah, masyarakat akan kehilangan keistimewaan yang mereka cari sehingga akan 8 Aan Zainul Anwar dan Mohammad Yunies Edward , “Analisis Syariah Compliance

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Aset Bank Syariah dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan oleh Bank – Bank Umum Syariah di Sumatera Utara

0 25 88

PENGARUH PENILAIAN KESEHATAN BANK TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM DENGAN UNIT SYARIAH DI INDONESIA.

0 4 10

PENGARUH DEPOSITO MUDHARABAH, SPREAD BAGI HASIL, DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indones

10 23 17

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

1 13 28

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indon

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indone

1 5 14

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH.

4 5 43

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH.

0 1 24

PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

0 0 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 16