Analisis Deskriptif Statistik Pergerakan Variabel Penelitian

1. Pembiayaan Bagi Hasil Gambar 4.1 Pergerakan Variabel Pembiayaan Bagi Hasil Gambar di atas merupakan perkembangan rata-rata pembiayaan bagi hasil bank umum syariah selama periode 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata PBH BUS fluktuatif setiap tahun. PBH tertinggi dicapai oleh Bank Panin Syariah pada tahun 2014 dan yang terendah adalah Bank Muamalat pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa pembiayaan mudharabah dan musyarakah perlu terus ditingkatkan agar grafiknya bisa terus naik setiap tahunnya mengingat sasaran utama dari bank syariah - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 _Muamalat _BCAS _BJBS _BNIS _BRIS _BSM _BukopinS _MaybankS _PaninS _VictoriaS adalah profit sharing, maka sangat penting untuk meningkat pembiayaan bagi hasil. 2. Pendapatan Islam Gambar 4.2 Pergerakan Variabel Pendapatan Islam Gambar di atas merupakan perkembangan rata-rata pendapatan Islam bank umum syariah selama periode 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata PI bank umum syariah sudah banyak yang hampir mencapai 100. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan bank umum syariah didominasi oleh pendapatan halal dan bank umum syariah berhasil meminimalisir pendapatan non halal. Nilai yang dihasilakan merupakan ukuran kehalalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank 99.40 99.50 99.60 99.70 99.80 99.90 100.00 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 _MegaS _Muamalat _BCAS _BJBS _BNIS _BRIS _BSM _BukopinS _MaybankS _PaninS _VictoriaS syariah yaitu terbebas dari unsur riba dari segi pendapatannya. Hal ini perlu dipertahakan kalau bisa terus ditingkatkan sebagai bentuk pemenuhan terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah. 3. Investasi Islam Gambar 4.3 Pergerakan Variabel Investasi Islam Gambar di atas merupakan perkembangan rata-rata investasi Islam bank umum syariah selama periode 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata IS bank umum syariah sudah berada di atas 80. Hal ini mengindikasikan bahwa investasi bank umum syariah didominasi oleh investasi di sektor halal dan bank umum syariah berhasil meminimalisir investasi di sektor non halal. Nilai yang dihasilkan merupakan ukuran aspek kehalalan dan 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 _MegaS _Muamalat _BCAS _BJBS _BNIS _BRIS _BSM _BukopinS _MaybankS _PaninS _VictoriaS keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah, yakni bebas dari unsur maysir, gharar, dan riba dalam berinvestasi. Hal ini perlu dipertahakan kalau bisa terus ditingkatkan sebagai bentuk pemenuhan terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah. 4. Rasio Zakat Gambar 4.4 Pergerakan Variabel Rasio Zakat Gambar di atas merupakan perkembangan rata-rata zakat bank umum syariah selama periode 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata zakat bank umum syariah masih di bawah 2,5. Hal ini mengindikasikan bahwa bank umum syariah perlu terus meningkatkan pendapatan bank yang harus 1.50 0.50 2.50 4.50 6.50 8.50 10.50 12.50 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 _MegaS _Muamalat _BCAS _BJBS _BNIS _BRIS _BSM _BukopinS _MaybankS _PaninS _VictoriaS didasarkan pada aktiva bersih net asset daripada laba bersih net profit yang ditekankan oleh metode konvensional. Jumlah zakat yang disepakati secara umum adalah 2,5, namun nyatanya bank umum syariah belum mengeluarkan zakat sesuai ketetapan. Zakat bank umum syariah perlu ditingkatkan sebagai bentuk pemenuhan terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah. 5. Kesehatan Keuangan Gambar 4.5 Pergerakan Variabel Kesehatan Keuangan Gambar di atas merupakan perkembangan rata-rata kesehatan keuangan bank umum syariah selama periode 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata kesehatan keuangan bank umum syariah masih fluktuatif setiap 70 75 80 85 90 95 100 105 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 _MegaS _Muamalat _BCAS _BJBS _BNIS _BRIS _BSM _BukopinS _MaybankS _PaninS _VictoriaS tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa bank umum syariah perlu terus meningkatkan kesehatan keuangannya agar grafiknya bisa terus naik dari tahun ke tahun yang akan datang.

C. Uji Stasioneritas

Uji Stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu konstan atau sebaliknya. Uji stasioneritas data dapat dilihat dengan menggunakan uji grafik dan uji akar unit. Di sini peneliti menggunakan metode uji akar unit agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Hasil uji akar-akar unit dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai kritis McKinnon dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak stasioner. Jika data tidak stasioner dilevel normal, data dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1. 1 Setelah data diolah menggunakan aplikasi Eviews 8 maka terlihat hasil uji akar unit sebagai berikut : 1 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015, h.11.5. Tabel 4.2 Tingkat Stasioneritas ADF Variabel Level t-stat Keterangan Prob. PBH -2.916566 Stasioner 0.0005 PI -2.917650 Stasioner 0.0182 IS -2.916566 Stasioner 0.0064 RZ -2.916566 Stasioner 0.0000 KK -2.916566 Stasioner 0.0001 Sumber: Output Eviews 8 data diolah Seluruh hasil uji pada tingkat level menunjukan semua variabel sudah stasioner. Karena seluruh variabel sudah stasioner pada tingkat level maka tidak perlu dilanjutkan uji stasioner ke differensiasi pertama maupun kedua. Dari output yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai statistik t seluruh variabel sudah lebih besar daripada nilai t pada tabel McKinnon pada tingkat kepercayaan 1, 5, dan 10. Serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari nilai kritis 0,05 0,05. Dengan demikian data telah stasioner pada tahap level dan hipotesis null dapat ditolak.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen, variabel independen, atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan menggunakan metode Jarque-Bera JB. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam software Eviews normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera dan nilai Chi Square tabel. Uji JB didapat dari histogram normality. Setelah data diolah menggunakan Eviews 8 maka didapatkan hasil pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 Series: Residuals Sample 2010 2064 Observations 55 Mean 9.70e-16 Median -0.002337 Maximum 0.162002 Minimum -0.200589 Std. Dev. 0.086591 Skewness -0.188017 Kurtosis 2.397474 Jarque-Bera 1.156005 Probability 0.561018 Sumber: Output Eviews 8 data diolah Dari histogram diatas nilai JB sebesar 1.156005 sementara nilai Chi Square dengan melihat jumlah variabel independen yang kita pakai dalam hal ini adalah 4 variabel independen dan nilai signifikan yang kita pakai dalam hal ini 0.05 atau 5. Didapat nilai Chi Square sebesar 9.488 yang berarti nilai JB lebih kecil dari nilai Chi Square 1.156005 9.488. maka H diterima dan dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antarvariabel bebas tersebut untuk mendeteksi ada atau

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Aset Bank Syariah dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan oleh Bank – Bank Umum Syariah di Sumatera Utara

0 25 88

PENGARUH PENILAIAN KESEHATAN BANK TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM DENGAN UNIT SYARIAH DI INDONESIA.

0 4 10

PENGARUH DEPOSITO MUDHARABAH, SPREAD BAGI HASIL, DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indones

10 23 17

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

1 13 28

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indon

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indone

1 5 14

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH.

4 5 43

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH.

0 1 24

PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

0 0 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 16