Paradigma Penelitian Metodologi Penelitian
pemaknaan dua tahap seperti konotasi, denotasi yang nantinya akan menghasilkan mitos yang digunakan oleh Roland Barthes dalam teori
semiotiknya. Ia menelusuri makna dengan pendekatan budaya yaitu semiotik makro, dimana Barthes memberikan makna pada sebuah tanda
berdasarkan kebudayaan yang melatarbelakangi munculnya makna tersebut. Dengan demikian makna dalam tataran mitos dapat diungkap sesuai dengan
keunggulan semiotik Roland Barthes yang terkenal dengan elemen mitosnya.
Penulis akan mengidentifikasi enam scene saja yang berkaitan dengan rumusan masalah yang ingin diteliti. Tidak semua scene dalam film ini
diteliti, dikarenakan agar analisis yang ada, sesuai dengan fokus penelitian. Dari enam scene tersebut, penulis menemukan penandaan sikap
nasionalisme yang terkandung dalam film, khususnya pada alur cerita tahun 1902, 1905 dan 1913. Karena menurut penulis, pada tiga tahun tersebut
dalam film merupakan masa-masa dimana Tjokro menjalani beberapa fasenya, fase dimana mulai tumbuh sampai menguatnya rasa nasionalisme
dalam dirinya, yaitu fase ketika Tjokro remaja sampai ia beranjak dewasa.