Tugas kemasyarakatan Pengertian Guru

abad ke-18M nasionalisme diartikan dengan kata modern menjadi suatu perasaan yang diakui secara umum 32 . Kata nasional dalam nasionalisme, berasal dari kata “nation” atau bangsa, yakni kumpulan manusia yang terikat oleh kesamaan budaya, wilayah, dan sejarah. Sedangkan menurut pengertian dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu suatu paham ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; atau dengan kata lain suatu kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, semangat kebangsaan 33 . Nasionalisme di Indonesia diawali dengan timbulnya upaya-upaya pencarian jati diri masyarakat untuk memotivasi perlawanan terhadap bangsa asing. Ciri-ciri nasionalisme sebagai berikut : 1. Sudah ada persatuan dan kesatuan bangsa 2. Sifat perjuangannya sudah bersifat nasional 3. Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan yang nantinya ingin mendirikan suatu negara merdeka yang kekuasaannya ditangani rakyat. 4. Sudah ada organisasi modern dan bersifat nasional 5. Mengandalkan kekuatan otak pikiran, dimana pendidikan sangat berperan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Penyebab tumbuhnya nasionalisme : 1. Adanya tekanan penderitaan yang terus menuju, sehingga rakyat 32 Hans Kohn, Nasionalisme – Arti Dan Sejarahnya Terjemahan Sumantri Mertodipuro, Jakarta : Erlangga, cet-4, 1984 h.11 33 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2003, ISBN 9789796662913, Tebal 1371 halaman. h. 1.200 Indonesia harus bangkit melewati penjajah 2. Adanya rasa nasib sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah, sehingga tumbuh semangat bersatu membentuk negara 3. Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri. Para kritikus beranggapan bahwa nasionalisme lebih dari pada sekedar ideologi politik. Nasionalisme juga merupakan suatu bentuk budaya dan „agama’. Namun demikian, semua varian sependapat untuk sama-sama untuk memandang bangsa sebagai suatu bentuk „budaya politik’, yang terbuka secara prinsip bagi semua anggota komunitas atau semua warga negara dari „negara nasional’ 34 . Kata nasionalisme disini, semakin lama semakin kuat peranannya dalam membentuk semua segi kehidupan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat pribadi. Meskipun nasionalisme sendiri adalah gejala zaman modern, namun beberapa watak nasionalisme sudah lama berkembang dalam zaman- zaman terdahulu 35 . Akar-akar nasionalisme tumbuh di atas tanah yang sama dengan peradaban barat, yaitu dari bangsa-bangsa ibrani dan yunani purba. Kedua bangsa ini mempunyai kesadaran yang tegas, bahwa mereka itu berbeda dari bangsa-bangsa yang lainnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa nasionalisme menuntut penemuan kembali dan pemulihan identitas budaya bangsa yang unik, ini berarti nasionalisme menuntut agar orang kembali pada akarnya yang otentik di dalam komunitas budaya historis yang menghuni tanah air leluhurnya. Sebagai suatu 34 Anthony D. Smith, Nasionalisme : Teori, Ideologi, Sejarah, Terjemahan Frans Kowa Jakarta : Erlangga,2002 hal.42 35 Hans Kohn, Nasionalisme – Arti Dan Sejarahnya Terjemahan Sumantri Mertodipuro, Jakarta : Erlangga, cet-4, 1984 h. 14