Luas tanah, frontage, lebar jalan, dummiez index1 hadap tanah
Untuk Rumah Variabel Terikat:
Harga listing rumah Variabel Bebas:
Luas tanah, frontage, lebar jalan, luas bangunan, jumlah kamar dan kamar
mandi, dummiez
“1” hadap rumah, dummiez
“1” kualitas lantai. variabel yang mempengaruhi
nilai tanah adalah luas bangunan, jumlah kamar tidur,
rumah yang menghadap barat dan timur, kualitas lantai
dari marmer dan tingkat bangunan
4. Anastasia dan
Tanugara 2014 Variabel Terikat:
Nilai Tanah Variabel Bebas:
Luas tanah, luas bangunan, jarak ke pusat kota, jarak kepelabuhan, jarak
ke bandar udara, dan legalitas tanah Ordinary least
square Faktor luas tanah, luas
bangunan, jarak ke pusat kota, jarak kepelabuhan, dan jarak ke
bandara positif dan signifikan terhadap nilai pasar ruko.
Untuk legalitas tanah mempengaruhi nilai pasar ruko
secara negatif dan signifikan terhadap nilai tanah.
5. Fahirah F. 2011
Variabel Bebas Y:
Nilai Tanah dan Bangunan Variabel Terikat X :
Faktor Fisik, Faktor Ekonomi, Aksesibilitas, Faktor Sosial, Faktor
Aturan Pemerintah, dan Fasilitas Regresi Linear
Berganda Penilaian properti di Palu Barat
dipengaruhi secara signifikan oleh faktor Aksesibilitas
6. Fahirah F., Armin
Basong
dan Hermansah H.
Tagala 2010
Variabel Bebas Y:
Nilai Jual Tanah dan Bangunan Variabel Terikat X :
Faktor Fisik, Faktor Ekonomi, Faktor Sosial, Faktor Aturan Pemerintah,
Aksesibilitas,
dan Ketersediaan
Fasilitas Regresi Linear
Berganda Nilai jual lahan dan bangunan
pada perumahan dipengaruhi secara positif dan signifikan 5
lima faktor yaitu transportasi, Jaringan air bersih, Jaringan
listrik, Kondisi jalan, dan Luas lahan dan bangunan.
7. Sutawijaya 2004
Variabel Terikat: Nilai Tanah rupiah
Variabel Bebas: Kepadatan penduduk orang, Jarak ke
pusat kota km, Lebar Jalan meter, Variabel dummy kondisi jalan Aspal
=1tidak = 0, Variabel dummy ketersediaan angkutan umum bus , 1
jika ada, 0 jika tidak, Variabel dummy lingkungan bebas banjir 1, 0
jika banjir. Hedonic Price
dan OLS Faktor kepadatan penduduk,
jarak ke pusat kota, lebar jalan, kondisi jalan, ketersediaan
sarana transportasi angkutan umum bus, dan terakhir adalah
faktor lingkungan yang bebas banjir berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai tanah di Kota Semarang sebagai
obyek penelitian.
8. Irawan
dan Paranata 2010
Variabel Terikat: Nilai Ganti Kerugian Properti Korban
Luapan Lumpur Lapindo Variabel Bebas:
Luas tanah lt, luas bangunan lb, waktu transaksi w, lebar jalan lj,
dummy kualitas bangunan 1 untuk
“bagus”, 0 untuk lainnya, dummy kualitas bangunan 1 untuk “sedang”,
0 untuk lainnya Regresi linear
berganda Variabel luas tanah, luas
bangunan, dummy kualitas bangunan, lebar jalan, dan
waktu transaksi berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai ganti kerugian properti korban
luapan lumpur lapindo.
9. Rahayu 2009
Variabel Terikat: Nilai Tanah
Variabel Bebas: Luas tanah, jarak ke jalan umum, dan
jarak ke kampus. Model Linier
atau double log Luas tanah berpengaruh positif
dan sig. terhadap nilai tanah. Jarak tanah ke jalan umum dan
ke kampus berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai
tanah.
10. Raeka dan
Sulistyarso 2012 Variabel Terikat:
Nilai Tanah Variabel Bebas:
Jarak ke CBD, jarak ke sekolah, jarak ke pusat perbelanjaan, jumlah fasilitas
kesehatan, jumlah fasilitas pendidikan, dan jumlah penduduk.
Geographically Weighted
Regression Faktor aksesibilitas berupa
jarak ke CBD, jarak ke sekolah, dan jarak ke pusat perbelanjaan
serta faktor fasilitas umum berupa jumlah fasilitas
kesehatan dan fasilitas pendidikan, serta jumlah
penduduk mempengaruhi nilai tanah.
Tabel 2.1 Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
11. Rijasa, Sukrawa,
dan Nadiasa 2014 Variabel Terikat:
Nilai Tanah dan Bangunan Variabel Bebas:
Karakteristik tanah, lingkungan, lokasi dan karakteristik bangunan.
Analisis Regresi Berganda
Faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah dan
bangunan rumah tinggal di Denpasar adalah lokasi,
lingkungan, karakteristik bangunan, dan tanah.
12. Oetomo dan Rainis
2002 Variabel Terikat:
Nilai Tanah Variabel Bebas:
Luas bidang tanah, lebar bidang tanah, bentuk tanah, dan arah matahari.
Model GIS dan Regresi Linear
Luas tanah dan bentuk tanah saja yang signifikan
pengaruhnya terhadap nilai tanah.
Tabel 2.1 Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut
Cabang Pembantu Syariah Karya Medan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai agunan tersebut adalah luas tanah, luas bangunan, lebar jalan
di depan tanah, jarak tanah ke CBD atau pusat perbelanjaan lokal, legalitas tanah, bentuk tanah, dan kondisi jalan di depan tanah.
Luas tanah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai pasar rumah tinggal di Surabaya Anastasia dan Ongkowijaya, 2013:59. Selain
luas tanah, luas bangunan juga berpengaruh terhadap nilai agunan berupa tanah dan bangunan. Penelitian yang dilakukan oleh Fahirah, dkk. 2010:268 berjudul
“Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual Lahan dan Bangunan Pada Perumahan Tipe Sederhana” mengungkapkan bahwa faktor luas bangunan
merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai jual lahan dan perumahan.
Faktor fisik tanah yang juga dapat mempengaruhi nilai tanah adalah bentuk tanah atau bentuk fisik tanah. Bentuk fisik tanah memiliki peran yang cukup
besar terhadap nilai suatu bidang tanah, terutama sekali untuk tanah kosong dan tanah yang berpotensi untuk dibangun. Tanah yang berbentuk segi empat sudah
barang tentu lebih mudah dibangun daripada tanah yang mempunyai bentuk segi
Universitas Sumatera Utara
lima atau tanah yang mempunyai bentuk yang tidak teratur Rahayu, 2009:63-
64”. Selain faktor fisik tanah, terdapat juga faktor aksesibilitas yang dapat
mempengaruhi tanah berupa: lebar jalan di depan tanah, jarak tanah ke CBD atau pusat perbelanjaan lokal, dan kondisi jalan di depan tanah. Faktor lebar jalan di
depan tanah berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan korban luapan lumpur Lapindo, dimana koefisien regresinya sebesar 11603,28
Irawan dan Pranata, 2010:106. Sementara itu, aksesibilitas berupa jarak tanah ke CBD atau pusat pasar lokal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
rumah tinggal tanah dan bangunan di Istanbul, Turki. Selain faktor fisik dan aksesibilitas tanah dan bangunan, keabsahan atau
legalitas atas kepemilikan suatu properti berupa tanah dan bangunan yang dijadikan agunan juga dapat mempengaruhi nilai tanah. Legalitas tanah berupa
surat sah kepemilikan tanah berpengaruh positif dan dominan terhadap nilai tanah dan bangunan di kota Denpasar, Bali Rijasa, dkk. 2014:39. Pengaruh legalitas
tanah terhadap nilai properti juga diungkapkan oleh Anastasia dan Tanugara 2014:53 bahwa faktor hukum atau legalitas yang dalam hal ini adalah surat
kepemilikan atas tanah berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ruko di Surabaya.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai agunan dalam hal ini tanah dan bangunan pada PT. Bank
Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan. Faktor luas tanah dan bangunan, bentuk tanah, lebar jalan di depan tanah, jarak tanah ke CBD dan
legalitas tanah dapat mempengaruhi nilai agunan berupa tanah dan bangun.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Gambar Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1, yaitu:
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Nilai Agunan Kredit Berupa Tanah dan Bangunan
3.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan adalah Terdapat pengaruh signifikan luas tanah terhadap nilai agunan berupa tanah dan
bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan, 1. Terdapat pengaruh signifikan luas bangunan terhadap nilai agunan berupa
tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan,
2. Lebar jalan di depan tanah berpengaruh positif terhadap nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya
Medan, dimana semakin jauh jarak tanah dari jalan umum maka semakin
Luas Tanah X
1
A
Lebar jalan di depan tanah X
3
A Jarak tanah ke CBD m X
4
A
Bentuk tanah persegi panjang D
2
A= 1, lainnya = 0 Statuslegalitas Tanah berupa
SHM D
1
A = 1, lainnya=0
Nilai Agunan Y
Luas Bangunan X
2
A
Universitas Sumatera Utara
kecil pula pengaruhnya terhadap kenaikan nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan,
3. Jarak tanah ke CBDpusat aktivitas bisnis masyarakat berpengaruh negatif terhadap nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut
Cabang Pembantu Syariah Karya Medan, dimana semakin jauh jarak tanah ke CBD maka semakin kecil pula pengaruhnya terhadap kenaikan nilai agunan
berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan,
4. Legalitas memberikan pengaruh positif terhadap nilai tanah, dimana legalitas tanah berupa SHM dan SHGB akan berpengaruh “1” terhadap kenaikan nilai
agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan, dan bagi legalitas tanah selain SHM dan SHGB maka
bernilai “0” terhadap kenaikan nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan,
5. Bentuk tanah memberikan pengaruh positif terhadap nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya
Medan , dimana bentuk tanah yang proporsional akan berpengaruh “1”
terhadap kenaikan nilai tanah dan bagi bentuk tanah yang tidak proporsional maka bernilai “0” terhadap kenaikan nilai agunan berupa tanah dan bangunan
pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian disebut deskriptif kuantitatif karena penelitian bertujuan untuk mencari ciri-ciri, unsur-unsur
ataupun sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya. Metode ini dalam
pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survei, studi kasus, dan analisis
dokumenter. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan dimana lokasi penelitian dilakukan di Kota Medan agunan kredit yang
diteliti hanya yang berada di Kota Medan. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Maret-Agustus 2014.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi, adalah seluruh obyek atau seluruh individu atau seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti Soemitro, 1988: 44.
Populasi dalam penelitian ini agunan nasabah PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan yang berupa tanah dan bangunan yang berjumlah 120
agunan bidang tanah dan bangunan. Sampel, merupakan contoh dari populasi yang akan ditarik suatu kesimpulan
atas penelitian terhadap contoh dari populasi tersebut yang dinyatakan berlaku
Universitas Sumatera Utara
bagi seluruh populasi dimana populasi mempunyai ciri-ciri dan sifat karakteristik yang sama Soemitro, 1988: 45.
Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode probability sampling atau random sampling. Probability sampling mengandung pengertian
bahwa unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Effendi dan Tukiran, 2012:157
Pengambilan sampel tersebut didasarkan pada rumus slovin. Rumus sederhana untuk penentuan ukuran sampel yang dikembangkan oleh Slovin, yaitu:
Umar, 2004:78
Dengan demikian dapat diketahui dimana Populasi N yang ada yaitu 120 agunan atau bidang tanah dan bangunan dengan galat pendugaan d adalah 5
maka ukuran populasi adalah: 120
n = 1200,05
2
+ 1 120
n = 0,3 + 1
120 n =
1,3 n =
92,30 atau ≈ 93 bidang tanah yang menjadi agunan dan diambil secara acak.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan berupa
data agunan, nilai agunan dan kredit.
4.5 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian ini, meliputi data agunan, nilai agunan dan kredit yang ada
pada Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan.
4.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
No. Jenis Variabel
Definisi Operasional Skala
Pengukuran 1.
Variabel Terikat Y: Nilai Agunan berupa
Tanah dan Bangunan Harga agunan berupa tanah dan
bangunan per meter persegi di pasar Rp.m
2
. Rasio
2. Variabel Bebas X:
2.1.
Luas Tanah X
1
Perkalian antara lebar dan panjang tanah yang menjadi objek penelitian
dan transaksinya dalam meter persegi m
2
. Rasio
2.2. Luas Bangunan X
2
Biaya yang
dikeluarkan jika
membangun bangunan yang menjadi objek penelitian dan satuannya rupiah
Rp..
Rasio
2.3. Lebar Jalan di Depan
Tanah X
3
Lebar jalan yang berada tepat di depan agunan yang menjadi objek penelitian
dengan satuan meter m.
Rasio
2.4. Jarak Tanah Ke CBD
X
4
Jarak yang diukur dari CBD ke lokasi agunan yang menjadi objek penelitian
dengan satuan meter m.
Rasio
3. Variabel Dummies:
3.1. Status Tanah D
2
Status tanah adalah status kepemilikan tanah yang dibuktikan oleh Sertifikat
Hak Milik SHM tanah. Nominal
Universitas Sumatera Utara
3.2. Bentuk Tanah D
1
Berkaitan dengan
kondisi pemandangan visual dari tanah yang
menjadi objek penelitian seperti persegi empat atau persegi panjang maupun
segi tak beraturan.
Nominal
4.7 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
4.7.1 Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data yang dilakukan sehingga diperoleh gambaran umum penelitian untuk data skala
interval rasio. Analisis deskriptif memberi penjelasan tentang nilai rata-rata, standard deviation, nilai maksimal, nilai minimal, namun untuk data berskala
ordinal tidak dapat diberi nilai rata-rata.
4.7.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dari variabel residual dalam model regresi. Uji normalitas menggunakan pendekatan
Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikan 5, jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 maka variabel residual berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antar variabel bebas dalam model regresi yang baik. Indetifikasi multikoliniearitas
dapat dilihat dari besar nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor dalam program SPSS. Standar yang umum digunakan adalah nilai Tolerance 0,1 atau
nilai VIF 5 agar tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.1 Sambungan
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji keberadaan variance yang berbeda dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika suatu
variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, bila berbeda disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
tidak berlaku dalam persamaan regresi yang baik. Heteroskedastisitas tidak terjadi bila probabilitas signifikan modal regresi di atas tingkat kepercayaan 5.
Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas tidak terjadi bila probabilitas signifikan modal
regresi di atas tingkat kepercayaan 5 Sunjoyo et al., 2012 dalam Fachrudin dan Meliza, 2014:74.
4.7.3 Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan model Regresi linier Berganda dan Model boneka dummies sebagai penduga parameter
yang berguna untuk melihat hubungan antara nilai tanah dengan karakteristik tanah yang mempengaruhinya. Persamaan Regresi Linier Berganda secara
ekonometrika adalah sebagai berikut Gujarati, 2006:185 : Y = ß
+ ß
1
X
1
+ ß
2
X
2
+ ß
3
X
3
+ ß
4
X
4
+ ß
5
D
1
+ ß
6
D
2
A + e
i
Dimana : Y
= Nilai Agunan Rpm
2
ln Y = Logaritma natural nilai tanah Rpm
2
ß = Estimasi koefisien regresi
X
1
= Luas tanah m
2
X
2
= Luas bangunan m
2
Universitas Sumatera Utara
X
3
= Lebar jalan di depan tanah meter X
4
= Jarak tanah ke CBD meter
D
1
= Status tanah, SHM = 1 ; jika lainnya = 0 D
2
= Bentuk Tanah, Persegi panjang = 1 ; jika lainnya = 0 e
= Faktor pengganggu faktor eror Pada analisis Linier Berganda, koefisien merupakan nilai riil variabel terikat
terhadap variabel bebas, dimana nilai perubahan pada variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas.
4.7.4 Pengujian Hipotesis dengan Model Goodness of Fit
Untuk melihat goodness of fit model, yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Uji Signifikan Simultan Uji F
Kriteria pengujian hipotesis F adalah sebagai berikut: 1. Ho : ß
1
= ß
2
= ß
3
= …… = ß
i
= 0, artinya model tidak layak. 2. H
1
: minimal satu dari ß
1
≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan pengujian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini, nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:
H tidak ditolak jika
: F
hitung
F
tabel
H ditolak jika
: F
hitung
≥ F
tabel
b. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. H : ß
1
= 0 H
: ß
2
= 0 H
: ß
3
= 0 H
: ß
4
= 0 H
: ß
5
= 0 H
: ß
6
= 0, artinya variabel luas tanah, luas bangunan, lebar jalan di depan tanah, jarak
tanah ke CBD, status legalitas tanah, dan bentuk tanah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai agunan pada PT. Bank Sumut
Cabang Pembantu Syariah Karya Medan. 2. H
: ß
1
≠ 0 H :
ß
2
≠ 0 H
: ß
3
≠ 0 H :ß
4
≠ 0 H :ß
5
≠ 0 H :ß
6
≠ 0, artinya variabel luas tanah, luas bangunan, lebar jalan di depan tanah, jarak
tanah ke CBD, status legalitas tanah, dan bentuk tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang
Pembantu Syariah Karya Medan. Dalam penelitian ini, nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikansi alpha 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:
1. Ho tidak ditolak jika : - t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
2. Ho ditolak jika : t
hitung
t
tabel
atau - t
hitung
≤ -t
tabel
c. Uji Determinasi R
2
Uji determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikatnya.
Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah: 1. H
: ρ = 0
2. H
1
: ρ ≠ 0 Bila nilai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan
berarti H ditolak atau dengan kata lain H
1
diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah: 1. H
: μ
1
= μ
2
2. H
1
: μ
1
≠ μ
2
Bila ni lai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan
berarti H ditolak atau dengan kata lain H
1
diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya
Medan
PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan terletak di jalan Karya Nomor 79, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan merupakan salah satu cabang pembantu Bank Sumut Cabang Syariah Medan. Bank Sumut Syariah
adalah salah satu divisi usaha yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut yang merupakan salah satu Bank Pemerintahan Daerah di Indonesia.
Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan terdaftar di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Nomor: 02.12.1.65.1925808950885
0904032011 tanggal 01 April 2011 dengan kegiatan pokok berupa Bank Non Devisa. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan juga memiliki ijin
gangguan dari Pemerintahan Kota Medan dengan Nomor: 0951056905612.1 0603032011.
Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan di Kota Medan melalui peningkatan
modal melalui penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro sesuai dengan khaidah ekonomi syariah.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
PT. Bank Sumut Cabanng Pembantu Syariah Karya Medan memiliki visi dan misi yang menjadi dasar dalam melakukan perencanaan serta pelaksanaan
aktivitas bisnisnya. Visi PT. Bank Sumut adalah menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah
disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
PT. Bank Sumut memiliki misi untuk mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profosional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan
adanya struktur organsisasi tidak akan terjadinya tumpang tindih kewajiban dan tanggung jawab yang akhirnya dapat merugikan perusahaan. Hal tersebut
menjadi dasar bagi PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan dalam merancang bagan struktur organisasi nya Lampiran 1.
4. Manajemen Kredit PT. Bank Sumt Cabang Pembantu Syariah Karya Medan