Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

yang cenderung pada akhlak seperti Ibnu Maskawih. Menurut Ibnu Maskawih akhlak adalah perangrai itu adalah keadaan gerakan jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran. 9 Dan al-Ghazali juga menjelaskan bahwa akhlak adalah gambaran dari keadaan di dalam jiwa yang tertanam kokoh terintenalisasi, dimana perilaku menyandar padanya dengan gampang dan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan lagi. 10 Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin, ada beberapa perkara yang menguatkan pendidikan akhlak dan meninggikannya. 1 Meluaskan lingkungan fikiran, 2 Berkawan dengan orang yang terpilih, 3 Membaca dan menyelidiki perjalanan para pahlawan dan yang berfikiran luar biasa, 4 Mendorong diri agar selalu berperilaku baik, 5 Membiasakan jiwa agar taat, dan memelihara kekuatan penolak sehingga diterima ajakan baik dan ditolak ajakan buruk. 11 Sebagaimana pendapat-pendapat yang berkembang dimasyarakat bahwa aqidah akhlak adalah suatu hal yang dapat berdiri sendiri maka penulis mempunyai kesimpulan bahwa antar aqidah dan akhlak dalah suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Dan hubungannya penulis dapatkan sebagai berikut: 1 Akidah merupakan pondasi dasar untuk manusia mengerti segala keyakinan pada suatu yang telah digariskan oleh Allah SWT. Apabila manusia mengikuti garis-garis tersebut ia tidak akan celaka. 2 Sementara Akhlak yang mempunya arti tingkah laku, watak, tabiat, moral atau budi pekerti yang dihasilkan secara sadar, dari usaha-usaha manusia untuk berbuat baik ataupun buruk. Dari dua analisa diatas, hubungan antara aqidah dan akhlak adalah apabila manusia beraqidah dengan baik maka dengan aqidah yang kuat tersebut dapat mempengaruhi perilakunya. Untuk berbuat baik dan buruk 9 Gunawan. loc. cit. 10 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2009Volume III, h. 2 11 Ahmad amin, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, h. 65 seseorang dapat dipengaruhi oleh kuat lemahnya iman seseorang terhadap Allah SWT. Dengan demikian pembelajaran Aqidah Akhlak adalah Agar siswa memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allali SWT, diri sendiri, antar manusia maupun hubungannya dengan alam lingkungan.

2. Ruang Lingkup Akidah Akhlak a. Ruang Lingkup Akidah

Akidah Islamiyah bisa disamakan artinya dengan keimanan dan tauhid. Sayyid Sabiq membagi aqidah islam dalam arti keimanan menjadi enam bagian: 1 Mengenal kepada Allah. 2 Percaya tentang alam gaib yang ada di balik alam semsta ini. 3 Mengenal dan memahami kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul. 4 Mengenal kepada kisah Rasul-rasul yang di utus Allah. 5 Percaya akan berakhirnya seluruh makhluk atau hari akhir. 6 Percaya kepada taqdir Qodho dan Qadar. 12 Cak Nur lebih lanjut menyatakan, bahwa ilmu Tauhid menempati posisi yang cukup terhormat dalam tradisi keilmuan kaum Muslimin. Hal itu, terbukti dar jenis-jenis penyebutan lain ilmu tersebut, yaitu sebutan sebagai ilmu Aqa’id Ilmu Aqidah-Aqidah, yakni simpulan- simpul [kepercayaan], ilmu Kalam ilmu tentang firman [Allah], dan ilmu Ushul al-Din Ushuludin, yakni Ilmu pokok-pokok Agama. 13 Landasan Akidah Islam adalah beriman kepada Allah, malaikat- malakat, kitab-kitab, para Rasul, hari akhir, dan beriman kepada Qodho takdir, yang baik ataupun yang buruk sebagimana Firman Allah : 12 Khalimi, Op.cit. h. 129 13 Mahrus, M.Ag, Aqidah, Jakarta: DIREKTORAT Jendral Pendidikan Islam DEPAG RI, 2009, h. 5                                                         “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, Nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan za kat , dan orang0orang yang menempati janjinya apabila ia berjanji, dan orangorang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar imannya: dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” QS. Al-Baqarah,2:177 Dengan demikian dalam ruang lingkup Aqidah atau Tauhid bisa dipahami sebagai ilmu yang mengkaji persoalan keesaan dan eksistensi Allah berikut seluruh unsur yang tercakup didalamnya: suatu kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

b. Ruang Lingkup Akhlak

Jika defenisi tentang Ilmu akhlak tersebut kita perhatikan dengan seksama, akan tampak bahwa ruang lingkup pembahasan Ilmu Akhlak adalah membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk. Ruang lingkup Akhlak dalam pandangan syariat Islam sangat luas. Akhlak tidak berhenti pada pembahasan masalah etika pergaulan dan tata sopan santun belaka, tapi mencankup semua pola pikir, selera, pandangan, sikap, perilaku, kecenderungan, dan keinginan yang ada pada seseorang. Semua itu masuk dalam kategori akhlak. Tepatlah ketika Aisyah ra. ditanya tentang Akhlak Rasulullah saw. beliau menjawab dengan jawaban yang singkat dan padat, “Akhlak Rasullulah saw. itu adalah Al-Qur’an”. Jadi ruang lingkupnya menjadi tidak terbatas, karena semua sikap, tindakan, perilaku dan apapun yang dikerjakan manusia, tidak bisa lepas masalah akhlak. Semua yang dilakukan dan diajarkan oleh sosok Rasulullah saw. itu menjadi teladan bagi umatnya. Allah SWT. Berfirman:                    “sesungguhnya telah ada pada diri Rasullulah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Q.S. Al-Ahzab, 33:21 Akan tetapi perbuatan yang bersifat alami, dan perbuatan yang dilakukan tidak karena senagaja, atau khilaf tidak termasuk perbuatan akhlak, karena dilakukan atas dasar pilihan. Dengan memperhatikan keterangan tersebut, kita dapat memahami bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah ilmu yang mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan manusia dalam keadaan sadar, kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh atau sebenarnya, bukan perbuatan pura-pura.

3. Aspek-aspek Akidah Akhlak a. Aspek Akidah

Aspek dalam Akidah keimanan meliputi: 1 Kalimat Thoyyibah sebagai materi pembiasaan, yaitu kalimat Laa ilaaha illallah, basmalah, Alhmadulillah Subhanallah, Allahu Akbba, ta’awwudz, asslamualaikum, Shalawat, tarji’, Laa haula wala quwwata illa billah dan istigfar 2 Al-Asma Al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Kahliq, ar-Rahman, ar-Rahim, as-Sami’, ar-Razak, al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-Muhaimin, al- ‘Adhim, al-Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin, al-Waly, al- Mujib, al-Wahab, al-‘Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi, As- Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al- Mumit, al-Qowy, al-Hakim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, al-Afuww, ash-Shabbur dan al-Halim. 3 Pengenalan terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi Iman kepada Allah 4 Menyakini Rukun Iman yaitu, Iman kepada Allah, kita Allah, percaya kepada Malaikat, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari Akhir, percaya Takdir. 14

b. Aspek Akhlak

1 Akhlak Karimah mahmudah secara berurutan disajikan pada setiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih saying, taat, rukun, tolong menolong, hormat, dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan tawakal. 14 Khalimi op.cit. h. 157-199