Pendidikanlah yang diutamakan oleh Tjokro, karena ia melihat efek nyata pada dirinya dan pada orang-orang yang bergerak bersamanya, bahwa mereka
memiliki wawasan yang jauh lebih luas, ketajaman dalam membaca masalah, memiliki terobosan-terobosan, termasuk memiliki kemampuan berkomunikasi
yang luar biasa. Tjokro menyadari bahwa keterdidikan itu bukan semata-mata untuk membuat seseorang itu meraih cita-citanya atau hidup mandiri, tetapi
baginya pendidikan sebagai instrumen untuk pergerakan. Sampai pada akhirnya ia mewajibkan bersekolah hingga berumur 15 tahun kepada seluruh rakyat jawa
yang memang pada masa itu anak-anak masih belajar dua tahun, karena baginya pendidikan dapat menghapus ketidakadilan, dan ketimpangan dapat dipahami
lebih luas. Dalam artian, anak-anak yang terdidik ini dapat melakukannya tidak dengan kekerasan melainkan dengan ide-ide ideologi-ideologi yang modern,
sampai akhirnya mereka dapat meraih kesejahteraan.
E. Pengertian Nasionalisme
Definisi kerja nasionalisme menurut Smith dalam bukunya tentang nasionalisme yang sudah diterjemahi oleh Frans adalah suatu gerakan ideologis
untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi, yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa
yang aktual atau bangsa yang potensial
31
. Nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Perasaan sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tumpah darahnya, dengan tradisi-
tradisi setempat dan penguasa-penguasanya di daerahnya. Namun baru pada akhir
31
Anthony D. Smith, Nasionalisme : Teori, Ideologi, Sejarah, Terjemahan Frans Kowa Jakarta : Erlangga, 2002 hal.11
abad ke-18M nasionalisme diartikan dengan kata modern menjadi suatu perasaan yang diakui secara umum
32
. Kata nasional dalam nasionalisme, berasal
dari kata “nation” atau bangsa, yakni kumpulan manusia yang terikat oleh kesamaan budaya, wilayah, dan
sejarah. Sedangkan menurut pengertian dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu suatu paham ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; atau
dengan kata lain suatu kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial
atau aktual
bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, semangat kebangsaan
33
. Nasionalisme di Indonesia diawali dengan timbulnya upaya-upaya
pencarian jati diri masyarakat untuk memotivasi perlawanan terhadap bangsa asing. Ciri-ciri nasionalisme sebagai berikut :
1. Sudah ada persatuan dan kesatuan bangsa
2. Sifat perjuangannya sudah bersifat nasional
3. Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan yang nantinya ingin
mendirikan suatu negara merdeka yang kekuasaannya ditangani rakyat. 4.
Sudah ada organisasi modern dan bersifat nasional 5.
Mengandalkan kekuatan otak pikiran, dimana pendidikan sangat berperan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penyebab tumbuhnya nasionalisme : 1.
Adanya tekanan penderitaan yang terus menuju, sehingga rakyat
32
Hans Kohn, Nasionalisme – Arti Dan Sejarahnya Terjemahan Sumantri Mertodipuro, Jakarta :
Erlangga, cet-4, 1984 h.11
33
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2003, ISBN 9789796662913, Tebal 1371 halaman. h. 1.200