yang diberikan serta yang paling utama adalah dari penyaluran kredit kepada debitur.
Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan memiliki aturan dan prosedur dalam menyalurkan kredit kepada pihak debitur, dengan mengacu
kepada aturan yang dibuat oleh Pimpinan Bank Sumut yang mengacu pada Undang-Undang dan aturan tentang kredit yang dibuat oleh Pemerintah dalam
hal ini adalah Bank Indonesia. Prosedur dan aturan kredit yang buat tersebut dimaksudkan untuk memperkecil resiko yang dapat ditimbulkan dari penyaluran
kredit yang dilakukan. unutk itu, diperlukan prinsip kehati - hatian dan kepatuhan terhadap prosedur dan aturan kredit yang ada.
5. Prosedur Pemberian Kredit di Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan
Pemberian kredit kepada debitur tentunya dilakukan melalui prosedur pemberian kredit yang dimiliki oleh sebuah bank, tidak terkecuali di Bank Sumut
Cabang Pembantu Syariah Karya Medan. Prosedur pemberian kredit dibuat untuk memperkecil resiko yang dapat ditimbulkan sebagai akibat pemberian kredit oleh
pihak Bank. Proses pemberian kredit yang dibuat harus dilalui dan syarat yang ada harus dipenuhi oleh calon debitor.
Adapun proses yang ada dalam pemberian kredit di Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan adalah:
a. Permohonan kredit dilakukan oleh calon debitur dengan terlebih dahulu mengisi surat pengajuan permohonan kredit dan melengkapi dokumen
permohonan pengajuan kredit yaitu: fotokopi KTP pemohon kredit suami,
Universitas Sumatera Utara
istri, pribadi, kartu keluarga, akta nikah, ijin usaha, fotokopi surat tanah yang akan menjadi agunan dan melampirkan nomor teleponhand phone,
b. Pengajuan kredit oleh calon debitur di pelajari oleh back office BO untuk kemudian dilakukan BI Checking terhadap istrisuami dan calon debitur. Jika
hasil BI Checking baiklancar atau tidak ada kredit di pihak lain maka proses dilanjutakan ke tahap berikut dan jika hasilnya tidak baik maka pengajuan di
tolak, c. BO dan pimpinan cabangwakil pimpinan cabang melakukan survei ke lokasi
usahaagunan calon debitur untuk memastikan usaha dan agunan sekalian melakukan interview terhadap calon debitur,
d. Meminta dan mempelajari laporan keuangan calon debitur untuk 3 tiga bulan terakhir,
e. Melakukan analisa keuangan dan nilai agunan serta menerapkan prinsip 5 C Characther, Capaciy, Capital, Collateral, dan Condition of Economic
dalam menentukan tingkat kelayakan kredit yang akan diberikan kepada calon debitur,
f. Memastikan keabsahan kepemilikan agunan dan keaslian data dan dokumen
pribadi calon debitur. g. Jika calon debitur layak untuk mendapatkan kredit, maka proses selanjutnya
adalah melakukan pengikatan kredit dengan melibatkan notaris terhadap kredit dengan agunan atau langsung melakukan pengikatan kredit tanpa
melibatkan notaris jika kredit yang diberikan adalan kredit tanpa agunan. Agunan kredit di Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan
dibagi menjadi dua, yaitu tanahtanah dan bangunan serta kendaraan sepeda
Universitas Sumatera Utara
motor dan mobil. Analis kemudian melakukan penaksiran terhadap biaya bangunan, harga tanah per m
2
dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai agunan tersebut. Setelah dihasilkan nilai agunan, barulah kemudian di
kombinasikan dengan hasil analisis keuangan calon debitur dalam menetapkan jumlah kredit yang layak bagi calon debitur.
6. Analisis Deskriptif