C. Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadapa Perilaku Siswa
Dalam Pendidikan Agama Islam. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya
meningkatkan kecerdasan saja, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, yang mencakup aspek keimanan, moral atau mental, prilaku
dan sebagainya. Pembinaan kepribadian atau jiwa utuh hanya mungkin dibentuk melalui
pengaruh lingkungan khususnya pendidikan. Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak
yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Dalam pembentukan akhlak siswa, hendaknya setiap guru menyadari bahwa
dalam pembentukan akhlak sangat diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa bukan hanya diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke
arah kehidupan praktis. Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi
peranan positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan
sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya
sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapisegala
keinginan-keinginannya yang timbul.
D. Penelitian yang Relevan
1. Efa Sovawati, skripsi tahun 2006 di UIN Jakarta yang berjudul “Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Akhlak Siswa MTs Fatahillah Buncit
Raya Kalibata Pulo”. Hasil penelitian yang diambil dari random sample
sebanyak 40 siswa yang terdapat di kelas VII dan Kelas IX MTs Fatahillah Buncit Raya Kalibata Pulo ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif antara Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap akhlak siswa di MTs Fatahillah Buncit Raya Kalibata Pulo. Hal tersebut dilihat dari Koefisiean
Korealasi sebesar 0,99 yang terletak pada rentang 0,90-1,00 yang berarti kolerasi berada pada derajat sangat kuat.
2. Ahmad Amirudin, Skripsi Tahun 2010 di STAIN Salatiga yang berjudul
“Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadapa Perilaku Ihsan Siswa Studi kasus pada siswa kelas IV MI Salafiyah Kaligentong kecamatan
Ampel Boyolali”. Hasil dari penelitian yang diambil dari 26 siswa yaitu siswa kelas IV MI Salafiyah Kaligentong kecamatan Ampel Boyolali
kesimpulannya adalah pada umumnya pengaruh pembelajaran Akidah Akhlak terhadap Perilaku siswa kelas IV MI Salafiyah Kaligentong kecamatan Ampel
Boyolali dalam tingkatan yang cukup baik yaitu sebesar 61,54. Dengan Koefisien Korelasi Rxy sebesar 0,575 dengan nilai r table product moment
dengan N=26 dan taraf signifikasi 5 yaitu 0,388 terbukti nilai r hitung lebih besar daripada r tabel
3. Sofyan, skripsi tahun 2012 di UIN Jakarta yang berjudul “Pelaksanaan
Shalat Berjamah dalam Pembentukam Akhlak Siswa Kelas VI SDN Kebon Pala 03 Pagi”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan shalat
berjamah di SDN Kebon Pala 03 pagi secara umum adalah sebuat upaya untuk mewujudkan pendidikan nasional yakni melalui kegiatan tersebut diharapkan
dapat memperbaiki akhlak siswa, memperkuat keimanan dan ketakwaan siswa serta memperluas keilmuan siswa. Secara khusus kegiatan shota berjamah ini
bertujuan agar siswa terbiasa mejalankan ibadah secara lebih baik dan benar terbiasa berakhlak mulia. Pelaksanaan shalat berjamaah yang diterapkan di
sekolah dapat disimpulkan memiliki hubungan dengan pembentukan akhlak siswa, hal ini dapt dibuktikan dengan nilai korelasi 0,305 dan diterimanya Ha
yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan shalat berjamaah terhadap pembentukan akhlak siswa.
Dari ketiga penelitian diatas, penulis dapat menyimpulkan adanya Pengaruh positif antara Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap Perilaku siswa. Perilaku dan
akhlak siswa sangat tepat untuk dijadikan referensi skripsi ini.
E. Kerangka Berpikir
Akhlak adalah segala sesuatu yang telah tertanam kuat atau terpatri dalam diri seseorang, yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang tanpa melalui
pemikiran atau perenungan terlebih dahulu, artinya bahwa perbuatan itu dilakukan dengan refleks da spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Jika sifat yang
tertanam itu darinya muncul perbuatan-perbuatan terpuji menurut rasio dan syariat, maka sifat tersebut dinamakan akhlak yang baik akhlak mahmudah
sedangkan jika terlahir perbuatan-perbutan buruk maka sifat tersebut dinamakan dengan akhlak buruk akhlak mahmudah.
Perhatian terhadap pentingnya kahlak kini muncul kembali, yaitu disaat manusia zaman modern ini dihadapkan pada masalah moral dan akhlak yang
cukup serius, yang kalua dibiarkan akan mengahancurkan masa depan bangsa yang bersangkutan. Pada realita kehidupan saat ini, dapat dilihat dan dinilai
sendiri bagaimana moral dan perilaku seorang anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Pada hakekatnya pendidikan merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia, yang dimulai sejak manusia lahir sampai meninggal dunia, bahkan manusia tidak
akan menjadi manusia yang berkepribadian utama tanpa melalui pendidikan. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan setiap manusia dalam
mencapai hidup yang sesungguhnya. Begitu pula dengan pendidikan aqidah akhlak di Sekolah Dasar Islam memang
bukan satu – satunya faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku siswa. Namun disamping itu, pendidikan akhlak juga sangat berpengaruh terhadap perilaku
siswa. Pendidikan aqidah dan akhlak merupakan dasar dari setiap pendidikan, juga merupakan pondasi serta benteng dari perkembangan zaman yang tidak lepas
dari budaya luar yang menyesatkan.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas maka penelitian ini melibatkan dua variable yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak di sekolah sebagai variable
pertama atau variable bebas, dan perilaku siswa sebagai variable kedua atau variable
terikat. Bedasarkan
pemikiran-pemikiran sebelumnya
dapat di
identifikasi secara teoritik dan ditarik asumsi perilaku siswa tidak dapat dilepaskan dari siapa yang memberikan pendidikan. Beranjak dari asumsi dasar
tersebut maka hipotetsis penelitian ini adalah H
= Hipotesis nol, tidak Pengaruh antara Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Siswa Kelas VI SD Islam Darul Mu’minin
H
a
= Hipotesis tandingan, terdapat Pengaruh antara Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Siswa Kelas VI SD Islam Darul Mu’minin.